⚠️⚠️ Visualisasi hanya berlaku di cerita ini. Jangan pernah dibawa ke dunia nyata !!!
Jangan lupa vote 🤗🤗🤗
Dan tinggalkan komentar juga yaa🤗🤗🤗
Biar aku makin semangat ngetiknya 😅😅😅
Nggak maksa sih, terserah kalian aja. Aku nggak bakalan maksa lagi. Sesuai kesadaran dan kemauan masing-masing aja
Happy Reading 💚💚💚
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Setelah kejadian itu, Ale benar-benar menghilang bak ditelan bumi. Nomornya tidak aktif dan tidak ada kabar tentang Ale yang Jevian dapatkan. Bahkan Renal pun enggan untuk membuka suara tentang keberadaan Ale pada Jevian. Saat itu, Jevian dan yang lainnya hanya menemukan Jevan yang duduk di bagian lain gedung dengan kaki yang penuh luka. Ketika Jevian bertanya mengenai Ale, Jevan bahkan tidak tau harus menjawab apa. Karena Jevan memang tidak tau kemana perginya istri dari kembarannya itu.
"Jadi mama belum tau soal pernikahan lo sama Caca ??" Tanya Jevan pada Jevian yang lagi-lagi melamun di ruang tamu. Jevian hanya mendengus mendengar pertanyaan dari kembarannya itu.
"Buat apa Jev ?? Mama aja selama ini cuma peduli sama hidup lo kan. Bahkan ketika acara kelulusan SMA gue dulu, mama enggak datang meskipun ada job di negara yang sama." Jelas Jevian.
"Tapi mama tetap mama lo, orang yang lahirin lo Jev."
"Tapi apa pernah mama perlakuin gue sebagai anaknya ?? Perlakuan mama ke lo sama abang beda sama perlakuan mama ke gue. Gue bahkan pernah mempertanyakan, apa bener gue anak kandung mereka ??" Sarkas Jevian yang hanya bisa membuat Jevan menghela nafasnya pasrah.
"Masih belum ada kabar dari istri lo ??" Tanya Jevan yang hanya dibalas gelengan oleh Jevian.
"Jujur sama gue, selama ini yang kirim teror itu lo ?? Buat bantuin Caca buat balas dendam ??" Pertanyaan Jevan itu membuat jari-jari Jevian yang sibuk menari di atas laptop seketika berhenti.
"Jangan tanya siapa orang yang kirim teror itu. Kalau lo mau tau, coba tanya ke Caca langsung. Dia yang lebih berhak kasih jawaban." Ucap Jevian datar.
"Ya udah, lo sabar aja. Semua pasti ada jalan keluarnya. Mungkin kalau udah waktunya, istri lo bakalan balik lagi sama lo. Kalau saat itu tiba, jangan biarin dia pergi lagi. Lakuin apapun biar dia tetap ada di samping lo." Setelah itu Jevan pergi dari sana dan meninggalkan Jevian yang kembali disibukkan dengan laptopnya.
Ketika Jevian sibuk dengan tugas-tugasnya lagi, Sanders menelfon dirinya. Dia kemudian langsung mengangkat telfon tersebut karena dia pikir dia akan mendapat informasi tentang keberadaan Ale saat ini.
"Jev, lo dimana ?? Gue lihat Caca di sini. Buruan lo ke cafe Sunrise sebelum semuanya terlambat !! Gue sama Yohan bakalan berusaha buat nahan dia di sini." Ucapan Sanders lewat telfon itu tidak direspon balik oleh Jevian dan langsung bergegas untuk ke tempat yang diucapkan Sanders tadi.
Jevian mengendarai motor miliknya dan langsung membawanya ke cafe Sunrise dengan kecepatan tinggi. Dia tidak peduli jika nanti akan mendapat surat tilang, karena yang terpenting saat ini adalah dia bertemu dengan Ale lagi. Sesampainya di cafe tersebut, Jevian langsung berlari dan mecari keberadaan Sanders. Begitu dia sudah menemukan keberadaan sahabatnya itu, Jevian langsung menghampiri cowok itu yang kini sedang duduk bersama dengan Yohan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gemelli (END)
Fanfiction⚠️ Cerita murni karangan author sendiri ⚠️ Plagiat pergi jauh-jauh !!! ⚠️ Start 25 Agustus 2022 . . . . . Menceritakan tentang seorang gadis yang dibutakan oleh dendam pada seorang laki-laki. Dia berusaha membalaskan dendam karena perbuatan laki-lak...