TUJUH

66 12 1
                                    

Suasana pagi hari ini sangat menyejukkan, matahari sudah muncul membuat siapapun akan merasakan kehangatannya.

Pukul 08.30 WIB Qila sudah berada di bandara dengan memakai celana kulot dan kaos hitam yang dibalut dengan blazzer selutut, tak lupa dengan hijab pashmina krem melekat di kepalanya.

Qila diantar oleh Ummi, Abi, dan Syabil. Najwa? Najwa benar-benar tidak tahu kalau Qila berangkat ke Amerika, jadi ia tak akan mungkin hadir di bandara. Hanya keluarganya yang tahu akan keberangkata Qila hari ini.

"Qila, kamu disana gak punya siapa-siapa. Tetap berperilaku baik ya, jaga diri kamu baik-baik disana." Ucap Aisyah, ibunda Qila.

"Iya ummi, insyaallah aku akan jaga diri aku berusaha sebaik mungkin."

*****

Qila sampai di Amerika pukul 03.30 WIB sedangkan di Amerika sekarang pukul 14.30. Setelah selesai urusannya dengan bandara, Qila menaiki taksi menuju tempat tinggalnya selama di Amerika, ia menyewa sebuah rumah yang tak begitu besar dan cukup untuk dirinya sendiri.

Qila di Amerika hanyalah tamu yang mencari ilmu, ia akan menggunakan kesempatan ini sebaik mungkin. Qila bersyukur bisa mendapatkan beasiswa nya disini setelah mengajukan permohonan.

Saat sudah sampai di penginapannya, gadis yang masih menggunakan pashmina krem itu langsung memasuki rumah itu. Dalam rumah itu nampak sederhana tapi juga elegan, isinya tak akan membuat seseorang yang ada didalamnya bosan. Pajangan-pajangan dinding nampak tertara rapi dengan jumlah yang tak begitu banyak.

Rumah ini hanya ada 1 kamar karena memang kapasitas rumah ini hanya untuk 1 orang. Kamar dengan warna putih yang melekat ditemboknya itu yang menjadi kamar Qila mulai saat ini dan kedepannya.
Tak begitu banyak isi, hanya ada ranjang tidur, meja rias dan lemari yang tak begitu besar.

Qila meletakkan barang-barang yang ia bawa, ia akan mandi terlebih dahulu. 18 jam di dalam pesawat membuat badannya lengket.

Setelah mandi Qila langsung melaksanakan sholat yang ia jama'.

Selesai dengan urusan rohaninya kini Qila akan mengurus barang-barangnya, sebenarnya ia lelah, tapi kalau ia biarkan seperti ini akan berkepanjangan nantinya.  Lagi pula barang-barang yang ia bawa tidak begitu banyak, hanya beberapa pakaian dan barang penting untuk pendidikannya.

Setelah semua selesai, Qila langsung merebahkan dirinya di kasur empuk yang sudah tersedia di kamar itu. Waktu magrib kurang satu setengah jam lagi, ia akan tidur sejenak.

"Semoga disini, aku bisa lupa sama kamu Zean. Aku akan memulai kehidupan baru ku disini." Ucap Qila sebelum terlelap.

*****

Najwa dan Zean baru saja menyelesaikan makan malamnya, saat ini Zean langsung menuju meja kerjanya untuk kembali mengerjakan tugas yang belum ia kerjakan. Sedangkan Najwa, ia mencuci bekas makannya bersama Zean barusan.

Setelah semua beres Najwa langsung menuju kamarnya, ia akan memulai aksinya.

Di kamar, Najwa membuka paper bag berisi baju yang ia beli tadi siang.

"Udah hampir 5 bulan gue nikah sama Zean tapi sekali pun Zean gak pernah sentuh gue. Gue akan coba cara ini." Najwa mengambil baju itu dan menuju kamar mandi untuk mengganti pakaiannya.

Di dalam kamar, Najwa hanya berdiam diri sambil memainkan handphonenya. Ia menunggu kehadiran Zean, tapi pria itu tak kunjung menampakkan dirinya. Apa sebanyak itu pekerjaannya sampai tak kelar-kelar?. Sudah lebih dari 1 jam Najwa menunggu Zean, wajar jika ia bosan.

Akhir Sebuah KisahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang