Jungkook semakin dibuat terkejut ketika si wajah dingin Jung Jaehyun masuk ke dalam mobil lalu duduk disebelahnya.
Ditambah lagi satu anak yang bukan Kim Yugyeom, yang belum Jungkook kenal, masuk ke bagian depan mobil.
Kini Jungkook benar-benar merasa seperti sedang diculik kumpulan mafia.
Dengan mata bulat besarnya, Jungkook menatap tajam Eunwoo. "Turunin gak?!"
"Ngapain? Mau jalan kaki? Jauh, bisa gempor kaki mah" Jawab Eunwoo asal yang membuat Jaehyun dan anak yang berada di depan tertawa geli.
"Aku mau pulaaang!" pekik Jungkook.
"Nih lihat menu yang udah aku pesen, yakin mau pulang?" jawab Eunwoo sambil menyodorkan ponselnya.
Disana ada foto menu dari akun media sosial restoran yang akan mereka tuju.
Glek.
Jungkook langsung menelan ludah begitu melihat sepaket menu mewah dengan tampilan yang sangat menggugah selera disaat perutnya sedang lapar.
Untuk sesaat Jungkook tergoda namun kesadarannya kembali dengan cepat dan ia kembali menatap Eunwoo tajam.
"Bukain aku pintu atau aku injek kaki bengkak kamu. Aku serius!" tegas Jungkook.
"Aku juga serius. Denger ya, kamu cuma perlu ikut, ga perlu keluar uang dan pulangnya juga aku anterin"
"Eh ga gitu! Kakak aku bentar lagi jemput, kalo nanti dia lihat aku ga ada gimana??" tanya Jungkook dengan nada tinggi.
Senyum lebar pun terulas di bibir Eunwoo. "Kakak kamu ga akan jemput. Aku udah bilang Papa supaya kasih tahu dia kalo kita pergi main"
"A-apa?"
"Telfon aja Kakak kamu kalo ga percaya"
Dengan wajah panik, Jungkook mengambil ponselnya lalu menghubungi Seokjin.
Sementara Jaehyun dan anak yang duduk di depan semakin dibuat terperangah melihat tingkah Jungkook yang ternyata memang masih kekanakan.
"Halo, Kakak..."
"Iya. Udah sampe mana?"
"Hh? Sampe mana apanya?" tanya Jungkook heran.
"Lho tadi Pak Junsu bilang kalo Eunwoo mau ajakin kamu main? Kakak ga jemput lho ini"
Ternyata Eunwoo tidak berbohong dan Jungkook hanya bisa menghela nafas malas.
"I-ini mau berangkat..." jawab Jungkook lesu.
"Oh ya udah, Hati-hati ya, Ga boleh nakal. Kakak udah pesen ke Pak Han buat anter kamu pulang ga lebih dari jam 8"
Kembali Jungkook menghela nafas malas. Bahkan Kakaknya saja sudah mengenal sopir pribadi Eunwoo.
Tanpa banyak kata, Jungkook menutup telfonnya setelah menjawab iya.
"Pak Han, berangkat" perintah Eunwoo pada sopirnya sembari tersenyum bangga karena merasa menang dari Jungkook.
"Kakak kamu tuh butuh banyak uang buat biayain kamu. Jadi dia pasti nurut sama Papa aku. Oke, adek?" goda Eunwoo.
"Ga ada ya panggil aku adek!" seru Jungkook kesal.
"Lho kan kamu sendiri yang kasih tahu panggilan kamu. Inget ga waktu kamu marah-marah terus lempar wajah aku pake sepatu?" tanya Eunwoo.
Ingatan Jungkook langsung melayang ke saat itu...
'Hey anak sombong! Meskipun adek bukan orang kaya, KALIAN GA BOLEH ADA YANG HINA ADEK!'
Dug!
Jungkook yang merasa malu bercampur kesal tiba-tiba menendang kaki bengkak Eunwoo.

KAMU SEDANG MEMBACA
CRAYON ( Revisi )
FanfictionDia dipanggil adik karena dia yang termuda dirumah. Kakak keduanya adalah teman yang siap untuk mengajaknya sedikit 'nakal' sementara Kakak sulungnya bagaikan sosok Ayah kedua baginya. Dia sederhana namun membawa banyak kisah bagaikan pensil krayon...