Sesampainya di tempat yang dituju, Seokjin baru tahu kalau ternyata ini bukan klinik seperti yang dikatakan Eunwoo tetapi sebuah rumah sakit dengan fasilitas kelas nomor 1 dan selalu menjadi langganan para elit distrik Gangnam.
Ingin Seokjin menepuk dahi saat membayangkan berapa biaya perawatan Jungkook nanti karena sebenarnya bagi Seokjin dan keluarganya, berobat di rumah sakit umum itu sudah lebih dari cukup.
"Kak Seokjin!" panggil Eunwoo dari depan ruang Unit Gawat Darurat.
Segera saja Seokjin melangkah mendekat.
"Jungkook dimana, Nu?"
"Di dalem sana. Susternya tadi bilang kalo keluarganya udah datang ga apa-apa langsung masuk aja"
"Oh gitu.." jawab Seokjin sambil menoleh kearah pintu ruang perawatan. "Bunda tunggu sini ya Bun, aku masuk dulu" kata Seokjin pada Ibunya.
"Iya" Yejin mengangguk.
Setelah Seokjin masuk ruangan, Yejin lalu mengajak Eunwoo, Dokyeom dan Mingyu untuk duduk.
"Gimana kejadiannya? Kenapa Jungkook sampe ribut sama Kakak kelasnya?" tanya Yejin dengan lembut karena tidak ingin membuat ketiga teman Jungkook takut.
Dokyeom yang kebetulan duduk tepat disebelah Yejin segera menceritakan kronologi kejadiannya.
Bagaimana Joshua datang dan mencoba mengusir mereka yang baru saja hendak makan di taman, lalu Jungkook mulai melawan hingga kemudian Mingyu turun tangan untuk membela Jungkook sampai akhirnya datanglah Eunwoo yang berhasil membawa mereka pergi.
Namun sayang, sepertinya leher Jungkook terluka ketika tangan Joshua dihempaskan dari leher Jungkook oleh Mingyu.
Saat itu juga terdengarlah isakan tangis Mingyu yang duduk di paling ujung. Anak itu kini sangat ketakutan dan merasa bersalah.
Yejin segera berpindah duduk disamping Mingyu.
"Maaf Bunda...hiks. Mingyu yang bikin Jungkook luka" kata Mingyu setelah Yejin ada disebelahnya.
Bukannya marah, Yejin justru tersenyum geli melihat teman Jungkook dengan tubuh paling bongsor ini ternyata tampak imut saat sedang menangis.
Bagaimanapun Mingyu juga masih remaja 13 tahun yang masih memiliki sisi polos sesuai usianya.
"Mingyu ga salah kok. Justru Bunda sama Kak Seokjin terimakasih karena Mingyu udah lindungin Jungkook" kata Yejin sambil mengusap airmata anak itu.
"Sini lihat Bunda" perintah Yejin yang langsung dituruti oleh Mingyu. "Mingyu ga salah karena ga sengaja. Joshua yang salah. Jungkook beruntung banget punya temen yang baik kayak Mingyu. Oke?"
Mingyu hanya mengangguk sambil menunduk.
Kemudian Yejin membawa Mingyu kedalam pelukannya dan mengusap lembut punggung anak itu. "Makasih ya udah jadi temen yang baik buat Jungkook"
Lagi, Mingyu hanya mengangguk.
Setelah itu Yejin melepas pelukannya kemudian menatap dua anak yang lainnya. "Kalian berdua juga teman yang baik buat Jungkook. Terimakasih ya Nunu, Dokyeom, udah bantu Jungkook hari ini"
"Iya Bunda..." jawab Eunwoo dan Dokyeom bersamaan.
"Oke ini udah siang. Nunu, Bunda anter ke mobil ya biar segera dianter pulang. Mingyu sama Dokyeom nanti Bunda yang anterin"
"Mingyu sama Dokyeom sekalian Nunu aja yang anterin Bunda, sopir Nunu nganggur kok soalnya Nunu masih ada janji pergi main bareng Jaehyun sama Yugyeom"
"Oh ya udah kalo gitu. Ayo, Bunda anterin kalian ke mobil"
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAYON ( REVISI )
FanfictionDia dipanggil adik karena dia yang termuda dirumah. Kakak keduanya adalah teman yang siap untuk mengajaknya sedikit 'nakal' sementara Kakak sulungnya bagaikan sosok Ayah kedua baginya. Dia sederhana namun membawa banyak kisah bagaikan pensil krayon...