"Athea Athena kalian harusnya tidak melakukan itu. Perhatikan pertahanan mu Athena dan untuk Athea jika kamu lebih teliti saya yakin kamu bisa menilai dimana posisi menyerang terbaik" Coach Bulutangkis memberi saran keduanya saat selesai babak pertama. Mereka kalah dengan selisih lima poin.
Ini pertandingan pertama mereka sebagai bagian dari Edense. Dan mengenai masalah beberapa hari lalu selalu berhasil membuat fokus keduanya hancur.
"Fokus. Fokus" Pesan Coach tersebut lalu meninggalkan si Kembar karena babak kedua akan dimulai dalam beberapa detik. Si Kembar menganggukkan kepala sebagai balasan bahwa mereka paham.
"Fighting!" Kedua nya melakukan high five. Sebelum akhirnya kembali masuk ke lapangan.
Untuk informasi, ini bukan pertandingan Nasional dimana semua sekolah mendapat undangan. Pertandingan ini dikarenakan salah satu tetangga SMA satu kota mereka ulang tahun. Dan SMA Edense ikut berpartisipasi dalam undangan. Besok pun jika si kembar lolos mereka akan pergi untuk Bulu tangkis terlebih dahulu yang untung nya tidak bersinggungan dengan Basket yang kemungkinan sore hari.
Sebenarnya selain bangga karena menjadi satu satu nya dari kelas 10, keduanya juga merasakan beban di pundak mereka. Ada tugas mengharumkan nama sekolah juga sebagai pembuktian jika mereka pantas berada di Edense.
Skor 21.16 , babak kedua berhasil di rebut oleh si Kembar. Babak ketiga pasti akan menjadi pertandingan habis habisan untuk kedua belah pihak.
"Jaga belakang, gue main cepet abis ini" Intruksi Athea langsung di pahami Athena. Ini salah satu kartu yang belum sempat di perlihatkan di dua pertandingan awal. Tapi kali ini sepertinya lawan cukup baik hingga membuat mereka ingin menggunakan kartu truf .
Coach mereka duduk tenang di kursi, tanpa ingin memberi pengarahan lebih lanjut. Sepertinya ia mulai percaya dengan kemampuan si Kembar.
Lawan si Kembar kewalahan, persis seperti ekspektasi Athea dan Athena. Keduanya bermain lebih efisien lebih banyak smash yang masuk juga perkiraan lawan yang out kebanyakan benar. Babak ketiga dengan mudah di menangkan keduanya.
Untuk menjujung tinggi persahabatan seperti biasa setelah selesai pertandingan tim Athea dan tim lawan saling menjabat tangan. Si Kembar tak lupa memberikan terimakasih karena telah bermain dengan baik.
"Langsung ke Sekolah atau mampir dulu?" Tanya seorang Sopir sekolah di depan. Sedangkan Coach mereka masih tinggal di SMA tempat pertandingan di selenggarakan katanya sih untuk mengamati lawan yang akan bertanding dengan mereka besok.
"Langsung pak, ada latihan basket sebentar lagi" Jawab Athena.
"Ck, Abis." Kesal Athea tak lupa melempar botol ion nya ke tempat sampah terdekat.
"Beli lagi? Punya gue juga abis." Athena melakukan hal yang sama. Dan setelah konfirmasi setuju Athea, keduanya berlalu ke arah kantin.
"Lu udah ijin kan tadi?" Tanya Athea sembari membayar minuman ditangannya juga di tangan Athena. Keduanya membeli dua untuk masing masing.
"Udah sama Kak Zay." Sahut Athena. Hubungan mereka dengan Wajendra memang sedikit renggang. Terutama dengan Zachary.
"Ganti kuy, di nyinyirin kakak kelas ntar kalo kita telat."
Tidak butuh lama, keduanya sudah berganti dengan jersey masing masing. Sesi ekstra basket biasanya Coach tidak mengharuskan para siswa untuk memakai baju olahraga dari sekolah. Jadi sekarang Athea lengkap dengan jersey dominan warna hitam milik Jazz Utah sedangkan Athena dengan Jersey pink biru ala Miami Heat.
Ekstra basket kali ini di bagi menjadi dua bagian. Bagian pertama dimana orang orang yang terpilih untuk mewakili sekolah besok. Dan Bagian Kedua yang masih perlu waktu untuk belajar lebih banyak. Bagian pertama akan menempati lapangan Outdoor sedangkan Indoor akan ditempati sisanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Athe(n)a
Fiksi RemajaSampai kapan pun, kuharap kita tetap sehat dan saling melindungi.