Chapters 7

930 90 0
                                    

"Aku harus merelakan semuanya demi uang? Haruskah ini menjadi pilihan terakhir ku? " Batin Gulf

Kecupan demi kecupan Gulf dapat, mereka saling menikmati permainan masing-masing
Tidak lama dari cumbuan itu Gulf mendorong Mew "Aku ingin mandi dan aku lelah "

Hmppp...

"Aku ingin mandi hentikan..." Ucap Gulf yang tidak di jawab

Mew terus mengecup Gulf hingga ia menyerah dah pasrah akan apa yg Mew lakukan pada dirinya.
Mew mulai mencium bibir Gulf yang lembut, memainkan lidahnya

Aghhh...

Hmppp...

"Sakit... Tidak bisa kah kau pelan-pelan huh? Bokong ku berdarah nanti! " ucap Gulf

"Hmm aku akan membuat bokong mu berdarah dan terluka" Jawab Mew sambil mengigit telinga Gulf

"Sialan...! "

Setelah menikmati pagi yang panjang, Gulf pun membersihkan diri mengabaikan Mew yang terbaring di ranjang.
Dia terus menggosok tubuhnya dengan sabun, merasa jijik dengan dirinya sendiri
Kenapa dia melakukannya dengan seorang pria? Jika bukan karena keluarganya Gulf tidak akan mau.
Gulf membayangkan kejadian bersama Mew yang membuatnya meneteskan air mata.

"Brengsek!! "

Setelah selesai ia keluar, membereskan barang-barang bersiap untuk keluar dan mengambil cek pemberian Mew,
Setelah keluar dari ruangan yang mereka tempati untuk bercinta Gulf terkejut
Ternyata masih berada di Bar tempat kerjanya

"Wahh aku baru tau jika bar ada tempat seperti ini" Ucapnya lalu pergi

"Sial bokong ku sakit, jika aku tidak butuh uang ini, maka aku akan menghajarnya!" Oceh Gulf pergi mengendarai motornya menuju rumah

Sesampainya di rumah ia segera masuk ke kamar, mengistirahatkan tubuh untuk berkerja lagi nanti malam
Gulf memandangi Cek 400juta ini,

"Haruskah aku berkerja lagi? Aku rasa cek ini sangat banyak" Ucapnya sambil menaruh cek itu di dalam kantong celananya

Sementara itu Mew terbangun dari tidurnya dan melihat Cek berserta Gulf tidak ada di ruangan,
Mew tersenyum "Dasar pecundang!menjual diri hanya karena uang"

Ia bergegas membereskan semuanya dan bersiap menuju kampus
Sesampainya di kampus Mew melihat Davika dan teman-temannya.

"Heyy bro kenapa kalian tidak ikut masuk huh? Masih menunggu teman kalian yg bisa di beli dengan uang itu? " Ucap Juyeon menyindir yang mendapatkan senyuman dari Vegas dan Mew

"Kami tidak ada urusan dengan kalian! Lebih baik pergi sebelum ku hajar! " teriak Apo yang membuat mereka bergegas pergi karena tidak ingin memicu keributan, bukan karena takut

"Ayo Davika kita masuk, Gulf tidak akan datang " Ujar Rose menenangkan temannya itu

Davika masih terpukul, ia tidak Terima karena di putusin sepihak oleh Gulf
Davika masih mencintai mantan kekasihnya itu, Rose dan Apo pun menuntun Davika menuju kelas mereka sebelum dosen datang untuk memulai pelajaran.
Sesampainya di kelas Davika menatap Mew sinis

"Lain kali akan ku habisi orang itu " Ujar Apo

"Sudah lah Po, maafkan kakak ku itu" Rose memohon agar tidak ada perselisihan di antara kakak dan temannya

.
.
.
.
.

PLAK...

Suara tamparan terdengar di telinga Bright, ternyata Ny Kanawut sedang di paksa untuk melayani Tn Vachirawit ayahnya Bright.
Bright berjalan pergi mengabaikan ayahnya itu, ia sudah biasa melihat perlakuan ayahnya terhadap pembantu di rumah mereka

LOSER HOME (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang