AUTHOR POV.
Keesokan harinya...
Ini hari minggu dimana Lisa libur bekerja, dia sudah rapi padahal ini masih jam 7 pagi, setelah memastikan penampilannya, dia keluar dari kamar lalu berjalan ke dapur dan membawa nampan yang sudah berisikan bubur instan yang sudah dia buat untuk Jennie.
Lisa melangkah ke kamar Jennie dan masuk secara perlahan karena tidak mau membangunkan wanita kucing itu, setelah menaruh nampan di atas nakas Lisa mengecek suhu tubuh Jennie dengan menempelkan punggung tangannya kemudian dia menganggukkan kepalanya.
"Syukurlah suhu tubuh Jennie sudah mulai turun." Gumam Lisa kemudian dia keluar dari kamar Jennie dan memeriksa sekali lagi semua tempat di rumahnya sebelum pergi ke tempat tujuannya.
"Hmm semua sudah aman." Ucap Lisa sambil mengangguk-anggukkan kepalanya lalu berjalan keluar rumah dan menguncinya lagipula Jennie sedang sakit dan tidak akan pergi kemanapun juga akan berbahaya jika ada orang lain masuk ke dalam rumahnya.
_______
"Nghhhh hoammmm."
Jennie menggeliat sembari menutup mulutnya yang sedang menguap kemudiam dia mengucek matanya sambil bangun. "Hm? Sudah jam 9 ternyata ahhh."
Dia terus menguap padahal dia sudah tidur hampir 12 jam, tapi masih saja terasa sangat mengantuk.
Dia menggerakkan tubuh, kepala, dan jemari tangannya hingga menimbulkan bunyi lalu melihat ke samping di mana terdapat nampan di atas nakas.
Jennie mengerutkan keningnya lalu mendekati nampan tersebut yang berisikan semangkuk bubur, segelas air putih dan.. Wajah Jennie langsung berubah jijik saat melihat dua butir obat tablet di dekat gelas.
"Ngg iuwww racun itu ada lagi!." ucap Jennie kesal, tapi tiba-tiba dia teringat akan ciuman Lisa membuat dia malu-malu.
"LISAAA?." Panggil Jennie agak kencang karena Lisa tidak memperbolehkan dia turun dari kasur jadi Jennie memanggil Lisa dari atas tempat tidur.
Beberapa kali Jennie memanggil-manggil wanita jangkung itu, tapi Lisa tidak muncul membuat dia menghela nafas dan mengerucutkan bibirnya kemudian perutnya berbunyi.
"Hmm lapar, tapi mau disuapin Lisaaa." Ucap Jennie sedih begitu juga wajahnya yang murung, dia melihat mangkuk yang berisi bubur tersebut dengan ekspresi murung.
"Apa Lisa pergi bekerja? Tapi bukanlah ini hari minggu? Jadi.. Hmm kangen.." Rengek Jennie dan perutnya berbunyi lagi membuat dia mau tidak mau mengambil mangkuk lalu memakannya.
Sedangkan di tempat lain terlihat seseorang sedang menaburkan bunga ke atas dua makam yang bersebelahan, tidak ada orang lain di sana kecuali dia seorang.
Dia mengusap kedua makam itu sambil tersenyum dengan tatapannya yang sendu, meski sudah lama kedua orang berharganya meninggal dunia, namun dia masih sering merindukan kedua orang itu.
Walaupun raut wajahnya sudah bisa menampilkan ekspresi ikhlas, tapi jauh di dalam lubuk hatinya, dia masih belum ikhlas.
"Mom, dad, aku kembali lagi. Maaf jika aku terlalu lama datang ke sini, tapi nanti aku akan lebih sering datang hmm." Ucapnya seraya tangannya terus mengusap kedua makam tersebut.
Setetes air mata jatuh membasahi pipi mulusnya dan dia hapus air mata itu. "Dan maaf, aku masih belum bisa menemukan pelakunya mom, dad. Kalian tau orang itu sungguh sangat keji, dia pertama kali membunuh kalian dan sampai sekarang dia masih terus membunuh."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cute Cat (G!P) - JENLISA
FantasySeorang wanita setengah pria yang menemukan seekor kucing di tengah jalan akibat luka yang kucing tersebut derita di betis kakinya membuat Lisa yang notabene nya penyuka hewan itu secara suka rela menolong kucing tersebut hingga harus mengeluarkan s...