28. Penolakan

13 5 0
                                    

⚠️⚠️ Visualisasi hanya berlaku di cerita ini. Jangan pernah dibawa ke dunia nyata !!!

Jangan lupa vote 🤗🤗🤗

Dan tinggalkan komentar juga yaa🤗🤗🤗

Biar aku makin semangat ngetiknya 😅😅😅

Nggak maksa sih, terserah kalian aja. Aku nggak bakalan maksa lagi. Sesuai kesadaran dan kemauan masing-masing aja

Happy Reading 💚💚💚

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Setelah Jevan mengetahui semuanya tentang Arin, dia benar-benar menepati ucapannya pada Jevian dimana dia akan menceritakan semuanya pada sang mama. Tentang apa yang dia lakukan selama berpacaran dengan Arin, menceritakan tentang Arin, bahkan anak mereka yaitu Kenzo. Saat itu Jevian hanya bisa menatap dari lantai dua. Menatap bagaimana orang yang dia panggil 'Mama' begitu kecewa dengan pengakuan Jevan yang memang putra kesayangannya. Saat itu juga Jevan benar-benar berubah menjadi orang yang begitu pemurung.

Saat ini Jevian tengah mengajak Ale untuk bertemu sang mama. Dia juga akan menceritakan semuanya kepada sang mama. Selama bercerita, Jevian hanya memberikan ekspresi datarnya. Berbeda dengan Jevan yang kini berada di atas, seperti posisi Jevian sebelumnya ketika dirinya menjelaskan semuanya pada sang mama.

"Jadi benar ?? Selama ini mama sering mendengarnya dari teman-teman mama tentang anak bungsu mama yang sudah menikah. Jadi itu memang benar Jevian ??" Tanya sang mama dengan air mata yang mengumpul di pelupuk matanya.

"Iya benar. Dan istriku adalah Ale." Tegas Jevian.

"Kenapa ?? Kenapa harus dia ??" Pertanyaan itu sama sekali tidak Jevian kira akan keluar dari bibir sang mama. Selama ini sang mama tidak pernah peduli tentang hidupnya, tapi kenapa kali ini mamanya seakan benar-benar peduli tentang kehidupannya.

"Kenapa kalau dia ?? Ale begitu sempurna buat Jevian. Jevian bahagia menikah dengan Ale. Kenapa kalau dia yang menjadi istri Jevi ??" Tanya Jevian meminta penjelasan sang mama kenapa dia tidak boleh menikah dengan perempuan yang seberharga Ale.

"Kenapa harus dia Jevian ?? Dia perempuan arogan yang tidak mempunyai hati. Dia yang membuat mama hampir kehilangan Jevan !! Mama hanya mau kamu menikah dengan perempuan baik-baik !!" Bentak sang mama yang sukses menyulut amarah Jevian.

"Mama enggak tau apa yang Ale lakukan untuk Jevan !! Mama enggak tau kalau dia rela mengorbankan nyawanya dan aku hampir kehilangan istriku hanya karena Ale menyelamatkan Jevan dari kebakaran !! Tapi mama malah bersikap seperti ini ??" Tanya Jevian dengan suara yang semakin meninggi.

"Kenapa baru sekarang ma ?? Kenapa baru sekarang mama peduli dengan hidup Jevi ?? Dulu waktu aku masuk rumah sakit karena kecelakaan bahkan sampai kritis, mama malah mengurus Jevan yang hanya demam. Sedangkan aku yang butuh dukungan mama, mama malah enggak ada di sampingku !! Dari dulu ma, dari dulu !! Dari dulu mama selalu mengesampingkan segala urusan yang berhubungan denganku. Sebenarnya aku ini anak mama atau bukan ??"

DEG...

Entah itu Ale atau bahkan mama Jevian, mereka sama sekali tidak mengira jika Jevian akan mengucapkan hal seperti itu. Ale mendongak, menatap Jevian yang kini wajahnya tengah memerah karena amarahnya dengan air mata yang membanjiri wajahnya. Ale berdiri dan mengusap kedua bahu suaminya agar memberikan ketenangan pada Jevian.

"Udah, aku enggak apa-apa. Udah ya, jangan marah lagi. Itu masih mama kamu Je." Tutur Ale lirih, hampir seperti bisikan yang terlontar tepat di telinga Jevian.

Gemelli (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang