DUA BELAS

51 7 3
                                    

"Nikah itu karena agama, cinta dan kasih sayang. Bukan untuk pelarian dan pelampiasan"
~Syabil~

"Mas" Najwa memanggil Zean yang terlihat akan terlelap disampingnya.

"Kenapa, Hm? Tanyanya kembali membuka mata. Sebenarnya ia belum begitu mengantuk, hanya ingin terlelap saja.

Apa bedanya?? Entahlah, terserah Zean saja.

"Apa pendapat kamu tentang poligami?" Pertanyaan Najwa barusan cukup mengejutkan Zean, pasalnya Najwa tak pernah sekalipun membicarakan hal-hal yang menyangkut poligami, bahkan ketika Zean mengatakan bahwa ia mencintai wanita lain.

"Kenapa tiba-tiba nanya gitu?" Tanyanya kemudian.

"Enggak, cuma pengen tau pendapat kamu aja."

"Poligami itu sunah Rasul." Jawab Zean.

Mendengar jawaban dari sang suami, Najwa sedikit menekuk ekspresi wajahnya. Zean bilang kalau poligami adalah sunah Rasul tidak menutup kemungkinan bahwa Zean akan poligami kan?

"Kenapa mukanya gitu?" Tanya Zean kembali menyadari perubahan ekspresi dari Najwa.

"Enggak papa, apa kamu ingin poligami?" Tanya Najwa kembali.

Sekarang Zean tau kemana arah Najwa berbicara, mungkin saja Najwa takut jika ia berpoligami. Terlebih lagi, ia mencintai wanita selain istrinya.

"Kamu tau? Poligami itu bukan soal menikahi 2 atau lebih wanita, atau membagi cinta, atau bahkan untuk mengejar surga Allah. Poligami itu tentang bagaimana seorang laki-laki bisa benar-benar bisa memberi keadilan kepada kedua atau lebih istrinya. Baik itu lahir maupun batin."

"Kamu tau, seadil apapun menurut seorang suami kepada istri-istrinya belum tentu adil menurut istri-istrinya. Tak jarang selalu ada iri di dalam hati."

"Lagi pula sunnah Rasul gak cuma poligami ya dapat dilakukan, masih banyak sunnah-sunnah lain yang juga memiliki pahala besar."

"Jadi kamu gak mau poligami?" Tanyanya kembali.

"Kalau kamu mau boleh tuh," jawab Zean dengan senyum jahilnya. Membuat cubitan maut mendarat di perutnya.

"Kok dicubit sih?" Tanyanya.

"Ngeselin banget." Jawab Najwa memasang wajah yang sangat masam dengan bibir yang sedikit mengerucut.

Salah Najwa sendiri nyari perkara bukan? Sudah tau Zean tidak mencintainya malah nanya poligami dengan Zean. Tapi penjelasan Zean barusan seperti menyiratkan bahwa ia tidak akan poligami. Najwa sedikit tenang.

Zean menoel-noel pipi Najwa yang mengembung akibat bibirnya yang mengerucut disampingnya. Kenapa lucu sekali?

"Apaah sih mas" ucap Najwa masih memasang wajah kesal, kemudian ia berbalik membelakangi Zean dengan posisi hendak tidur.

"Kok dibelakangin sih akunya?" Tanya Zean, namun tak ada sahutan dari Najwa. Zean tau Najwa belum tidur.

"Kayaknya enak deh kalau poligami, kalau istri pertama marah bisa sama istri kedua. Pasti tetep dapet pelukan pas tidur." Ucap Zean sengaja menggoda Najwa dan kembali berbalik ikut membelakangi Najwa.

Akhir Sebuah KisahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang