11

1.5K 105 0
                                    


"Denger denger,Ketua Yayasan Edense bakal dateng ke sekolah kita" Cindy yang berada tepat di depan si Kembar berbalik untuk mulai gosip.

"Wah, kudu carmuk nie gue" Timpal Rahel yang berada disamping nya.

"Carmuk aja gak cukup deh keknya. Kudu lebih soal ini juga" Remeh Cindy sambil mengetuk pelipis nya.

"Yehh, sapa tau. Bisa jalur good looking" Rahel merapikan anak rambut nya ke belakang telinga.

"Uhuk uhuk, plis saya butuh kresek" Athena berpura pura.

"Jahat ya, lu. Dukung dikit gitu sebagai sahabat" Protes Rahel.

"Ogah" Lanjut Athena yang membuat Cindy tertawa terbahak bahak atas penolakan langsung tersebut. Sedangkan Athea hanya tersenyum simpul seperti biasanya.

"Paling juga mereka cari juara umum" Ujar Athena sembari memainkan Pocari yang ia bawa dari apartemen nya.

"Iya juga sih. Human macem kita udah gak ada harapan" Kata Cindy agak sedih.

"Lu aja, gue mah kagak" Ketiga nya berkata secara bersamaan. Seolah sudah janjian sebelumnya. Cukup membuat ketiganya tertawa puas sedangkan Cindy memanyunkan bibirnya kesal.

"Cek Cek, Panggilan atas nama Athea Queen Adhitama dan Athena Queen Adhitama di mohon untuk merapat ke ruang kepala sekolah. Sekali lagi untuk Siswi Athea dan Athena dari kelas IXB harap segera menuju Ruang Kepala Sekolah. Sekian, Terimakasih"

Seketika kelas IXB memusatkan perhatian mereka ke Si Kembar. Karena baru kali ini Si Kembar di panggil ke Ruang Kepala Sekolah. Cindy dan Rahel pun tak kalah penasaran seperti teman teman mereka.

"Gue gak ngelakuin apa apa deh perasaan. Medali terakhir udah gue kasih juga ke Pak Faiz" Gumam Athena yang dapat dengan jelas teman teman nya dengar. Lantas untuk apa mereka di panggil. Apa ada hubungannya dengan Arezza? Atau hal lain mengenai turnamen maupun ujian? Banyak pertanyaan timbul di kelas tersebut.

"Buruan sono. Gak baik bikin orang nunggu. Siapa tau Kepsek mau kasih reward ke kalian" Celetuk Ketua Kelas, beberapa teman teman nya mengangguk. Yah dengan prestasi non akademik yang dikumpulkan Si Kembar selama ini. Masuk akal jika Kepsek memberi hadiah pribadi.

"Widih, Paketu tumbenan positif thinking. Salah makan sarapan yak?" Goda Athena sebelum benar benar keluar mengikuti Athea yang berjalan lebih dulu.

Setelah mengetuk pintu tiga kali, Athea membuka pintu Ruang Kepala Sekolah.

"Duduk dulu, Athea Athena" Ujar Kepala Sekolah itu.

"Om,Kakak,sama Abang ngapain disini?" Tanya Athena merendahkan suaranya.

"Oh, Kalian mengenal mereka? Mereka adalah pemilik Yayasan Edense. Dan mereka kesini untuk menawari kalian melanjutkan sekolah di sana tanpa tes apapun." Jelas Kepala Sekolah itu sambil tersenyum bangga.

"Hah?" Satu kata itu terucap tanpa sadar dari bibir si Kembar.

"Karena masih ada jadwal lain, Saya permisi."

Kepala Sekolah tidak menimbang dua kali untuk melangkahkan kaki nya keluar dari ruangan nya sendiri. Tentu perkataannya hanyalah sebuah kebohongan karena tau adanya ia di sana hanya akan menganggu.

"Aku baru tau, kalau Om pemilik Yayasan Edense. Makasih, tapi bukan jalur kek gini yang pengen kita tempuh. " Kata Athea, meskipun ia tidak suka banyak tes tertulis dan sebagainya tapi ia lebih tidak suka menggunakan jalur orang dalam seperti ini.

"Tentu saja bukan itu, Thea. Da- maksudnya Om sudah melihat banyak prestasi yang kalian dapatkan hingga hari ini. Dan itu sudah lebih dari cukup untuk mengisi kriteria Yayasan Edense." Jelas Zachary di bumbui sedikit kebohongan. Tentu saja meskipun banyak piagam dan piala tapi masih perlu tes wawancara untuk mengambil kelas.

Athe(n)aTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang