MCC 16

5.3K 464 39
                                    

🔞🔞🔞

AUTHOR POV.

Cup.

Cup.

Cup.

Jennie terus menciumi bibir Lisa berkali-kali, efek dari ciuman nikmat yang Lisa berikan membuat sepanjang pulang Jennie terus menciumi bibir Lisa.

Terpaksa dari pada bahaya akibat kelakuan wanita kucing itu, Lisa memilih pulang menggunakan bus yang beruntung masih ada.

Di dalam bus pun Jennie tidak berhenti menciumi bibir Lisa seperti dia sudah kecanduan akan bibir Manoban tersebut dan beruntung lagi mereka di dalam bus hanya ada 3 orang dan 3 orang itu tidak peduli akan perlakuan Jennie.

Saat ini Lisa sudah berhasil membawa Jennie pulang meski agak sedikit susah sebab pandangannya yang terhalang karena Jennie yang tidak berhenti mencium bibirnya.

Ceklek..

Lisa membuka pintu kamar Jennie dengan susah payah lalu membaringkan lembut tubuh Jennie ke atas kasur, Lisa hendak berdiri, namun Jennie menahan dengan kedua lengan yang masih belum melepaskan leher Lisa malah semakin kuat.

Glup.

Sudah berkali-kali Lisa menelan salivanya, dia tampak gugup apalagi posisinya sekarang yang berada di atas tubuh seorang wanita.

Sedangkan Jennie tersenyum melihat Lisa efek alkohol itu masih terasa walau sudah agak berkurang di tubuhnya.

"Lili~ Nini mau ciuman yang tadi." Pinta Jennie seraya berbisik di depan bibir Lisa.

Tubuh Lisa merinding mendengar bisikan Jennie. "Tidak, kamu mabuk dan tidak akan mengingat apa yang sudah kita lakukan nanti." Tolak Lisa.

Jennie cemberut lalu semakin menekan leher Lisa hingga ujung kedua hidung mereka bersentuhan.

"Nini sadar! Nini tidak mabuk! Nini cinta Lili!." Racau Jennie, Lisa kaget dan matanya melotot sempurna.

Tapi sedetik kemudian dia sadar bahwa Jennie sedang mabuk dan mengira bahwa itu tidak benar, namun bukankah jika orang mabuk berbicara itu adalah kebenaran dan yang Jennie ungkapkan adalah kebenaran dari dalam hatinya.

"Sudah lepaskan Lili, Nini. Nini sedang mabuk jadi jangan banyak meracau hm? Apalagi sampai bilang cinta sama Lili huft." Ucap Lisa.

Jennie cemberut karena Lisa tidak menganggap serius ucapannya. "Lili! Nini serius, Nini cinta Lili! Cintai Lili!." Kekeh Jennie.

Lisa tertawa pelan sambil menggeleng. "Jangan terus meracau tidak jelas, sudahlah lepaskan aku." Jawab Lisa seraya berusaha melepaskan lembut lengan Jennie dari lehernya.

"Lili! Harus berapa kali Nini bilang. Nini. Cinta. Lili!!." Tekan Jennie sebal.

"Huft.. Aku juga bilang lepaskan aku." Tegas Lisa.

Bibir Jennie melengkung ke bawah sedih. "Nini ditolak? Lili tidak cinta Nini? Hiks."

Lisa mengerutkan keningnya lalu membuang nafasnya kasar.

"Seharusnya aku memperhatikannya biar dia tidak mabuk seperti ini, eh.. Tapi tunggu bukankah ini bagus.. Aku bisa mengutarakan uneg-unegku di depan wajahnya langsung." - Lisa.

Batin Lisa berbicara lalu dia menyeringai akan pemikirannya tersebut.

Lisa mengangguk lalu menaruh kedua lengannya di kedua sisi wajah Jennie, menggunakan sikut untuk menahan bobot tubuhnya dan tidak menimpa tubuh Jennie.

My Cute Cat (G!P) - JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang