15

13.2K 1.5K 173
                                    

Hari seleksi yang sudah kunanti itu pun akhirnya datang juga. Dan saat ini, aku sudah berada di lapangan tempat di adakan nya seleksi. Aku memakai jersey kesayangan ku, dan hand band plus head band hadiah dari ayah yang selalu menjadi jimat keberuntungan ku.

Aku sudah siap turun ke lapangan.

Yah walaupun aku sedikit takut jika kemampuan ku berkurang. habisnya... sejak aku sibuk belajar menjadi perempuan sejati, aku jadi jarang latihan..

Bagaimana jika ternyata tendangan ku tidak seperti dulu?

Bagaimana jika aku tidak bisa lari sekencang dulu lagi?

Bagaimana jika nafas ku jadi tidak teratur ?

Semalam, aku sempat menceritakan semua rasa takut ku pada Luke, dan Luke hanya tertawa sembari berkata seperti ini:

"Darcy, kau masih bisa memukul seseorang, dan aku bisa jamin rasanya masih sangat sakit. tenaga mu masih sama kuat nya seperti dulu, kau akan baik-baik saja. jika kau tidak masuj team inti, berarti mereka semua bodoh."

Aku yang tadinya panik jadi tertawa tidak jelas ketika mengingat ucapan Luke itu.

Luke memang kekasih terbaik di dunia ini, dia mengerti bagaimana cara membuat ku kembali tenang, dan kembali senang.

"GOOD LUCK PRINCESS!" Aku melinjak kaget ketika mendengar seruan Peter yang juga tiba-tiba muncul di belakangku.

Anak ini memang hobby membuatku kaget!

"Goddamn, Stiles! Berapa kali ku bilang, jangan muncul tiba-tiba seperti itu! Kau membuatku jantungan saja!" Omelanku tidak mempan, dia malah tertawa.

"Memang itu tujuanku. membuatmu jantungan,lalu tewas." ucapnya. aku memutar mata dan memutuskan untuk mengalihkan perhatian darinya.

Aku mengamati keadaan sekeliling yang memang mulai ramai.

Tapi....

Kenapa kebanyakan dari mereka semua lelaki?

Apalagi mereka semua menatapku dengan pandangan aneh.

Okay...

Perasaanku jadi tak enak.

"Stiles?" Panggilku, Peter menatapku. "Ya?" Jawabnya.

"Kemarin lelaki yang memberi kita formulir itu bilang bahwa Harvard punya team untuk perempuan kan?" Tanyaku. Peter mengangguk mantap.

"Ya. dia bilang begitu. memangnya kenapa?" Tanyanya balik.

Aku menatap sekelilingku lagi, dan ternyata kebanyakan lelaki itu menatapku juga. Aku pun langsung menatap Peter lagi. "Lalu kenapa yang datang cuma lelaki?" Bisikku. Peter menatap ke sekeliling, dahinya berkerut.

"Kau benar.." ucapnya bingung. "Kau mau ku temani untuk bertanya ke senior nya?" Aku mengangguk,menyetujui Peter.

"Ayo." gumamku sembari menarik Peter kearah lelaki yang kemarin promosi itu, dan ketika melihat kami, lelaki itu tersenyum.

"Hey guys. ada yang bisa kubantu?" Tanya nya.

"Well... aku ingin bertanya... kemarin kau bilang bahwa disini juga ada team untuk perempuan kan? Tapi kenapa aku tidak melihat ada perempuan yang datang kemari, padahal sebentar lagi try out nya mulai?" Tanyaku langsung.

Lelaki itu mengangguk kecil. "Ya. aku memang bilang begitu. tapi aku lupa bilang bahwa tahun ini team perempuan hanya uji coba, tapi ternyata peminatnya tidak banyak. jadi kurasa kami hanya akan mengadakan try out untuk para lelaki."

Little Fairy: Wherever You AreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang