⚠️⚠️ Visualisasi hanya berlaku di cerita ini. Jangan pernah dibawa ke dunia nyata !!!
Jangan lupa vote 🤗🤗🤗
Dan tinggalkan komentar juga yaa🤗🤗🤗
Biar aku makin semangat ngetiknya 😅😅😅
Nggak maksa sih, terserah kalian aja. Aku nggak bakalan maksa lagi. Sesuai kesadaran dan kemauan masing-masing aja
Happy Reading 💚💚💚
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Jevan terbangun dari tidurnya dengan kepala yang terasa begitu sakit dan tubuhnya merasa nyeri di beberapa bagian. Jevan bangkit dari posisinya sambil menyesuaikan dirinya. Dia melirik ke arah jam dinding yang kini sudah menunjukkan pukul 10 pagi. Jevan mau tidak mau beranjak ke kamar mandi untuk mulai membersihkan dirinya. Dia akan tetap pergi ke kampus meskipun masih merasakan sakit di kepalanya. Tujuannya hanya satu sebenarnya, mengetahui kelakuannya kemarin ketika dia berada di bawah pengaruh alkohol. Dia sebenarnya berniat untuk menanyakannya pada Jevian atau Mario, tapi ternyata kedua saudaranya itu sudah pergi ke kampus lebih dulu.
Setelah bersiap, Jevan pun menuju ke kampus. Begitu sampai di kampus, Jevan langsung mencari keberadaan teman-temannya yang sedang menunggu pergantian mata kuliah. Jevan menuju ke kantin, tempat kedua dimana teman-temannya berkumpul untuk menunggu mata kuliah berikutnya selain di basecamp. Disana Jevan mendapati keberadaan orang baru di antara teman-temannya yang lain.
"Hai Jev !!" Sapa orang itu yang kini masih duduk di kursi yang ada di pojok, tempat langganan geng Draco.
"Oh hai !! Kok lo ada disini Ren ??" Itu adalah Renal yang kini malah duduk sendirian di area yang selalu menjadi tempat Jevan dan teman-temannya berkumpul.
"Emang enggak boleh gue disini ?? Kantin kan tempat umum ??" Tanya Renal sedikit kebingungan.
"Ya, di seluruh fakultas ini juga udah tau kalau ini tempat geng Draco. Sedangkan lo sendiri bukan geng Draco." Jelas Jevan dengan nada yang sedikit tidak terima.
"Jangan gitu lah Jev, kan siapa aja boleh ada disini. Ini bukan basecamp kita. Lagipula, Renal tadi ada disini juga karena ajakan gue." Sahut Sanders yang baru saja datang dengan nampan berisi 2 jenis jus buah yang berbeda.
"Lo kenal sama Renal ??" Tanya Jevan yang kemudian dibalas anggukan oleh Sanders.
"Dia sepupu gue yang baru balik dari China. Gue aja baru tau kalau dia udah pindah kesini. Eh ternyata lo sama dia udah pernah ketemu." Jawab Sanders.
"Gue satu kelas sama Jevan." Sahut Renal. Mereka berdua kemudian menyuruh Jevan untuk duduk bersama mereka sambil menunggu teman-temannya yang lain. Selama beberapa menit mereka terlihat saling diam sampai akhirnya suara Sanders memecah keheningan.
"Lo ngapain kesini ?? Biasanya sama Ghita." Tanya Sanders sedikit kebingungan dengan temannya satu itu. Karena memang biasanya, Jevan selalu bersama dengan Ghita di saat seperti ini.
"Ada yang mau gue tanyain sih sama yang lain." Balas Jevan.
"Soal lo mabuk semalem ??" Tebak Sanders yang langsung membuat Jevan melirik ke arah Renal. Renal yang merasa dirinya tidak diharapkan disini kemudian bangkit dari duduknya.
"Gue mending pindah di meja sana aja deh. Jevan kelihatan enggak nyaman buat cerita kalau gue ada disini." Ucap Renal kemudian menuju ke meja sebelah yang masih kosong. Duduk sedikit jauh agar membuat Jevan cerita lebih leluasa dengan Sanders. Renal juga memasang earphone dan membuat Jevan menjadi semakin tenang kalau cowok itu tidak akan bisa mendengar ceritanya dengan Sanders.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gemelli (END)
أدب الهواة⚠️ Cerita murni karangan author sendiri ⚠️ Plagiat pergi jauh-jauh !!! ⚠️ Start 25 Agustus 2022 . . . . . Menceritakan tentang seorang gadis yang dibutakan oleh dendam pada seorang laki-laki. Dia berusaha membalaskan dendam karena perbuatan laki-lak...