14

1.6K 85 0
                                    

"Yo! Yo! Athena back!" Athena masuk Mansion seolah energinya masih 100%. Sedangkan Athea dibelakangnya tidak terburu buru masuk dan berjalan beriringan dengan Zachary hanya bisa menggelengkan kepala mereka.

"Abang? Kakak? Karpet merah nya mana?" Teriak Athena lagi, mengabaikan Pelayan yang beberapa kali memperhatikannya. Rumah Wajendra menjadi lebih hidup, pikir mereka.

"Mereka belum pulang, Athena" Kata Zachary.

"Ganti seragam mu, juga Athea. Mungkin mereka akan tiba sebentar lagi"  Kata Zachary ia sedikit menunduk untuk menyamai si Kembar sebelum akhirnya memberikan usapan kepala seperti yang biasanya Jake, Zayden, juga Lune lakukan.

"Wah, piala nya di jadiin satu?" Bukannya mengindahkan perkataan Zachary. Athena dan Athea berhenti di ruang tamu untuk mengamati Piala, Piagam bahkan Medali miliknya dan Athea disatukan dengan milik Wajendra.

"Dad pikir. Lebih baik di jadiin satu. Kan kita keluarga." Kata Zachary seolah menjawab pertanyaan dalam benak Si Kembar.

Kalau di Mansion Adhitama, Ayah dan Bunda si Kembar bahkan tidak pernah memperhatikan piala atau dalam bidang apa si Kembar lebih unggul, paling baik Ayah dan Bunda mereka akan mengucapkan Selamat. Dan setahu si Kembar, Arezza menyimpan Penghargaan pribadi miliknya di Ruang Kerja begitupun milik Queen. Mungkin untuk menunjukkan pada klien bisnis ataupun investor yang kadang kala datang ke rumah.

"Itu ide yang brilliant, Dad" Gumam Athea mendapat anggukan setuju dari Athena.

"Halo Zie?"

"Kurang tau yak."

"Seriusan? Jam berapa?"

"Gue liat sitkon, semoga bisa kompromi."

"Oke."

"Main? Dimana?" Tanya Athea mengalihkan perhatian dari buku pemahaman Bahasa Inggris lanjutan di depannya.

"Di Menteng. Katanya sih polisi udah gak patroli sebulan ini" Jelas Athena, menyampaikan apa yang Zie katakan sebelumnya.

"Gass?" Tanya Athea acuh tak acuh.

"Gass, tapi Daddy, Abang sama Kakak gimana?" Jawab Athena sedikit bingung.

Keduanya ragu bisa keluar dengan penjagaan Bodyguard Wajendra yang jauh lebih banyak, sekitar 3x lipat dari milik Adhitama. Dipastikan sangat sulit untuk kabur dan mengikuti Balap Liar tanpa ketahuan.

Haruskah mereka izin baik baik untuk melakukan sesuatu yang ilegal, apa Zachary akan mengizinkannya? Dari presentase sekejap, mereka dapat disimpulkan kemungkinan besar Zachary tidak akan membiarkan keduanya pergi begitu saja terutama Balap Liar. Tapi lebih baik mencoba daripada harus duduk diam.

"Daddy?" Panggil Athea saat memasuki ruang kerja Zachary. Seketika nyali mereka menciut saat melihat semua Kakak dan Abang mereka juga ada di dalam.

"Kenapa belum tidur?" Tanya Zachary lembut jangan lupakan wajah dingin nya dengan cepat berubah hangat.

"I-itu Athena ingin mengatakan sesuatu" Athea segera menarik lengan Athena yang sedari tadi berdiri agak jauh darinya.

"Sebenarnya kami ingin pergi malam ini" Kata Athena lancar sejauh ini.

"Kemana?" Tanya Lune seolah mengerti arah pembicaraan mereka. Ia mendapat info dari salah satu temannya jika malam ini Balap Liar di Menteng akan dibuka kembali. Tapi ia tidak berharap keduanya akan ikut melihat bahkan berpartisipasi setelah kejadian kemarin.

"Ke daerah Menteng" Jawab Athea tidak ingin terlalu jauh memberikan informasi.

"Kalian ingin ikut Balap Liar?" Tanya Zayden dan si Kembar perlahan tapi pasti menganggukkan kepala. Salahkan pengajaran Bi Sumi yang selalu mengingatkan mereka untuk jujur terutama pada Keluarga ataupun teman baik mereka apapun alasannya.

Athe(n)aTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang