15

1.6K 78 0
                                    

Mobil dengan merek BMW versi 8 milik Jake membelah Kota Jakarta. Saat ini jam menunjukkan pukul 7.30 WIB dimana arus tol juga jalan raya macet. Suara klakson saling sahut menyahut, tak sedikit manusia silver mengetuk jendela mobil mereka dengan sebuah kaleng.

"Harga berapa Mobilnya, Bang?" Tanya Athea yang duduk di samping Jake dengan kemudinya.

"Gak dijual. Kalo mau, Abang beliin." Jake perlahan menginjak gas ketika lampu menunjukkan warna hijau.

"Enggak enggak. Ntar mau beli sendiri" Kata Athea dengan gelengan kepalanya.

"Lamborghini tetap di hati" Celetuk Athena di kursi belakang.

"Belum suit , nggak ada yang tau hasilnya" Sahut Athea yang menimbulkan tanda tanya di benak Jake.

"Suit?" Gumam Jake.

"Huum, ntar yang menang bisa tentuin merek Mobil yang mau di beli, Bang." Athena mengalihkan perhatiannya dari kaca mobil.

"Oh gitu" Ujar Jake sembari menganggukkan kepalanya.

"Jangan pulang sendiri, inget!" Jake memberikan tatapan tajam tapi tidak mengancam saat Mobil nya berhenti di depan gerbang SMP Davichi.

"Iya, Abang." Kompak si Kembar. Tak lupa tangan mereka menengadah berniat menggoda Jake agar di berikan uang saku.

"Nggak mau Credit Card" Protes Athea saat Jake menaruh Kartu ATM berwarna hitam.

"Cuman ada ini kalo cash" Jake membuka dompetnya memperlihatkan satu lembar uang berwarna merah.

"Gapapa Bang, ini lebih di terima" Athena langsung mengambil uang tersebut sedangkan Jake hanya bisa tertawa geli.

"Kalo kurang ntar minta aja. Abang kirim lewat Asisten Pribadi" Pesan Jake ketika Si Kembar sudah keluar dari Mobil. Anggukan kepala menjadi jawaban Si Kembar.

"Hati hati, Abang" Lambaian tangan Si Kembar mengantar Jake pergi.

"Berangkat sama siapa kalean? Fyi, Mobil harga 6M itu" Tanya Kael sambil mengalungkan kedua tangannya di bahu si Kembar.

"6 M? Lu nggak lagi main tipu tipu kan El?" Tanya Athena spontan menghentikan langkah nya.

"Beneran, nih gue searching in" Ketiganya akhirnya memilih berhenti sejenak, Kael juga sibuk mengetik di layar hp nya. Sampai akhirnya bertemu dengan gambar mobil yang persis sama dengan milik Jake.

"Tau gitu gue sempetin selfie tadi" Athena berkata dengan menyesal.

"Itu punya Abang Jake, makannya beda sama yang kemarin. Kalo kemarin kan yang nganter Daddy" Jelas Athea tidak ingin berlama lama berdiri dan menjadi tontonan beberapa murid, ia segera melanjutkan jalan diikuti Kael juga Athena.

"Pantesan, sekali kali nebeng boleh kalik ya" Ujar Kael.

"Ntar ikut ae, yang jemput Abang lagi" Tawar Athea seketika membuat binar dimata Kael.

"Beneran?" Tanya Kael dengan bodohnya.

"Enggak" Sahut Athena jahat. Langsung saja tatapan mata tajam Kael mendarat pada pemegang gelar saudari kembar Athea tersebut.

"Beneran, mumpung lu nya juga kagak bawa Motor kan" Ucap Athea dengan senang hati Kael mengangguk.

"Oke, ntar tungguin gue. Kalo bel pulang bunyi gue langsung lari ke kelas kalian" Janji Kael si kembar hanya bisa tersenyum. Baru kali ini mereka melihat Kael sangat tertarik pada sesuatu.

"Ini apa Bang?" Tanya Kael karena Jake memberinya undangan berwarna hitam yang nampak elegan sebelum ia beranjak turun.

"Undangan ulang tahun Perusahaan" Jawab Jake singkat dan juga formal beda sekali saat ia berbicara dengan si Kembar.

Athe(n)aTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang