26. Tempat Pulang

19 4 0
                                    

⚠️⚠️ Visualisasi hanya berlaku di cerita ini. Jangan pernah dibawa ke dunia nyata !!!

Jangan lupa vote 🤗🤗🤗

Dan tinggalkan komentar juga yaa🤗🤗🤗

Biar aku makin semangat ngetiknya 😅😅😅

Nggak maksa sih, terserah kalian aja. Aku nggak bakalan maksa lagi. Sesuai kesadaran dan kemauan masing-masing aja

Happy Reading 💚💚💚

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Maaf, maaf aku udah bohong sama kamu. Tapi aku beneran udah enggak ada hubungan apa-apa lagi sama Gina. Hubunganku sama Gina udah selesai saat itu dan kamu juga tau Al." Jelas Jevian. Ale masih diam, dia masih menunggu kelanjutan dari ucapan suaminya itu.

"Iya aku bohong waktu aku bilang Gina minta bantuan sama aku buat selamatin perusahaan orang tuanya. Sebenarnya aku yang minta bantuan dia buat balas dendam sama orang yang udah nyakitin kamu. Orang yang udah bikin kamu jadi sehancur itu Al." Ale berusaha mencari kebohongan dari mata Jevian, tapi dia sama sekali tidak menemukannya. Itu artinya, Jevian tidak sedang membohonginya.

"Dan tindakanmu membuat Kenzo dalam bahaya. Aku hampir kehilangan Kenzo, Je." Balas Ale parau. Sejak tadi istrinya itu hanya diam, ketika Ale membuka suaranya hal itu sukses membuat dada Jevian sesak. Dia tidak bisa menyangkal jika nyawa Kenzo berada dalam bahaya saat itu karena rencananya yang tidak dia pikirkan secara matang.

"Maaf, maaf aku enggak bisa jadi suami dan ayah yang baik buat kalian berdua. Maaf karena aku, kalian jadi terluka. Maaf Al." Jevian menundukkan kepalanya. Dia benar-benar menyesali semua yang sudah terjadi pada keluarga kecilnya itu.

"Iya udah aku maafin. Tapi kalau ini sampai terjadi lagi, aku enggak akan pernah bisa ngasih kamu kesempatan lagi. Kalau kamu mau minta aku buat balik ke apartemen atau ke mansion, maaf aku enggak bisa." Ucap Ale pada akhirnya sambil mengusap pelan kepala Jevian.

"Kenapa ??"

"Karena aku harus selesaiin semuanya Je dan aku enggak mau Kenzo dalam bahaya lagi. Satu-satunya tempat agar Kenzo tetap aman hanya di sini, karena enggak ada yang tau bahkan papa sekalipun." Jelas Ale.

"Tapi biarin aku tinggal di sini juga ya buat jagain kamu sama Kenzo ??" Mohon Jevian tapi malah mendapati gelengan dari Ale.

"Kamu tetap di rumah. Bukannya aku enggak percaya sama kamu, tapi bahkan Renal enggak ada di sini buat menetap. Tempat ini hanya boleh ditinggali aku, Kenzo dan baby sitternya. Sejauh ini hanya itu yang bisa aku terima untuk menetap. Tolong mengerti ya Je." Jevian menghela nafasnya berat, dia mengangguk meskipun itu adalah keputusan yang berat sebenarnya. Tapi dia tau, pasti ada alasan kenapa Ale melakukan itu.

"Janji sama aku ya, jangan ngerokok dan mabuk-mabukan. Demi kesehatanmu juga. Aku enggak bisa jagain kamu, jadi kamu harus jaga diri kamu sendiri untuk sementara. Janji ya sama aku." Ucap Jevian sambil mengulurkan jari kelingkingnya pada Ale. Ale langsung menautkan jari kelingkingnya untuk berjanji pada Jevian.

"Kalau udah selesai pulang ya Al, biar aku enggak kehilangan arah dan tujuan lagi. Karena cuma kamu rumahnya Jevian dan tempatku untuk pulang. Aku akan selalu nunggu kamu buat pulang."















🍁🍁🍁















Ale dan Renal sudah bersiap dengan segala perlengkapannya, malam ini mereka akan menjalankan misi mereka yang belum terselesaikan. Sasaran mereka kali ini adalah perusahaan milik keluarga Hendra. Mereka bahkan sudah merencanakan semuanya secara matang. Ale menatap ke arah Renal yang kini berdiri di sampingnya.

Gemelli (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang