20. Senyuman

2.3K 262 79
                                    

Jungkook kini berada di pangkuan Ayah yang duduk di pinggir ranjang.

Tangannya mendekap erat badan Ayah, sementara wajahnya ia sembunyikan di dada Ayah karena tidak mau menatap Seokjin yang sedang duduk di kursi dibelakangnya.

Setelah Mingyu dan Dokyeom pulang lalu disusul dengan tibanya Ayah serta Seokjin, ngambek Jungkook kepada si sulung kembali berlanjut.

"Dek.. Kok gitu sih? Sini lihat Kakak" kata Seokjin.

"Awas ya ini infusannya bisa ketarik-tarik lho" peringat Ayah saat Jungkook semakin mengeratkan pelukannya menghindari tatapan Seokjin.

"Malem ini kan Kakak mau nginep disini, Masa diambekin sih?" tanya Seokjin.

Perlahan ia menarik kepala Jungkook dari dada Ayah agar mau menatapnya, tetapi...

Plak.

Jungkook memukul tangan Seokjin dan kembali menyembunyikan wajahnya di dada Ayah.

"Aduuh haha.." Seokjin pun tidak bisa menahan tawanya sambil mengusap tangannya yang kena pukul.

"Aku ga suka diketawain, Ga boleh ketawa!" seru Jungkook.

Dug.

Ayah menendang pelan kaki Seokjin hingga si sulung pun berhenti tertawa dan meminta maaf.

"Iya deh maaf, maaf..." ucapnya.

Seokjin lalu mengusap lembut punggung Jungkook dan mulai menjelaskan duduk permasalahannya.

"Dek, Kakak tuh sampe beberapa minggu kedepan belum bisa ijin dari kerjaan dulu. Kakak baru aja pindah ke kantor yang baru" jelas Seokjin.

"Kantornya lebih gede sekarang jadi kerjanya makin serius" imbuh Ayah.

"Bener, Kantornya Tuan Cha. Kalo adek manggilnya Om Junsu" ujar Seokjin.

Mendengar nama Tuan Cha yang adalah Om Junsu, perlahan Jungkook menoleh lalu menatap Seokjin.

"Iya bener. Om Junsu Papanya Eunwoo" tambah Seokjin seolah tahu Jungkook hendak bertanya hal itu.

"Kok bisa?" tanya Jungkook keheranan.

"Setelah ketemu disekolah waktu itu, besoknya Pak Junsu telfon Kakak. Nanya tentang kerjaan terus nawarin kerjaan baru. Kakak langsung mau mana gajinya juga lebih gede"

"Iih kok Kakak malah kerja di Papanya anak ngeselin itu sih?!" keluh Jungkook dengan wajah merengut.

"Lho emang kenapa? Justru malah bagus kalo gajinya gede. Kakak kan harus cari duit yang banyak buat adek"

Mendengar hal itu hati Jungkook yang lembut langsung tersentuh.

Ia bisa melihat dengan jelas bahwa hingga saat ini, dirinyalah yang selalu menjadi fokus kehidupan si Kakak sulung.

"Kenapa?" tanya Jungkook.

"Lho kok nanya kenapa. Ya buat bayar sekolah adek, beli keperluan sekolah, bayar uang les, kasih uang jajan, Beli Hp, apalagi?" jawab Seokjin.

"Bukan itu maksud aku" ujar Jungkook masih menatap lekat Seokjin.

"Lah terus gimana maksudnya?" tanya Seokjin.

"Maksud aku, Kenapa harus Kakak yang biayain aku? Harusnya kan Ayah? Aku kan anaknya Ayah" kata Jungkook.

Senyap seketika muncul mengiringi Ayah dan Seokjin yang saling bertukar pandang.

Pun dengan Bunda yang ikut menatap suami dan sulungnya sembari membereskan baju-baju Jungkook yang baru saja dibawa dari rumah.

Hingga akhirnya, Ayahlah yang menjawab.

CRAYON ( Revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang