⚠️⚠️ Visualisasi hanya berlaku di cerita ini. Jangan pernah dibawa ke dunia nyata !!!
Jangan lupa vote 🤗🤗🤗
Dan tinggalkan komentar juga yaa🤗🤗🤗
Biar aku makin semangat ngetiknya 😅😅😅
Nggak maksa sih, terserah kalian aja. Aku nggak bakalan maksa lagi. Sesuai kesadaran dan kemauan masing-masing aja
Happy Reading 💚💚💚
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Setelah pertemuan antara Lian dan Ale, Ale jadi lebih sering memperhatikan setiap gerak-gerik Lian. Bahkan Lian kali ini sudah menyadari setiap perilaku yang dilakukan oleh Ale padanya. Lian sangat sadar jika dirinya selalu diperhatikan oleh Ale. Seperti saat ini, ketika Ale diajak oleh Jevan untuk makan bersama di kantin, Lian begitu jelas terlihat gugup ketika Ale menatap dirinya.
"Lian kenapa ?? Kayaknya enggak nyaman ya ada gue di sini. Gue mending pergi aja kalau gitu." Ucap Ale sambil bersiap untuk mengemasi barang-barangnya.
"Eh, ngapain ?? Enggak apa-apa kok, lo di sini aja. Lagian lo di sini kan ada urusan sama Jevan, bukan sama Lian." Sahut Sanders mencegah Ale agar tidak pergi dari sana.
"Tapi itu malah bikin Lian enggak nyaman, jadi mending gue pergi." Ucap Ale masih terus berusaha untuk pergi dari sana.
"Lo tetap ada di sini !!" Tegas Jevan kemudian menarik tangan Ale agar kembali duduk.
Setelah hal itu terjadi, Jevian datang dan ikut bergabung dengan mereka. Ale hanya diam tanpa berniat untuk menyapa Jevian. Dia justru sibuk dengan ponselnya. Tapi tak berselang lama, Ale meletakkan kembali ponselnya kemudian menatap ke arah Lian. Jevian yang menyadari hal itu langsung melihat ke arah Lian untuk melihat reaksi cowok tersebut.
Jevian melihat dengan begitu jelas, reaksi terkejut Lian dan perubahan wajah Lian yang begitu terlihat. Sudah dipastikan kalau Ale baru saja melakukan sesuatu. Jevian melempar tatapan pada Ale, tapi tatapan Ale yang membalas tatapannya sama sekali tidak memberikan jawaban untuk Jevian.
"G...gue permisi ya, m...mau ke perpus dulu gue." Pamit Lian kemudian pergi begitu saja dari sana, mengundang kekehan dari Ale yang membuat Jevian semakin kebingungan dibuatnya.
"Apa yang lo kirim ke Lian ?? Kenapa dia kaget gitu ??" Tanya Jevian yang akhirnya membuka suara.
"Bukan sesuatu yang penting. Gue ke kelas duluan, habis ini ada kelas." Pamit Ale kemudian beranjak dari tempat duduknya. Jevian yangg masih belum puas dengan jawaban Ale pun langsung mengikuti perempuan itu untuk menanyakan apa yang sebenarnya dia lakukan pada Lian.
"Apa yang lo lakuin ke Lian ?? Bukannya target lo Jevan ??" Tanya Jevian sambil menghentikan langkah Ale.
"Jevan, Hendra, Deon dan Lian. Mereka semua pelaku yang memperkosa kak Arin, apa gue harus biarin mereka begitu saja dan hanya membalasnya pada satu orang ?? Enggak Jevian, gue Clarissa Elenora Allessandro. Siapapun yang berani ganggu dunia gue, dia akan berakhir di tangan gue. Siapapun itu tanpa terkecuali !!" Tegas Ale kemudian pergi begitu saja dari hadapan Jevian. Jevian sangat sadar, ada perubahan pada sikap Ale saat ini. Perempuan itu berbeda dengan Ale beberapa hari yang lalu. Jevian jadi berpikir jika perubahan Ale itu karena dirinya.
"Jangan seperti ini, atau kita enggak akan pernah bisa ketemu lagi." Ucap Jevian yang lagi-lagi berucap tanpa berpikir.
"Oke, gue akan urus surat cerai kita secepatnya. Toh sudah ada Gina kan sekarang yang ada buat lo. Setelah itu kita enggak akan pernah ketemu lagi dan gue enggak akan ganggu lo lagi. Biar semua gue sendiri yang urus." Bukan, bukan ini respon yang Jevian harapkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Gemelli (END)
Fanfiction⚠️ Cerita murni karangan author sendiri ⚠️ Plagiat pergi jauh-jauh !!! ⚠️ Start 25 Agustus 2022 . . . . . Menceritakan tentang seorang gadis yang dibutakan oleh dendam pada seorang laki-laki. Dia berusaha membalaskan dendam karena perbuatan laki-lak...