20

1.4K 70 0
                                    

"Mampir ke restoran atau langsung ke mansion?" Tanya Langit ke Athea dan Athena yang duduk di bangku belakang.

Mereka menggunakan mobil Gavin kali ini, Langit sedang malas membawa mobil sedangkan Athea dan Athena di antar oleh Sopir karena katanya sih bakal capek kalo naik motor sendiri.

Zachary, Jake, juga Lune sudah lebih dulu pergi ke kantor mereka karena ada meeting penting yang tidak bisa ditunda. Sedangkan Zayden setelah selesai pertandingan basket dan mengetahui adik adik nya baik baik saja. Ia juga melenggang kembali ke Rumah Sakit tentu saja setelah menitipkan kedua adik kembar nya ke Gavin dan Langit.

Melihat tidak ada respon, akhirnya Langit memutuskan untuk memeriksa Athena dan Athea. Kemudian ada senyum simpul merekah di bibir Langit.

"Mereka kelelahan" Gumam Langit kembali menatap jalan di depan. Dua saudari kembar tertidur tanpa terusik.

"Jika seperti ini terus mungkin kesehatan mereka tidak akan baik baik saja" Timpal Gavin. Ia menyempatkan diri melirik Athea dari cermin atas.

"Benar, aku akan berbicara dengan Coach tentang waktu bermain keduanya." Kata Langit yang sangat di setujui Gavin.

"Tuan muda, Nona muda" Maid yang berpapasan dengan Athea, Athena, Gavin dan juga Langit, pelayan menyapa meskipun sedikit terkejut karena Nona muda mereka berada di punggung para pemuda tampan ini.

"Mereka hanya tidur, Bibi sekalian tidak perlu khawatir." Gavin berucap membuat perasaan lega mencuat di antara pelayan pelayan tersebut.

"Tolong bawain Es ke kamar si Kembar." Pesan Langit sebelum memasuki lift. Memang dibanding Gavin, Langit lebih irit bicara.

"Baik, Tuan Muda" Jawab salah satu Bibi.

"Thena, wake up, dah malem" Athea membangunkan Athena yang masih pulas tidur.

"Gue laper, Thena. Ayo kebawah." Lanjut Athea.

"5 menit." Athena merapikan kembali selimut nya.

Athena seketika duduk dari tidurnya, selimut? Perasaan mereka masih di mobil tadi. Kenapa tiba tiba udah ada di kamar sekarang.

"Ayo, laper banget ini gue." Kata Athea lagi. Dan jujur perut mereka tanpa sadar bersuara seperti saling bersahut sahutan.

"Nggak mandi dulu?." Tanya Athena sambil meletakkan kompres handuk di kaki nya ke nakas kemudian memakai sandal rumah dengan hiasan boneka tupai.

"Dingin, besok aja. Masih cantik ini." Kata Athea, ia juga sudah memakai sandal boneka rubah dan langsung menarik Athena untuk keluar.

"Bibi~ makanan nya masih di sisain buat kita kan?" Baru saja pintu lift terbuka, Athea langsung bertanya. Seingat nya ini sudah lewat jam makan malam. Sebenarnya Athea sedikit kesal tidak ada yang membangunkan nya. Yah meskipun tenaga nya penuh setelah tidur yang lebih dari cukup.

"Makan terus yang dipikirin." Kael menanggapi di meja makan. Ternyata mereka masih di tengah jalan makan malam. Athea dan Athena seketika jadi sedikit malu karena muka bantal mereka plus rambut yang bahkan tidak sempat mereka rapikan.

"Biarin." Sinis Athea ia duduk di kursi kosong tepat di tengah berhadapan langsung dengan Zachary.

"Singa betina ternyata udah bangun." Zayden menimpali saat Athena mengambil tempat duduk disamping nya.

"Aish, Kudanil satu ini." Sebal Athena.

"El, ngapain kesini? Kangen ye lu ma kita?" Tanya Athea menaik turunkan alis nya.

"PeDe sekali anda. Gue mau info in PR fisika sama kimia tadi. Besok di kumpulin soalnya." Jelas Kael membuat mood Si Kembar hancur seketika.

"Makan dulu, bahas nanti lagi" Gavin menyela ia agak tidak suka dengan betapa akrab nya Kael dengan Athea.

Athe(n)aTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang