14. Sebuah Insiden

18 7 4
                                    

⚠️⚠️ Visualisasi hanya berlaku di cerita ini. Jangan pernah dibawa ke dunia nyata !!!

Jangan lupa vote 🤗🤗🤗

Dan tinggalkan komentar juga yaa🤗🤗🤗

Biar aku makin semangat ngetiknya 😅😅😅

Nggak maksa sih, terserah kalian aja. Aku nggak bakalan maksa lagi. Sesuai kesadaran dan kemauan masing-masing aja

Happy Reading 💚💚💚

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Jevian mempertanyakan soal keberadaan Ale yang kini entah berada dimana. Karena sepulang dari sirkuit tadi, Jevian pamit untuk membeli makanan lebih dulu sebelum akhirnya akan kembali ke apartemen milik Ale. Tapi begitu dia sampai di sana, Jevian sama sekali tidak mendapati keberadaan Ale di sana. Hanya ada baby Kenzo dan babysitter yang menjaganya.

Dia kemudian menelfon nomor milik Ale, tapi ternyata nomornya berada di luar jangkauan. Jevian kemudian beralih menelfon ke nomor milik Renal berharap dirinya mendapatkan jawaban dari cowok itu. Tapi ternyata Jevian sama sekali tidak mendapatkan informasi apapun dari Renal. Jevian terus berusaha mencari keberadaan istrinya yang tiba-tiba menghilang itu.

Di sisi lain, Ale melangkahkan kakinya di sebuah bandara untuk menuju ke tempat yang sudah sangat lama tidak dia kunjungi. Dia terakhir kali berkunjung ke sini sekitar satu tahun lalu setelah kematian sang kakak, rumah kakeknya.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih selama 16 jam, Ale akhirnya sampai di sebuah rumah mewah milik sang kakek dengan jemputan yang memang sengaja disediakan oleh sang kakek. Ale melangkahkan kakinya dengan tegas dan langsung disambut oleh beberapa maid yang bekerja untuk kakeknya.

"Benvenuta nipotina preferita del nonno, come stai?? Non vai a trovare il nonno da un anno. (Selamat datang cucu kesayangan kakek, apa kabar ?? Selama setahun kamu enggak pernah mengunjungi kakek.)" Ucap sang kakek sambil berjalan menghampiri Ale kemudian memeluk perempuan itu.

"Sto bene nonno, come sta nonno ?? (Aku baik-baik saja kakek, bagaimana kabar kakek ??)" Tanya Ale sambil membalas pelukan dari sang kakek.

"Anche le notizie del nonno sono buone (Kabar kakek juga baik.)" Balas sang kakek. Tak lama setelah itu, Ale melepaskan pelukan mereka karena berniat untuk mempertanyakan suatu hal pada kakeknya itu.

"Perché il nonno mi ha chiesto di venire qui ?? (Kenapa kakek mintaku untuk datang ke sini ??)" Tanya Ale to the point.

"Ada seseorang yang ingin kakek kenalkan padamu, nanti sekitar jam 8 malam orang itu akan berkunjung ke sini. Untuk sekarang, kamu bisa istirahat lebih dulu di kamar." Pinta sang kakek yang kini menggunakan bahasa Indonesia dan langsung diiyakan oleh Ale. Ale langsung beranjak menuju ke kamar yang biasa dia tempati ketika menginap di sini.

Begitu dia berada di dalam kamar, Ale langsung menghubungi Jevian karena dia sama sekali tidak memberitahu keberangkatannya ke Italia itu. Sudah bisa dipastikan jika suaminya itu sekarang sedang panik mencarinya.

"Halo Je ??" Sapa Ale pada orang di seberang telfon.

.

.

.

"Halo Al !! Kamu dimana sayang ?? Kok di apartemen enggak ada ?? Kamu di mansion ?? Tapi kok aku cari-cari, kamu enggak ada di sana??"

Gemelli (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang