"Jungkook, please. Udah ya nangisnya.. "
"Iya, iya. Ini juga mau berhenti kok..." jawab Jungkook sembari membersihkan ingusnya.
Ingin sebenarnya Eunwoo tertawa tapi ia tahan. Ia kini semakin bisa melihat jika Jungkook ternyata memiliki kepribadian yang sangat lucu.
"Mm...Eh ini milkshake kamu tinggal dikit nih. Mau tambah lagi ga?" tanya Eunwoo.
Mencoba untuk mencari cara agar bisa membujuk 'bocil' supaya mau berhenti menangis karena entah bagaimana ia sekarang jadi mudah iba dengan Jungkook.
Jungkook lalu memperhatikan gelas milkshakenya, kemudian menatap Eunwoo.
"Emang boleh nambah?" tanya Jungkook dengan mata yang masih berkaca-kaca.
"Boleh, dong. Aku pesenin ya?" jawab Eunwoo yang kemudian mengangkat tangan memanggil pelayan.
Sementara Jaehyun sedari tadi memperhatikan dalam heran melihat kehangatan sikap Eunwoo yang menurutnya sudah lama sekali tidak pernah muncul sejak peristiwa yang membuatnya jatuh terpuruk setelah tragedi kecelakaan yang dialami keluarganya 2 tahun yang lalu.
"Boleh tambah burger kejunya juga ga, Nu?" tanya Jungkook saat pelayan datang.
'Asal kamu berhenti nangis apapun boleh'
"Boleh. Apalagi?" tanya Eunwoo.
"Mm itu aja deh, tapi yang besar burgernya ya! terus kejunya dobel sama milkshake coklatnya juga yang besar ya, Nu"
Sejenak Eunwoo menatap Jungkook seraya membatin. 'Ini mah kesempatan buat meres namanya, Jungkook'
"Iyaa" jawab Eunwoo. "Jae, Chan, mau nambah juga ga?" lanjutnya.
"Engga" jawab Bangchan.
"Aku juga engga. Kamu jajanin aja nih bocil yang banyak, biar ga nangis lagi" jawab Jaehyun dengan wajah meledek kearah Jungkook.
JEDAK!
"Aakh!" seru Jaehyun saat tiba-tiba Jungkook menendang keras kakinya dari bawah meja.
"Aku bukan bocil ya!" seru Jungkook marah.
"Mampus.." ledek Eunwoo kearah Jaehyun yang sedang meringis kesakitan.
.
.
Setelah pukul 7 malam, keempat anak itu memutuskan untuk pulang.
Eunwoo kini sedang berada di meja kasir untuk menyelesaikan pembayaran.
Sementara Jaehyun dan Bangchan menunggu dibelakangnya sambil berbincang.
Lalu dimana Jungkook?
Ketiga anak yang lain tidak tahu jika Jungkook sudah tidak lagi bersama mereka.
Maksud hati ingin Jungkook kembali ke mobil lebih dahulu namun suatu hal menarik perhatiannya.
Tepat disebelah lapangan parkir, ada sebuah fasilitas umum yang dari sana terdengar hingar bingar musik yang sangat menelisik telinga karena Jungkook langsung mengenali kalau itu musik tari.
Kaki Jungkook pun tanpa sadar berjalan mendekati kerumunan.
"Wuaah!" seru Jungkook riang ketika ia melihat bahwa disana ternyata sedang berlangsung sebuah kompetisi menari.
Langkah Jungkook semakin jauh membelah kerumunan hingga ia ada di baris paling depan.
Dan Jungkook pun tenggelam dalam dunianya.
Ia begitu menikmati setiap gerakan tari yang ditampilkan para penari dan jiwanya seolah disegarkan dengan setiap dentuman musiknya.
"Keren bangeet..." gumam Jungkook.

KAMU SEDANG MEMBACA
CRAYON ( Revisi )
FanfictionDia dipanggil adik karena dia yang termuda dirumah. Kakak keduanya adalah teman yang siap untuk mengajaknya sedikit 'nakal' sementara Kakak sulungnya bagaikan sosok Ayah kedua baginya. Dia sederhana namun membawa banyak kisah bagaikan pensil krayon...