25

1K 70 0
                                    


Happy Reading, ♡

Brak

Loker di samping Athea dipukul dengan sengaja. Athea dan Athea yang berada di sana menahan diri untuk memutar bola mata mereka lelah.

Hari ini benar benar hari yang buruk bagi si Kembar mulai dari kejar kejaran, di jemur satu jam di tambah saat ini dengan Kakak kelas kurang kerjaan yang jelas tak dikenal sama sekali oleh si Kembar.

"Jauhin Darren!" Kata Kakak Kelas yang berdiri tepat di tengah layaknya ketua di circle tersebut.

"Gavin juga."

"Langit pun."

Kalimat mereka berhasil membuat si Kembar tertawa, lelucon apa lagi kali ini. Si Kembar yang tidak mau membuang waktu sekaligus menjadi tontonan segera berjalan pergi.

"Berhenti kalian." Kata si Bossy Alina tapi tak di indahkan oleh si Kembar.

"Kalian gak tau siapa gue?." Lanjut Alina.

"Gak peduli." Kompak si Kembar tanpa melihat Alina sedikitpun.

"Holy shit." Athena yang kepalanya terkena benda yang sangat ia yakini sebagai botol air mineral langsung berbalik.

"Gue gak punya waktu main main sama cewek jalang kayak lu." Athena mendorong keras Alina, tidak begitu peduli jika ada masalah yang menunggunya setelah ini.

Alina jatuh terduduk di lantai. Membuat penonton puas. Bagi para penonton yang kebanyakan kelas 11 merasa sangat senang akhirnya mahkota Alina jatuh tanpa penghormatan apapun.

Alina karena label anak Kepala Sekolah sering kali membuat masalah dan keluar dari hukuman menggunakan latar belakangnya. Meskipun banyak yang tidak menerima tapi mereka tidak memiliki keberanian mengutarakannya ataupun memprotes, paham jika latar mereka tidak sekuat itu untuk melawan Alina.

"Lo nggak tau gue anak kepala sekolah, tunggu gue bakal keluarin kalian." Ancam Alina meski tertekan dengan mata tajam Athena. Disisi lain penonton berhasil menebak apa yang dikatakan Alina dengan akurat. Karena si Kembar bukan satu satu nya, tapi salah satu dari sekian banyak orang yang pernah keluar sekolah hanya karena bersinggungan dengan Alina.

"Coba aja kalo bisa." Kata Athena lantang. Penonton berdecak kagum sekaligus bertanya apa Athena tidak takut ia di keluarkan seperti kasus kasus sebelumnya. Atau Athena memiliki latar belakang lebih dari itu hingga berani menantang Alina.

"Athena, buruan gue laper." Ucap Athea malas, tenaga nya tidak sebesar Athena yang bisa meladeni cewek kegatelan seperti mereka. Lagi pula ia percaya Athena saja sudah cukup untuk membereskan nya sendiri.

"Halo Om Fel?"

"....."

"Di Kantin Gedung A."

"....."

"Kenapa?"

Tut.

"Ini Om Felix kesurupan apa dah. Tiba tiba telpon tiba tiba di matiin." Gerutu Athena setelah keduanya duduk di pojok Kantin.

"Kesurupan mbak kunti mungkin." Asal Athea.

"Bisa jadi sih." Lanjut Athena.

"Gue cariin kemana mana, kalo di WA dibales ogeb." Kael menghampiri si kembar dengan santai duduk di samping Athea.

"Hush hush." Athena menarik kursi kosong di sampingnya sebelum di duduki Langit.

"Meja ini tidak diperuntukkan untuk Kelas 11." Umum Athena yang menimbulkan tanda tanya ketiga orang tampan tersebut.

Athe(n)aTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang