Chapters 24

702 66 4
                                    

Setelah perbincangan antara Sehun dan Build,Di sisi lain Gulf yang sedang tertidur bersama Mew.
Mereka terbaring lemah karena melewati malam yang begitu melelahkan.

Gulf terbangun dari tidurnya karena cahaya yang menyinari wajah imutnya itu, Gulf menatap Mew yang masih tertidur di pelukannya dan tersenyum

"Bagaimana jika aku mencintaimu? " Gulf mengelus pipi Mew yang begitu lembut dan menciumnya

Tidak lama dari perbuatan Gulf,Mew terbangun dengan mata yang langsung bertatapan dengannya

"Kenapa kau Menatapku seperti itu? " Tanya Gulf

Mew hanya menarik nafas dan memeluk tubuh kecil Gulf, ia mengelus punggung pemuda itu hingga membuatnya merasakan nyaman

"Hentikan... Jika aku tertidur lagi, akan sulit di bangunkan" Ucap Gulf melepaskan pelukan Mew

"Lebih baik sekarang bersihkan tubuhmu! Karena aku mencium bau busuk" Gulf menutupi hidungnya seakan-akan jika tubuh Mew itu berbau busuk

"Baiklah kalau kau tidak mau... Lebih baik aku duluan"

Mew hanya diam menatap Gulf yang berdiri untuk membersihkan dirinya yang ternyata ia ikuti

"Apa yang kau lakukan? "

"Mandi bersama mu... " Jawab Mew singkat

Mereka masuk ke kamar mandi yang sama, Gulf berusaha mengusir Mew namun semua itu tidak akan berhasil, karena seorang Mew Suppasit tidak akan bisa di hentikan dengan cara apa pun.

Mew mendekatkan tubuhnya dan juga tubuh Gulf, ia mencium bibir Gulf secara perlahan. Yang berusaha Gulf hentikan namun percuma

Mew masih bermain dengan bibir pink Gulf dengan tangan yang berjelajah kemana-mana. Dan Gulf membalas perbuatan Mew dengan membuka celananya.
Gulf berbalik dan menempelkan tubuh Mew ke dinding, Ia mengecup hidung Mew dan berkata.

"Aku akan memuaskan mu... "

Mew tersenyum lalu mencium Gulf, hingga akhirnya Gulf menundukan tubuhnya menuju tempat adik Mew berada.

"Dia begitu tegang... " Gulf tersenyum karena melihat Magnum Mew berdiri

"Hmpp... "

"Ahh Hmppp"

Mew menjambak rambut Gulf yang terus menghisap kebanggaannya begitu kuat hingga ia merasa terpuaskan.

"Haruskah ku lanjutkan? " Tanya Gulf tersenyum nakal

"Lanjutkan baby...Nghmpp"

"Hmppp.... "

Akhirnya mereka menikmati pagi berdua dengan melanjutkan beberapa ronde lagi sebelum melakukan aktivasi masing-masing.
Setelah aktivitas mereka selesai, Mew dan Gulf keluar kamar mandi dengan berjalan mengangkang.

"Kenapa? " Tanya Gulf tertawa melihat cara jalan Mew

"Biasa habis servis... " Gulf pun tertawa mendengar jawaban Mew

Setelah siap dengan semuanya, mereka keluar untuk mencari sarapan dan tidak sengaja bertemu dengan Vegas

"Kenapa Mew? " Vegas bingung dengan jalannya yang mengangkang

"Aku tetap akan menjadi Top! Jangan kau pikiran aku berubah Role... " Jawab Mew singkat yang di tertawakan oleh Gulf

"Aku ingin membicarakan sesuatu"

"Kalau begitu aku akan menunggu diluar" Gulf pergi meninggalkan mereka berdua untuk berbicara satu sama lain

Mew pun duduk di kursi bersama Vegas untuk membicarakan sesuatu yang begitu penting.

"Kenapa? Apa ada masalah? " Tanya Mew

"Para Gangster itu mengutus pembunuh bayaran untuk menghabisi Tuan Suppasit... " Jawab Vegas serius yang di tanggapi santai oleh Mew

"Dan kita harus memperketat penjagaan, karena ini bukan masalah sepele! Nyawa ayah mu dalam bahaya" Vegas meyakinkan Mew

Mew menatap kearah jam tangannya dan berkata "Aku ingin bertemu dengan semua Bodyguard yang layak untuk menjaga ayahku... "

"Baiklah akan ku hubungi Nani untuk menjemput mu" Vegas pergi untuk menghubungi Nani

Sementara itu Mew berjalan ke tempat Gulf berada dengan perlahan karena area sensitifnya masih terasa sakit.

"Aku harus pergi karena sebuah urusan... " Ucap Mew membuat Gulf sedikit kecewa

"Kenapa? Apa kau ada rencana dengan teman-teman mu? " Tanya Gulf lagi yang di angguki oleh Mew

Gulf pun mengerti dan mengiyakan kepergian Mew yang telah di jemput oleh Nani, setelah kepergian Mew.
Gulf menatap ponselnya dan mendengarkan percakapan antara Mew dan Vegas tadi.
Ya... Ternyata Gulf menaruh alat sadap dan pelacak di jam tangan Mew tanpa pria itu ketahui.

"Kau pikir aku bodoh? " Gumang Gulf berjalan mengendarai mobil Apo menuju rumah sahabatnya itu

Sementara di perjalanan, Gulf mendengar semua ucapan antara Mew dan Nani.

"Saya telah menaruh semua penjagaan untuk mengawasi Tuan Suppasit... " Ucap Nani

Gulf awalnya terkejut karena target pimpinan mafia yang akan mereka bunuh adalah Tn Suppasit ayahnya Mew dan Rose.
Awalnya Gulf ragu untuk melakukan ini semua dengan rekan-rekannya.
Gulf masih berpikir jika ia menghabiskan ayah dari temannya itu, bagaimana perasaan Rose nantinya?

Tapi, jika benar keluarga Suppasit ada keterlibatan soal penculikan orang tua Gulf yang terbunuh. Apakah salah jika pemuda ini menuntut balas?

Dan jika semua dugaan Gulf selama ini salah tentang keluarga Suppasit maka ia akan merasa bersalah seumur hidupnya.
Karena telah menghabisi seseorang yang tidak berbuat jahat kepada dirinya maupun keluarganya.

Tapi mau bagaimana lagi, ada keterlibatan atau tidak ini adalah tugas dari pimpinannya yaitu tuan Joong untuk menghabisi Tn Suppasit yang merupakan pimpinan utama para Mafia. Jika pimpinan utama mafia mati, akan mudah bagi Kin untuk menjatuhkan para mafia dan merebut kekuasaan.

"Jika suatu saat nanti kita bertemu sebagai musuh? Apakah kau akan membunuh ku? "















"Jika suatu saat nanti kita bertemu sebagai musuh? Apakah kau akan membunuh ku? "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jangan lupa Follow dan Vote ya guys...
Terima kasih 😙😙

LOSER HOME (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang