35. Dreaming

1.8K 254 17
                                    

"Kok Bunda ngomong gitu?" tanya Seokjin.

"Lho kenapa emangnya? Kan cuma ngasih hadiah. Ya mungkin ajak dulu adek jalan-jalan ke Lotte. Dia kan suka banget tempat itu sejak pindah ke Seoul"

Seokjin kini menaruh sendok dan garpunya lalu menatap Ibunya dengan mimik serius.

"Tumben banget ini Bunda lagi kenapa? Bukannya selama ini Bunda yang ngelarang Jungmin ketemu adek? Kecuali dulu waktu Jungmin jengukin adek dirumah sakit setelah kecelakaan mobil sama aku di Yongsan. Itupun adek lagi tidur" jawab seokjin.

Yejin tampak menghela nafas panjang kemudian disusul senyum getir yang tersungging tipis menghiasi wajahnya yang mendadak muram.

"Jawaban untuk pertanyaan Bunda lagi kenapa, itu ga bisa kalo kita bicarakan sekarang. Keadaannya kurang memungkinkan. Apalagi sepertinya Bunda memang harus bicara sama kalian berdua. Kamu sama Jungmin"

Seokjin masih terdiam menatap Bundanya tanpa respon apapun karena pria itu juga masih tak paham dengan apa yang menjadi maksud Ibunya.

"Tolong kamu carikan waktu supaya kita bertiga bisa ketemu dan bicara dengan tenang. Nanti Bunda jelasin semuanya" lanjut Bunda.

"Aku tahu maksudnya Bunda!" celetuk Taehyung yang tiba-tiba muncul dengan wajah kusut setelah sibuk mengerjakan tugas di kamarnya.

Lelaki awal 20 tahunan itu lalu duduk disamping Bunda dan menyandarkan kepalanya di bahu Bunda dengan manja.

"Maksud Bunda, Kak Seokjin disuruh ngelamar Kak Jungmin kan? Hehe.." kata Taehyung sambil tertawa jahil.

Pluk.

Sebuah tatakan piring yang terbuat dari anyaman rotan melayang dan mengenai dahi Taehyung setelah dilempar oleh Seokjin.

"Lho kok dilempar sih? Beneran. Ya kan Bunda?" lanjut Taehyung.

"Eh Jungmin tuh udah punya pacar. Jangan sembarangan kalo ngomong" kata Seokjin yang kembali memakan makan malamnya.

"Emang iya? Kak Jungmin pernah ngomong ke Kakak kalo dia udah punya pacar?" tanya Taehyung.

"Eggak sih..." jawab Seokjin.

"Yee... Dasar sok tahu. Ga mungkin Kak Jungmin punya pacar karena dia tuh sama kayak Kakak, ga bisa move on satu sama lain gara-gara ada Jungkook" kata Taehyung.

"Bundaaa..." seruan Jungkook bernada merajuk terdengar dari arah ruang keluarga.

Hal itupun spontan mengejutkan ketiga orang dewasa yang ada di meja makan. Mereka semua menoleh kearah Jungkook sementara Taehyung sudah menutup mulut dengan tangannya dan matanya membelalak.

Puk.

"Kamu tuh mulutnya dijaga" bisik Bunda sambil menimpuk kepala si bungsu Taehyung dengan tatakan rotan yang lain.

"Iish, Ketimpuk melulu kan kepalaku jadinya..." gerutu Taehyung sambil mengusap kepalanya.

"Kamu sih.." sergah Seokjin dengan wajah merengut.

"Apa dek? Kenapa bangun?" tanya Bunda.

Jungkook sekarang sudah berdiri disamping Taehyung dengan mata setengah terbuka dan rambut acak-acakan.

"Abis nguping obrolan kita ya?" selidik Taehyung.

"Nguping apa?" tanya Jungkook sambil menguap.

Rupanya Jungkook tidak paham dengan maksud Taehyung, membuat semua yang ada disana merasa sedikit lega.

"Kenapa?" tanya Bunda lagi.

"Eung??" tanya balik Jungkook.

"Lho kok malah balik nanya.." kata Bunda.

CRAYON ( Revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang