Extra Chap - Final Decision

1.3K 51 4
                                    

Sinar mentari menembus satu persatu jendela di kediaman Mansion Wajendra. Mansion Wajendra kali ini cukup damai tentu karena Athea dan Athena sedang libur. Jangan tanya se-kacau apa jika keduanya produktif masuk sekolah, pasti keduanya rutin untuk ribut entah tentang kunci motor lupa di taruh mana, kaos kaki hilang, hingga menggerutu karena telat bangun.

"Gimana kalau hari ini kalian ikut ke Perusahaan?" Zachary menawari sesekali memberikan roti selai strawberry pada si Kembar.

"Enggak dulu, Dad. Athea hari ini mau ke Akademi musik buat persiapan Orchestra bulan depan." Ijin Athea.

"Athena ada jadwal absen in setiap Mixue di Jakarta."

"Loh, nggak ikut orchestra juga? Bukannya kamu pegang Violin?" Zayden bertanya mewakili Wajendra yang lain tentunya.

"Enggak mau ikut, mau video in Athea aja."

"Mau dibuatin panggung berdua?" Tanya Zachary tanpa beban.

"Uhuk uhuk." Si Kembar setengah tak percaya dengan perkataan enteng Zachary.

"Gak usah repot repot, Dad. Athena belum sebaik itu ampe pantes buat panggung cuman berdua sama Athea."

"Bener banget, yang ada Athea salah tuts saking semua mata cuman fokus ke kita berdua." Athea juga menyampaikan kekhawatiran nya.

"Iya kah?" Tanya Zachary retoris.

Athea dan Athena mengangguk seirama sebagai jawaban.

"Berarti tahun depan aja." Final Zachary membuat Si Kembar menghela napas lega.

Arus percakapan perlahan tapi pasti berubah menjadi urusan bisnis Zachary, Jake dan Lune. Zayden dan Si Kembar hanya ikut mendengarkan sesekali saling menaikkan bahu karena tidak tau.

Akhir dari debat dingin saat sarapan, Athena terpaksa ikut ke Perusahan dengan alasan keamanan. Sementara Athea masih pada jadwal nya.

"Thea, lu nanti nyusul kan?" Athena bertanya sedang tangannya sibuk mengemas semua gadget hingga alat lukis demi tidak mati kebosanan.

"Gue usahain tapi gak janji." Athea berjalan santai mendahului Athena dengan tas ransel di bahu kirinya.

"Gak bawa motor lu?"

Bukannya menjawab dengan perkataan, Athea menaikkan tangannya membiarkan Athena melihat kunci di tangannya.

"Selamat mati kebosanan." Athea berhenti sejenak kemudian membalikkan badan hanya untuk meledek Athena.

Athena menggerutu tanpa berani mengutarakannya secara terbuka. Mau bagaimana lagi, kelas yang ia ikuti paling cepat akan dimulai tiga hari lagi.

"Daddy sama Abang duluan aja, aku mau muter muter dulu abis itu baru ke Perusahaan." Athena pamit tanpa menunggu jawaban lebih lanjut, seolah tau ia mungkin harus adu argumen dengan kekalahan telak alias Athena akan berangkat bersama ketiganya dan menjadi pusat perhatian.

Athea datang lebih awal, terlihat dari kursi kursi pemain lain belum terisi. Bisa dibilang hampir kosong. Selain ia, ada empat remaja lain yang duduk saling berhadapan.

Ia tidak merepotkan diri untuk menyapa atau sengaja menggabungkan diri dengan ke empatnya. Athea sengaja memasang headset tanpa menyalakan lagu berharap tidak akan ada yang mendekat terkhusus mereka yang terkenal dengan si paling rumpi no secret se-Akademi.

"Dia Athea atau Athena? Bukannya si Kembar itu menjadi trending topik belum lama ini."

"Oh, yang katanya Putri kesayangan Wajendra?."

"Gue yakin si Kembar itu pakai cara kotor."

"Mungkin mereka punya rahasia besar Keluarga Wajendra? Tapi mustahil."

Athe(n)aTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang