MCC 01

4.1K 483 32
                                    

AUTHOR POV.

5 tahun kemudian...

Terlihat seorang wanita sedang berjalan sendirian di jalan yang sangat sepi padahal polisi di seluruh Korea Selatan sudah memberitahukan tidak diperbolehkan baik itu pria atau wanita untuk berjalan seorang diri di jalan yang sepi.

Bukan karena apa, tapi selama hampir 5 tahun di seluruh kota di Korea Selatan sudah ada seribu lebih orang meninggal setiap tahunnya dan semua orang yang meninggal itu semuanya sama yaitu meninggal seorang diri di jalan yang sepi.

Polisi belum bisa menemukan pelaku yang membuat seluruh Korea Selatan menjadi gempar dan panik akan serangan yang secara diam-diam, mereka merasa sangat terancam kehidupannya apalagi pelaku tersebut masih berkeliaran bebas diluar sana.

Oleh karena itu, semua orang menjadi sangat waspada oleh sekitarnya menyebabkan jumlah orang yang tewas menjadi lebih sedikit tahun ini. Hal itu membuat si pelaku menjadi geram dia seperti pembunuh berdarah dingin yang tidak tanggung-tanggung untuk membunuh mangsanya.

Bahkan anak kecil pun menjadi targetnya sudah ada tiga ratus lebih anak kecil yang meninggal selama 5 tahun itu dan sisanya anak remaja, dewasa dan para lansia.

Kembali lagi dengan seorang wanita yang terpaksa memilih pulang lewat jalan sepi itu karena dirinya harus cepat-cepat pulang sebab sang ibu sedang sakit membuat dia sangat panik dan cemas tanpa memikirkan bagaimana dirinya akan selamat atau tidak karena harus melewati jalan sepi itu, dia tidak peduli yang penting dia bisa pulang lebih cepat untuk menyerahkan obat kepada sang ibu agar segera sembuh.

Langkahnya tergesa dan terburu dia terus melihat tangan kirinya untuk melihat jam. "Ahhh sial! Tunggu aku eomma aku akan segera datang." Ucapnya panik.

Tanpa sadar dibelakangnya terdapat seseorang berjubah hitam sedang memperhatikan dirinya, dia menyeringai akhirnya ada seseorang yang dapat dia bunuh juga setelah seharian belum ada yang dapat dia bunuh.

Mata orang berjubah hitam itu menajam melihat sekitar memastikan bahwa tidak akan ada yang bisa melihat dia yang akan menghabisi targetnya tersebut. Setelah dirasa aman dia melesat cepat ke arah wanita itu.

Wushh...

Orang berjubah hitam itu berhasil membekap mulut wanita yang sedang terburu-buru itu dengan tangannya dari belakang, sekuat tenaga dan ketakutan luar biasa wanita itu memberontak untuk lepas dari dekapan orang yang wanita itu yakini adalah pelaku dari banyaknya orang yang tidak bersalah telah meninggal dunia.

"Nghh emphhh.. Emphh.." Wanita itu terus memberontak dia sudah memukul dan menggigit tangan yang membekap nya, namun sia-sia karena orang berjubah hitam itu tidak merasakan sakit sedikit pun.

Wajah dingin, datar dan tanpa ekspresi itu menekan rahangnya karena targetnya ini susah sekali untuk dia jinakkan. Bukan sekali dua kali dia harus memerlukan waktu lebih lama untuk bisa membunuh karena mangsanya itu selalu tidak bisa diam.

"Emphhh... Emphhhh."

Tangan kanannya yang memang menjadi senjatanya untuk membunuh target-targetnya itu sedang dia siapkan, orang berjubah itu menekan lebih kuat tangan kiri yang sedang membekap wanita malang tersebut agar tidak bisa berteriak kemudian tangan kanannya terangkat di sisi kepala wanita malang tersebut lalu sedetik kemudian kuku-kuku yang sangat panjang dan tajam muncul tidak mau berlama-lama lagi dia mengarahkan tangannya ke arah leher wanita yang sedang menangis histeris itu.

Srett... Srett...srett...

Dia berhasil mencakar leher wanita itu hingga terdapat tiga buah cakaran yang terdapat di leher putih mulus tersebut. Darah segar keluar dari leher itu, wanita itu berteriak sekuat tenaga, namun tidak ada yang suara yang keluar akibat kencangnya bekapan di mulutnya.

My Cute Cat (G!P) - JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang