Malam nya, aku dan Luke mengantar Aiden ke bandara. Malam ini dia akan kembali ke Chicago...
Jujur, aku merasa sedikit tidak rela jika ia pulang kesana.. Aiden memang sering mengganggu ku dan sangat menyebalkan, tapi jika tanpa dia,rasanya tidak seru juga..
"Jaga dirimu baik-baik, dan jangan memancing keonaran tanpaku." Ucapan Aiden hanya kusambut dengan cibiran pelan.
"Aku serius! Dan sebaiknya, Luke, kau tidak membuat ulah sehingga aku harus repot-repot membantu dirimu untuk memperbaiki hubungan kalian." ucap Aiden, beralih pada Luke.
"Kurasa aku pernah bilang bahwa kau tidak perlu membantuku." elak Luke, Aiden memutar mata.
"Please Aiden, aku butuh bantuanmu, ini yang terakhir kali,aku janji. aku butuh bantuanmu, aku takut pada Darcy, dia pasti marah dan kau tau bahwa dia sangat menyeramkan ketika dia marah." Aiden tersenyum miring ketika ia selesai meniru gaya bicara Luke. "Ingat perkataanmu itu,Lukey?" Ucap nya. Luke mengomel pelan sedangkan aku tertawa lebar.
"Kau memang harus takut padaku,Luke! Agar kau tidak berani macam-macam padaku!" Ucapku dengan wajah yang kubuat serius. Luke memutar mata namun tidak menjawab apa-apa,
Baguslah jika dia setuju dengan pernyataan ku itu.
"See you later,kids." Aiden memeluk Luke dan memelukku bergantian. Tapi tentu saja dia memelukku lebih lama.
"Jangan lupa belajar,Darcy." ucap Aiden ketika ia memelukku.
Aku tertawa mendengar ucapan nya.
"Harusnya aku yang mengatakan itu padamu! Kau kan malas sekali." Cibirku. Aiden memutar mata.
"Tidak usah belajar juga aku sudah pintar." Ucapan nya yang penuh percaya diri itu hanya kami tanggapi dengan memutar mata.
"Terserahmu saja. cepat pergi sana,kami sudah bosan melihatmu." canda Luke . Aiden memasang wajah melas nya sebentar, lalu kemudian menatap Luke serius.
"Luke, ingat janjimu." Ucapnya sambil menatap Luke lekat-lekat. Aiden terlihat sangat serius.
"Aku akan mengingatnya." jawab Luke tak kalah serius nya.
Aiden mengangguk. "Bagus. karena jika kau lupa... aku bersumpah aku akan menghampiri mu dan memukul wajah mu itu." ucapnya sembari menepuk pundak Luke.
Aku jadi bingung, memangnya Luke menjanjikan apa ke Aiden?
"Baiklah. Aku masuk dulu. jaga diri kalian baik-baik. see you soon." ucap Aiden sembari melambaikan tangan nya pada kami, ia pun berjalan memasuki area keberangkatan.
Luke merangkul pundakku pelan.
"Dan besok pagi.. giliran aku yang kesini." Ucap Luke pelan. Aku terdiam dan mengangguk .
Ya... besok giliran Luke yang pulang ke London dan meninggalkan aku disini sendiri..
Mengingatnya membuatku sedih..
"Hey... Jangan sedih begitu dong.. aku akan selalu berusaha untuk mengunjungi mu nanti, janji." ucap Luke,aku hanya bisa mengangguk pasrah.
"Cheer up,babe." gumam nya sembari merangkul pundak ku dan mencium puncak kepala ku.
Kemudian, Luke menggandeng tanganku dan mengajakku berjalan meninggalkan bandara.
"Bagaimana jika saat ini kita membeli berkotak-kotak ice cream, lalu beli pizza, dan kemudian kita menonton film lama kesukaan ibu mu dan kesukaanmu,Harry Potter itu.. and a little cuddle will be nice." ucap Luke sembari memberikan aku senyuman manis nya, memamerkan lesung pipi yang sangat kusuka itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Fairy: Wherever You Are
Fanfiction"Every night I almost call you just to say it always will be you,wherever you are,Darcy." Darcy Capella Styles,17 tahun,mahasiswi baru Harvard University. Luke Robert Horan,18 tahun,rockstar. Mereka sedang menjalani mimpi mereka masing-masing. Lal...