⚠️⚠️ Visualisasi hanya berlaku di cerita ini. Jangan pernah dibawa ke dunia nyata !!!
Jangan lupa vote 🤗🤗🤗
Dan tinggalkan komentar juga yaa🤗🤗🤗
Biar aku makin semangat ngetiknya 😅😅😅
Nggak maksa sih, terserah kalian aja. Aku nggak bakalan maksa lagi. Sesuai kesadaran dan kemauan masing-masing aja
Happy Reading 💚💚💚
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Saat ini Jevan kembali berangkat ke kampus menggunakan mobilnya. Sebelum pulang, Jevan berkumpul sebentar bersama dengan teman-temannya di kantin tapi anehnya, kali ini saudara kembarnya itu tidak ikut bersama dengan mereka. Ketika Jevan sibuk dengan makanannya, suara temannya membuat perhatiannya sedikit teralihkan.
"Itu Jevian kan ?? Sekarang dia deketin mantan lo Jev ??" Tanya Lian membuat Jevan mengalihkan perhatiannya pada Jevian yang terlihat jelas sedang mengobrol dengan Arin. Jevan hanya diam tanpa berniat menjawab pertanyaan dari Lian itu.
"Hai sayang !! Kemana aja sih kamu ?? Aku kangen tau sama kamu !!" Sapaan itu membuat Jevan tersenyum dengan sangat lebar. Itu adalah Ghita, pacar Jevan yang baru setelah putus dengan Arin. Tanpa Jevan ketahui, sapaan tersebut menarik perhatian dua orang yang tadi sempat Jevan perhatikan.
"Hai sayang, maaf ya aku belakangan ini lagi sibuk." Balas Jevan sambil memeluk perempuan tersebut dengan mesra sambil melirik sekilas ke tempat Jevian dan Arin, berniat untuk melihat reaksi mereka.
Tapi ternyata Jevan sama sekali tidak melihat mereka berdua menoleh ke arahnya meskipun hanya sekedar melirik. Mereka berdua justru semakin asik sendiri. Entah mengapa hal tersebut membuat mood Jevan tiba-tiba turun. Jevan kemudian mengajak Ghita untuk pergi dari sana, membuat Arin dan Jevian saling pandang dengan kelakuan Jevan tersebut. Tapi setelah itu, mereka berdua kembali melanjutkan obrolan mereka yang sempat tertunda tadi.
"Soal teror ??" Jevian mengangguk kemudian Arin melipat kedua tangannya di depan dada.
"Soal teror biarin dulu. Bahas satunya, yang tadi gue tanyain ke lo." Ucap Arin kemudian dibalas anggukan oleh Jevian.
"Itu dia yang namanya Ghita, pacar barunya Jevan. Papanya itu seorang pejabat yang tahun ini akan mencalonkan diri sebagai Gubernur." Ucap Jevian.
"Ghita itu orangnya posesif, cemburuan juga. Bahkan Jevan ada acara keluarga aja dia malah video call di tengah-tengah acara. Ghita sering diajak main ke rumah, tapi Jevan belum pernah bawa dia ke rumah buat dikenalin ke papa. Prinsipnya Ghita itu 'I want it, I got it'." Lanjut Jevian.
"Temen-temen lo kesini." Bisik Arin pada Jevian dengan bibir yang dia usahakan tidak bergerak sama sekali ketika berbicara. Jevian yang mendengar kode dari Arin langsung mengubah arah pembicaraannya.
"Ya, nonton sama gue sabtu nanti. Sekali aja, please." Mohon Jevian. Tak lama setelah Jevian mengucapkan hal tersebut, salah satu temannya menepuk pelan pundaknya.
"Ngapain lo mohon-mohon sama dia ?? Kayak enggak ada cewek lain aja. Lagian, dia udah jadi bekasnya Jevan. Masih mau lo sama bekasnya kembaran lo sendiri ??" Sindir Hendra yang membuat Jevian menaikkan alisnya sedangkan Arin sedang menenangkan emosinya yang berusaha meledak.
"Dia bukan barang. Lo enggak pantes bilang kayak gitu !! Dan dia bukan bekasnya Jevan !!" Peringat Jevian yang mengundang tawa sarkas dari Lian dan Hendra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gemelli (END)
Fanfiction⚠️ Cerita murni karangan author sendiri ⚠️ Plagiat pergi jauh-jauh !!! ⚠️ Start 25 Agustus 2022 . . . . . Menceritakan tentang seorang gadis yang dibutakan oleh dendam pada seorang laki-laki. Dia berusaha membalaskan dendam karena perbuatan laki-lak...