26

1.1K 57 0
                                    


🚫 Terdapat beberapa kata kasar, harap tidak di tiru di kehidupan nyata.

"Lo gak belajar?." Tanya Athena sembari mengambil buku pelajaran yang akan menjadi mapel Ulangan Semester besok.

"Kapan kapan. Udah paham ini." Jawab Athea masih fokus dengan game di layar hp nya.

"Oh oke. Gue kebawah." Athena segera sadar. Kembarannya ini unggul di bidang akademik, dan Athena yakin ia tidak akan pernah mengalahkannya soal itu seumur hidup.

"Athea nggak belajar?" Tanya Lune sedikit nimbrung pada Athena yang sedang serius memperhatikan laptop nya.

"Gak." Jawab Athena seadanya. Seringkali saat masa semester ia belajar sendiri, tanpa Athea.

Arezza dan Queen hanya sesekali bertanya. Tapi tak jarang saat selesai semester Arezza akan mengajak mereka berdua makan malam. Memuji Athea yang mendapat rank 1 sampai membahas hadiah untuknya karena prestasi yang ia dapat.

Tentu saja dengan nama belakang Ayah dan Bunda nya, Ranking 1 di Akademik akan lebih diperhatikan daripada ratusan piala non akademik yang keduanya atau ia kumpulkan.

"Abang temenin." Hampir saja Lune duduk sebelum Athena melarangnya.

"Abang istirahat aja pasti capek kerja semaleman. Ada Bodyguard ini, Athena nggak takut." Athena melemparkan senyum meyakinkan yang akhirnya membuat Lune mengalah.

"Jangan lama lama belajarnya." Lune mengusap rambut legam Athena sebelum akhirnya pergi ke kamarnya sendiri.

"Diminum." Langit menempelkan susu strawberry dingin di pipi Athena. Membuat si empu mengalihkan perhatiannya dari laptop berisi video pembelajaran.

"Thanks." Kata Athena menerima dengan baik susu tersebut.

"Materi mana yang belum paham?." Langit mengambil buku catatan di depan Athena.

"Yang bagian ini sama ini. Sebenernya udah dikit paham tapi kurang yakin." Athena dengan senang hati menunjuk dua bab yang menurutnya sangat sulit.

Tanpa sadar keduanya belajar hingga jam berbunyi cukup keras menunjukkan jam 12 malam. Athena dan Langit sama sama terkejut karena mereka sudah belajar lebih dari 3 jam sangat di luar kebiasaan belajar mereka.

"Beresin terus tidur." Langit mengumpulkan buku yang ia bawa tak lupa membuang beberapa bungkus permen miliknya dan Athena ke tempat sampah di dekat dapur.

Sementara Athena masih merapikan bukunya sendiri dan juga laptop ataupun tablet di depannya.

"Kakak ranking berapa kalo boleh tau?." Tanya Athena mengisi perjalanan mereka menaiki tangga.

"1 parallel." Jawab Langit tanpa ekspresi bangga ataupun senang.

"Uwaaah, pantesan pinter banget. Ntar kalo dah selesai semester aku traktir makan, itung itung bayar les privat." Dua orang berbeda umur berhenti tepat di depan kamar Athena.

"Oke." Langit mengiyakan kesempatan yang menurutnya langka.

"Baru juga hari kedua tapi gue yakin remedial gue bakal banyak dah." Athena menjatuhkan kepalanya ke meja kantin.

"Ck, jan pesimis dulu elah." Sahut Athea.

"Tapi Kimia sama Fisika nya susah buanget Athea. Aih lu mah nggak bakal paham. Masa iya soalnya beda banget sama yang gue pelajari. Kebiasaan ini dua pelajaran beda tipis sama matimatian." Gerutu Athena.

"Matematika, Thena." Darren menggelengkan kepala tak berdaya. Athena ini jika soal mengeluh panjang adalah yang terbaik.

"Matimatian pokoknya." Kekeuh Athena.

Athe(n)aTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang