20. Rencana Jevian

16 4 0
                                    

⚠️⚠️ Visualisasi hanya berlaku di cerita ini. Jangan pernah dibawa ke dunia nyata !!!

Jangan lupa vote 🤗🤗🤗

Dan tinggalkan komentar juga yaa🤗🤗🤗

Biar aku makin semangat ngetiknya 😅😅😅

Nggak maksa sih, terserah kalian aja. Aku nggak bakalan maksa lagi. Sesuai kesadaran dan kemauan masing-masing aja

Happy Reading 💚💚💚

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Gue butuh bantuan lo." Setelah mengucapkan hal tersebut, Jevian memutuskan sambungan telfonnya kemudian secara perlahan keluar dari kamar inap Ale yang kini Ale masih tertidur karena pengaruh obat.

Dia kemudian menghubungi Renal untuk menjaga Ale di rumah sakit. Setelah Renal datang, Jevian bergegas untuk menuju ke tempat dirinya akan bertemu dengan seseorang. Jevian mengendarai mobil miliknya dan berhenti di sebuah cafe yang ia jadikan untuk bertemu. Setelah itu dia masuk dan menuju ke tempat yang memang sudah dia pesan. Dia sengaja memesan tempat yang lebih tertutup agar pembicaraannya lebih private dan tidak bocor kemana-mana.

"Jadi apa yang harus gue bantu ??" Tanya orang tersebut ketika Jevian masuk ke dalam ruangan tersebut.

"Lo kenal Ghita ?? Aghita Ayana." Balas Jevian pada sang lawan bicara.

"Anak dari calon gubernur yang tahun ini mau nyalonin diri sebagai gubernur di provinsi ini ?? Siapa yang enggak kenal ?? Bahkan gue tau dia sampai hal terburuknya dia. Seluk beluk keluarganya pun gue juga tau. Kebusukan yang enggak diketahui publik pun gue tau." Balas sang lawan bicara dengan begitu bangga.

"Bantu gue hancurin dia. Bantuin gue bukan sebagai mantan, tapi teman. Karena kali ini, gue pikir cuma lo yang bisa balas dia." Ucap Jevian tegas. Ya, orang yang ditemui oleh Jevian adalah Gina. Masa lalu yang sempat kembali tapi tidak memilih untuk saling bermusuhan dan memilih untuk menjadi seorang teman.

"Hahaha, ada masalah apa sampai lo mau balas dia ?? Selama ini gue enggak pernah lihat lo balas perbuatan orang sampai segininya. Ada apa sebenarnya Jev ??" Tanya Gina yang kini memasang wajah serius.

"Karena dia udah hancurin dunia gue. Dia udah bikin Ale beneran hancur dan bikin gue sama Ale kehilangan calon anak kita." Ucap Jevian datar tapi penuh penekanan.

Gina yang mendengar nada bicara Jevian berubah menjadi lebih serius merasa jika kali ini Jevian tidak main-main. Gina melipat kedua tangannya di atas meja, mendengarkan cerita yang dimulai oleh Jevian. Rahangnya mengeras ketika mendengar semua cerita dari mulut Jevian. Dia memang masih menyayangi Jevian, tapi ketika dia tau kebahagiaan Jevian dihancurkan, maka Gina tidak akan pernah mau diam saja.

"Ternyata kelakuan dia dari dulu enggak pernah berubah. Kayanya gue bisa sekalian balas perbuatannya dulu ke gue." Ucap Gina sambil tertawa sarkas. Hal itu mengundang pertanyaan di benak Jevian.

"Selain putrinya yang hancurin kebahagiaan keluarga lo, keluarga itu udah bikin keluarga gue bener-bener hancur. Jadi mereka semua juga harus hancur."























🍁🍁🍁























Setelah menyelesaikan urusannya di cafe, Jevian kembali ke rumah sakit dan menuju ke ruang rawat inap milik Ale kembali. Di sana dia kini malah mendapati Renal dengan wajah frustasi dan Ale yang kini tidur memunggungi Renal. Jevian memberikan isyarat pada Renal tentang apa yang terjadi. Tapi Renal hanya mengedikkan bahunya sebagai jawaban. Mau tidak mau dia harus menghampiri istrinya itu agar dia tau apa yang sebenarnya terjadi.

Gemelli (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang