"DALLEN BANGUN, DALLEN!"
"APA? APA KENAPA, APA?"
Dari posisi tidur, gue langsung duduk. Ga peduli peredaran darah yang belum lancar sama rasa pusing yang bukan main. Gue cuma takut Kana mau lahiran,
Tapi...
"Usapin perut."
"Hah?"
"Aku pengen diusapin perutnya, Dallen."
"Heu aku kira kamu mau lahiran. Heboh banget manggilnya."
Kana cuma nyengir. Gue balik tiduran lagi dengan badan yang lebih merapat ke Kana. Lagi lagi dibuat jantungan sepagi ini cuma gara gara doi heboh manggil tapi cuma pengen perutnya diusap.
Pernah juga tuh beberapa hari yang lalu Kana ga kalah heboh manggil manggil pas doi lagi mandi. Gue yang lagi asik baca buku, buru buru nyamperin Kana yang lagi di kamar mandi terus dobrak pintunya.
Kana kaget gue dobrak pintu, gue kaget Kana lagi nacked.
Waktu ditanya kenapa, doi malah nyuruh ambilin conditioner di kantong belanja yang baru kita beli tadi.Pokoknya waktu usia kandungan Kana masuk sembilan bulan, otak gue ke doktrin sama para tetua untuk terus siap siaga, jatohnya malah bikin gue parno dan rusuh ga jelas kalau ada kejadian kejadian kaya tadi.
"Aku ngerasa aneh, Dallen."
"Kenapa?"
"Waktu USG pertama kan cewek, ko malah jadi cowok."
"Emang kenapa? Ga seneng dapet cowok?"
"Ngga, bukan gitu Dallen. Cuma aneh aja. Mau cewek atau cowok aku seneng aja."
"Yaa mungkin waktu USG pertama lagi ketilep."
"Hah ketilep? Apanya?"
"Iya itu kelaminnya ketilep jadi waktu itu bentukannya kaya cewek."
"Ohh bisa gitu ya."
Sebenernya ga tau juga sih tapi yaudahlah yang kepikiran sekarang cuma itu. Lagian Kana random banget.
Bukannya diem perutnya lagi gue usap usap, Kana malah banyak gerak mepetin badannya dan gerakan pelan ini harus ditandai sebagai siaga satu. Kana ngusik yang lain.
"Dallennnn."
Nah kan ga mau diem. Gue jauhin badan dari Kana.
"Kana, aku laper. Mau sarapan sekarang. Mau manggangin roti ga?"
"Hm, tapi aku mau mandi dulu, nunggu gapapa?"
Kana mulai bangun, mulai ngiket asal rambutnya. Salah satu pemandangan favorit di pagi hari.
"Yaudah gapapa."
"Gimana kalau kamu bikin sendiri dulu? Sekalian bikinin aku telur ceplok?"
"Iya, yaudah biar aku aja. Kamu mandi dulu sana."
"Sekarang ah."
Kana mulai maksa narik narik tangan gue buat bangun, Kana juga berusaha buat narik selimut yang masih gue pake tapi gue juga berusaha buat mempertahanin selimut di badan gue.
"Cepet Dallen!"
"Iya bentaran lagi, kamu ke toilet dulu aja. Tau tau jadi."
"Mau sekalian aku beresin kasurnya!"
"Nanti aku beresin, Kana."
"Harus rapih!"
"Iya, iya udah sana."
Akhirnya Kana ke toilet. Waktu gue lagi liat yang dibalik selimut tuh anak buka pintu terus nongolin kepalanya.
"Mau dibantu ga?"
KAMU SEDANG MEMBACA
LIKA LIKU DALLEN
RomanceMenikahi Kanara, nyemplung ke bisnis catering, sampe cinta bertepuk sebelah tangan. Ini tentang Dallen dengan segala yang dia hadapi. Caranya melihat masalah sampai menyelesaikannya. ❗ DISCLAIMER ❗ HANYA CERITA RINGAN, MINIM KONFLIK, DAN TIDAK BAIK...