Pagi hari di sebuah ruangan serba berwarna merah, nenek Apo menghampiri pria yang sedang berlatih untuk menjadi sekuat mungkin.
"Apa kau harus menunjukkan jati diri mu? " Tanya Nenek Apo yang memberikan sebuah kotak kepada pria itu yang tidak kita ketahui wajahnya
Pria itu hanya tersenyum tanpa menjawab ucapan nenek Apo sedikit pun
"Semua informasinya telah mereka siapkan di kotak ini, aku rasa waktunya telah dekat" Nenek Apo berjalan keluar ruangan dan meninggalkan pria itu sendiri
"Aku akan kembali! "Pria itu tersenyum setelah memakai topeng
.
.
.
.
.
.Di kediaman keluarga Hoorne, Rose membantu Davika untuk mempersiapkan semuanya walau hatinya masih merasakan sedih karena telah kehilangan seorang ayah.
" Apa kau tidak bahagia Rose...? "Tanya Davika menatap kearah sahabatnya itu
"Tentu aku bahagia karena kakak ku akan memiliki calon istri, aku hanya sedih karena ayah tidak bisa menyaksikan kebahagiaan kakak" Jawab Rose yang langsung dipeluk Davika
Ia mengusap punggung Rose dan selalu menyemangati dirinya.
"Terima kasih Davika... " Rose tersenyum
"Tentu" Davika juga tersenyum melihat kepergian Rose meninggalkan ruangannya untuk menemui Apo
Apo memberikan sebuah hadiah ke Rose agar sahabatnya itu memberikannya ke Davika
"Kenapa tidak memberikannya sendiri? "
"Tidak... " Ucap Apo singkat
Saat acara sebentar lagi dimulai, Mew melihat kehadiran Gulf tepat dihadapannya. Mew terkejut karena bagaimana bisa dia berada di acara pertunangannya sekarang ini? Padahal Gulf telah hilang tanpa kabar selama satu minggu
Gulf tersenyum kearah Mew dan mendekat kearahnya lalu memeluk pria itu
"Apa yang kau lakukan? " Tanya Nani berusaha melepaskan pelukan Gulf
"Hanya sebentar... " Ucap Gulf yang membuat Mew membiarkannya
"Kau boleh pergi" Ucap Mew yang menyuruh Nani meninggalkan mereka berdua
Setelah puas, Gulf melepaskan pelukannya dan menatap Mew penuh harapan
"Apa yang kau lakukan di sini? " Tanya Mew
"Tentu saja menghadiri pesta ulang tahun Davika... " Gulf berjalan pergi mengabaikan Mew yang kebingungan
Pesta ulang tahun? Bukankah itu sudah lewat? Kenapa Gulf tidak mengingatnya
Gulf berdiri di sudut ruangan tanpa Apo sadari jika sahabatnya itu menatap dirinya tajam, Gulf menatap kearah semua orang yang ada di ruangan termasuk Vegas, Mile, Juyeon, dan bahkan yang lainnya.
Namun Gulf lagi-lagi tidak melihat kehadiran Kevin.
"Terima kasih" Gulf tersenyum kepada pelayan yang memberikan dirinya segelas minuman
Gulf meneguknya dan menyaksikan acara yang telah dimulai, saat host menyambut seluruh tamu untuk awal pembukaan sebelum menuju inti dari acara ini. Rose tidak sengaja melihat kearah Gulf dan segera menghampiri sahabatnya itu
"Gulf? "
"Owh Rose... Bagaimana keadaan mu? " Tanya Gulf tersenyum
"Seperti yang kau lihat"Rose membalas senyuman Gulf dan melihat jika sahabatnya itu membawa sesuatu
"Itu untuk siapa? "Tanya Rose bingung karena di sini bukan perayaan pesta ulang tahun
Gulf mengeluarkan kotak kecil yang merupakan hadiah ulang tahun untuk Davika berupa kalung yang telah ia beli beberapa hari lalu namun tidak sempat ia berikan

KAMU SEDANG MEMBACA
LOSER HOME (End)
Random⚠️⚠️WARNING⚠️⚠️ BxB Area! Cerita ini tentang seorang pemuda berumur 22 tahun yang menanggung semua harapan orang tuanya... Menanggung beban sejak ia terahir ke dunia, ekspentasi keluarga yang besar membuat ia menjadi anak yang tertekan d...