"Bi, tolong bikinin susu coklat ya." Pesan Athena sebelum masuk ke kamarnya dan Athea.
Keduanya tidak ingin membahas kejadian tadi, ada Lomba Bahasa Inggris sebentar lagi dan Turnamen 3×3 yang harus menjadi fokus mereka. Sebenarnya mereka tidak Ada niatan pulang ke Mansion tapi semua buku catatan privat Bahasa Inggris dan juga Jersey buat turnamen berada di Mansion jadi keduanya tidak punya pilihan lain selain Pulang.
"Thea, pinjem catetan vocab yang kemarin. Gue belum selesai nulis." Athena sudah siap dengan buku nya juga bolpoint di tangan kanan nya. Mode siap tempur.
"Ambil ae, sampul nya warna merah deket buku paket, gue mau ganti baju dulu" Sahut Athea di depan lemari masih bingung ingin menggunakan baju yang mana.
"Oke" Kata Athena dan segera mencari di meja belajar sang adik kembar.
Thok thok,
"Masuk Bi, gak dikunci" Kata Athena agak keras, tanpa mengalihkan perhatian nya dari buku tulis di depannya.
"Taruh di deket nakas aja, Bi. Nanti Athe minum" Lanjut Athena sesekali membenarkan kaca mata yang ia pakai.
"Athe" Ternyata yang masuk bukan Bi Sumi melainkan Queen.
"Bunda?" Gumam Athea yang baru saja keluar dari kamar mandi.
"Bunda beliin sepatu buat kalian. Maaf ya kemarin kemarin nggak bisa kasih kabar" Queen menaruh lebih dari 2 paperbag di kasur Athena dan Athea.
"Huum, gapapa. Udah biasa juga" Dingin Athea. Lalu mulai duduk di meja belajarnya. Ingin menyusul Athena yang sudah mengerjakan bank latihan soal lebih dulu.
"Bunda ganggu kalian ya?" Tanya Queen mendekat ke meja belajar di mana kedua putrinya berada.
"Iya, lagian cuman mau nganter sepatu doang kan. Sekarang lebih baik Bunda pergi" Kata Athena dengan sopan menunjuk pintu keluar.
"Kalo ada yang perlu dibeli. Bilang aja ke Bunda nanti Bunda beliin" Ucap Queen sama dengan hari hari sebelumnya. Mungkin dalam diri Queen kasih sayang itu berupa materi dan benda mati.
"Gak perlu" Singkat keduanya.
Queen hanya mengangguk paham. Sebelum berjalan ke pintu keluar.
"Nanti jangan lupa makan malam ke bawah ya, atau mau ke Restauran Jepang. Mumpung Ayah kalian nggak lembur?" Tawar Queen.
"Terserah, Bunda" Athea yang menjawab mewakili Athena.
Makan malam keluarga Arezza sangat tenang. Sesuai dengan tawaran Queen mereka berada di salah satu restauran khas Jepang ternama dengan banyak hidangan mewah. Tak ada yang ingin membuka percakapan. Hanya saja sesekali ada yang datang ke mereka untuk meminta tanda tangan Queen atau bertegur sapa dengan Arezza untuk memperkuat koneksi.
"Queen" Seorang pria tinggi berperawakan model berjalan ke arah Queen selang beberapa menit Arezza pamit ke kamar kecil. Ia menjabat tangan Queen juga mengadakan percakapan kecil.
"Ingin bergabung?" Tawar Queen , Si Kembar dapat melihat ada interaksi tidak biasa di sana.
"Tidak, aku tidak ingin menggangu acara keluarga" Kata Aland tak lupa memberi senyum cerah ke arah si Kembar.
"Kudengar kalian pintar bermain basket, kapan kapan ajak Om ya buat main bareng" Ajak Si Pria yang diketahui bernama Aland.
"Di jawab dong Athe" Pinta Queen yang lebih ke arah perintah di pendengaran Kedua Athe.
"Iya Om" Balas Athe kompak.
"Wkwk, sekolah yang bener oke" Aland akan menepuk halus kepala si kembar sebelum tangan si Kembar menepis nya dengan kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Athe(n)a
Подростковая литератураCerita tentang si Kembar yang punya 3 Abang. Wish u like it,