⚠️⚠️ Visualisasi hanya berlaku di cerita ini. Jangan pernah dibawa ke dunia nyata !!!
Jangan lupa vote 🤗🤗🤗
Dan tinggalkan komentar juga yaa🤗🤗🤗
Biar aku makin semangat ngetiknya 😅😅😅
Nggak maksa sih, terserah kalian aja. Aku nggak bakalan maksa lagi. Sesuai kesadaran dan kemauan masing-masing aja
Happy Reading 💚💚💚
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Jevian membeku di tempatnya ketika melihat sosok yang sudah dia lupakan, kini kembali muncul di hadapannya dengan senyuman yang cerah. Jevian menghela nafasnya, memikirkan masalah apa lagi yang akan muncul setelah ini di sela-sela hubungannya dengan Ale. Sosok itu kemudian mendekat ke arah Jevian, mengulurkan tangannya dengan senyuman yang masih terpatri begitu indah."Hai Jevi, apa kabar ??" Tanya orang itu. Jevian memandang uluran tangan itu tanpa berniat untuk membalasnya. Tapi orang itu justru menarik paksa tangan Jevian agar membalas ulurannya. Jevian lebih terkejut ketika orang tersebut langsung menarik Jevian ke dalam pelukannya.
"Gue kangen banget sama lo. Lo apa kabar ??" Tanya orang itu tanpa tau bahwa Jevian sedang merasakan perasaannya yang begitu campur aduk.
"Congrats ya, kalian akhirnya bisa ketemu lagi. Itu artinya tugas gue udah selesai kan Je ??" Jevian refleks melepaskan pelukan orang itu ketika mendengar suara Ale yang berasal dari belakangnya.
"Kenalin, gue Caca. Berhubung lo udah balik, sekarang tolong jagain Jevian. Jangan tinggalin dia lagi." Ucap Ale sambil mengulurkan tangannya dengan senyuman yang terlihat begitu indah, tapi malah menyiksa bagi Jevian.
"Gue Gina. Tentu, gue enggak akan ninggalin Jevian lagi. Lo tenang aja."
"Al, jangan gini." Mohon Jevian. Setelah bersalaman dengan Gina, orang dari masa lalu Jevian. Ale melepaskan tautan tangan mereka kemudian beralih pada Jevian.
"Lo dulu enggak bisa lupain dia kan, terus gue ada buat gantiin dia dan bantu lo buat lupain dia. Tapi itu cuma sementara, karena gue tau kalau keberadaan seseorang yang begitu spesial enggak bisa digantikan dengan begitu mudah. Sekarang dia udah kembali Je, jangan sia-siain semuanya dan perjuangin dia lagi. Gue yang akan pergi. Gue janji, semua akan gue urus dan enggak akan repotin lo selama prosesnya." Ucap Ale kemudian pamit pergi dari sana. Jevian terus mengejar Ale dan meninggalkan Gina yang masih bertanya-tanya soal hubungan mereka. Jevian menarik tangan Ale dan membuat mereka jadi saling berhadapan.
"Kenapa lo kaya gini ?? Bukannya lo enggak punya perasaan ke gue ??" Tanya Jevian meminta penjelasan.
"Justru itu, sebelum semuanya terlambat. Sebelum gue jatuh cinta sama lo, lebih baik sekarang lo perjuangin apa yang udah pasti. Itu lebih baik daripada lanjutin hubungan ini yang bisa aja nanti malah nyakitin kita berdua. Sekarang lo bisa bebas lakuin apa aja. Soal perceraian, biar gue yang urus semuanya." Jelas Ale. Jevian membeku di tempatnya. Dia tidak menyangka kalau Ale akan mengambil tindakan sampai sejauh ini. Perceraian bukan hal yang main-main, dan Jevian tidak mau melakukan hal itu.
"Al !! Enggak, gue enggak mau cerai sama lo. Lo sama gue sampai kapanpun enggak boleh sampai cerai, gue enggak mau Al !!" Tolak Jevian sambil menghadang langkah Ale.
"Buat apa Je ?? Orang yang selama ini lo tunggu udah balik. Apa lagi yang lo cari ?? Lo enggak akan bisa dapet kebahagiaan kalau terus-terusan sama gue." Tegas Ale yang membuat Jevian menggeleng kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gemelli (END)
Fanfiction⚠️ Cerita murni karangan author sendiri ⚠️ Plagiat pergi jauh-jauh !!! ⚠️ Start 25 Agustus 2022 . . . . . Menceritakan tentang seorang gadis yang dibutakan oleh dendam pada seorang laki-laki. Dia berusaha membalaskan dendam karena perbuatan laki-lak...