"Kau habis bicara dengan Darcy ya?"
Grace Horan terlonjak kaget ketika mendengar suara Luke yang tiba-tiba muncul di kamarnya.
"Iya, memangnya kenapa?" Jawab Grace.
Luke menggeleng pelan. "Tidak apa."
Grace tau bahwa ada sesuatu yang ingin Luke sampaikan tapi tak sanggup ia ucapkan.
Grace tau bahwa saat ini banyak sekali yang ingin diucapkan Luke, tapi kakaknya itu merasa ragu.
"Bagaimana kabarnya?" Setelah menunggu beberapa lama, hanya pertanyaan itu yang muncul dari bibik Luke.
"Dia baik." Jawab Grace, gemas dengan kakaknya itu.
Luke mengangguk kecil. "Baguslah." Ucapnya, berusaha santai seolah dia tidak benar-benar perduli pada keadaan Darcy sekarang, tapi usahanya itu tidak bisa membohongi Grace.
Luke membalikkan badannya, meninggalkan kamar Grace.
Tapi sebelum ia jauh, Grace memanggil namanya.
Luke kembali menatap kearah adik kembarmya itu.
"Kenapa sih kalian berdua keras kepala sekali? Kenapa kalian tidak berkomunikasi sendiri dan menanyakan kabar kalian sendiri saja? Kenapa harus melalui aku dan teman-teman?"
Luke terdiam dan merasa tidak mampu menjawab pertanyaan Grace.
"Darcy sering menanyakanmu, kau juga sering menanyakan Darcy. Kenapa kalian tidak bicara sendiri sih?"
Luke menghela napas mendengar ucapannya. "Seandainya saja bisa semudah itu."
"Memang mudah! Kau tinggal ambil ponselmu, menekan nomer teleponnya, menempelkan ponselmu di telinga, kemudian kalian berdua bicara! Mudah kan." Ucap Grace, mulai tidak bisa menahan rasa gemasnya.
"Kau tidak mengerti, Grace." Ucap Luke lagi, dia juga mulai kesal pada Grace yang terkesan terlalu mendorong Luke untuk melakukan hal yang membuat Luke sedih.
"Kalau begitu buat aku mengerti, Luke!" Teriak Grace.
"Aku tidak bisa menghubungi dia karena aku masih belum bisa melupakan dia, Grace!" Luke balas berteriak, membuat Grace terhenyak.
"Aku mencoba untuk melupakannya. Aku benar-benar mencobanya. Kau tau sendiri, aku sudah mencoba untuk menjalin hubungan dengan gadis lain, tapi hubungan itu tidak berjalan lama karena setiap aku melihat wajah gadis itu, aku malah teringat Darcy! Aku sudah berusaha semaksimal mungkin untuk melupakannya, tapi usahaku itu gagal, Grace! Gagal total!"
Grace melihat kakak kembarnya yang saat ini sibuk mengatur napas setelah berteriak mengeluarkan perasaannya.
Grace diam, memberi waktu Luke untuk sedikit tenang.
Ketika Luke sudah mulai tenang dan napasnya sudah kembali normal, Grace kembali membuka suara. "Sudah satu tahun, Luke.. Sudah satu tahun berlalu." Gumam Grace.
Luke mengangguk. "Aku tau."
"Darcy sudah move on." Gumam Grace lagi.
"I don't want to know."
Grace meraih tangan Luke, menariknya untuk duduk di ranjang bersamanya. Luke menuruti adiknya itu dan duduk disebelahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Little Fairy: Wherever You Are
Fiksi Penggemar"Every night I almost call you just to say it always will be you,wherever you are,Darcy." Darcy Capella Styles,17 tahun,mahasiswi baru Harvard University. Luke Robert Horan,18 tahun,rockstar. Mereka sedang menjalani mimpi mereka masing-masing. Lal...