16

1.4K 69 0
                                    

"Aku ingin mengumumkan sesuatu, mulai saat ini Athena Aizra Wajendra dan juga Athea Thezia Wajendra merupakan bungsu Wajendra. Tidak hanya itu, masing masing dari mereka memiliki 1% saham di WR Group. Itu saja dan terimakasih. Nikmati malam kalian" Suara riuh tepuk tangan mengisi aula megah tersebut.

Athea dan Athena yang tidak terlalu paham tentang saham hanya bisa tersenyum simpul. Beberapa kali orang orang datang ke meja mereka tak sedikit juga si Kembar di tarik untuk menemui rekan kerja para Abang dan Daddy nya.

"Hm?" Tanya Lune saat merasa lengan jas nya ditarik oleh Athena di sebelah kanan.

"Mau ke toilet sebentar." Jawab Athena setelah Lune agak menyamakan kedudukan mereka.

Orkestra musik yang diundang tidak henti hentinya mengalunkan lagu demi lagu. Membuat aula semakin hidup. Zachary bersama kedua orang tuanya berada di ruangan lain sepertinya, karena mereka tidak terlihat sama sekali di Aula. Dan sekilas info dari Jake beberapa pemegang saham tinggi juga tidak terlihat setelah Zachary turun dari Podium.

"Abang temenin." Ucap Lune lagi, tapi dengan cekatan Athena menggelengkan kepalanya.

"Bukannya masih ada yang harus Abang bicarain? Aku pergi sama Athea aja." Tolak halus Athena. Athea yang berada di sampingnya mengangguk setuju. Dan akhirnya Lune tidak punya pilihan lain selain membiarkan mereka berdua pergi.

Sebenarnya si Kembar hanya ingin sedikit udara. Mereka lelah menimpali beberapa orang dan juga memasang senyum dari awal acara hingga detik ini.

"Kalo ada apa apa, langsung telepon" Pesan Zayden, Si Kembar mengacungkan ibu jari seputih salju milik keduanya. Lalu perlahan menuju pintu keluar aula.

"Capek~" Keluh Athea saat pertama kali masuk Toilet. Ia segera bersandar di pinggiran wastafel.

"Gue nggak berekspektasi yang diundang sebanyak itu." Lanjut Athea.

"Gue juga, bisa bisa nya. Tau gitu kita kan pake sneakers bukannya pake high heels kek gini"

Athena melepas high heels miliknya, menaruh di sembarang tempat sebelum akhirnya duduk di lantai yang untungnya kering.

"Abang Darren pa gak dateng ya, sama si El? Apa kita doang yang nggak sadar mereka di mana." Athea sudah seperti bertanya pada diri nya sendiri.

"Gak tau juga si, gue belum liat batang idung si El apalagi Bang Darren." Athena juga bertanya tanya apa benar keduanya tidak hadir. Tapi Kael terlihat senang saat mendapat undangan tadi.

"Athe!" Dari arah berlawanan si Kembar, Queen berjalan agak terburu buru menghampiri mereka. Membuat Si Kembar mematung di tempat menunda niat mereka untuk kembali ke Aula.

Setelah sidang, baru kali ini Bunda nya menemui mereka. Jadi mereka sedikit terkejut. Itu tidak bertahan lama karena Queen segera menampar pipi Athea , tak hanya itu saat Athena ingin memeriksa saudari kembarnya pipi kanan nya terasa perih karena mendapat hal yang sama dengan Athea yaitu tamparan.

Mata keduanya segera berkaca kaca, tapi sekuat tenaga keduanya tidak ingin ada yang jatuh di depan orang yang notabene nya Bunda mereka.

"BAGAIMANA BISA KALIAN MENGGUNAKAN KEKUASAAN WAJENDRA UNTUK MENYINGKIRKAN KU." Teriak Queen penuh kemarahan untungnya koridor hotel saat ini sepi. Setidaknya itu yang ketiganya rasakan.

"AKU TIDAK TAU KENAPA AKU MEMBATALKAN NIAT UNTUK MENGUGURKAN KALIAN DULU. DENGAN BEGITU PASTI HIDUP KU AKAN LEBIH TENTRAM" Imbuh Queen sedangkan si Kembar tidak tau harus bersikap bagaimana ataupun menjawab apa.

"KENAPA KALIAN DIAM? KALIAN PASTI MEMIKAT ANA-"

"Cukup" Suara bariton menginterupsi dari belakang si Kembar.

Athe(n)aTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang