Jenny mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menepati janjinya dengan Henry. Ia meminjam uang dalam jumlah besar kepada Selin untuk membeli gaun terbaik yang dibuat oleh desainer ternama di kota ini. Gadis itu berangkat satu jam lebih awal dari jadwal temu dikarenakan ia harus berjalan kaki menuju lokasi. Rafael dan Selin tak mau repot-repot mengantarnya karena mereka juga memiliki urusan yang jauh lebih penting.
Henry tiba tak lama setelah Jenny tiba. Lelaki itu mengenakan setelan tuksedo rapi dengan aroma kayu cendana dari parfum yang dikenakannya. Mereka langsung memesan makanan dan dalam sekejap mata makanan tersebut tersaji. "Aku yang akan membayar semua ini, Madame." Ucap Henry sebelum ia mulai melahap makanannya.
Jenny sudah siap dengan sebotol ramuan cinta yang ia simpan di kantung gaunnya. Ia berencana memasukkan ramuan tersebut ke dalam sampanye yang dipesan Henry. Jenny mencoba mengalihkan perhatian Henry dengan beribu pertanyaan yang dilontarkannya. Ia juga menghitung momen yang pas agar cairan berwarna pink tersebut dapat bercampur dengan sampanye.
Menit berikutnya, fokus mereka terpecah kepada penampilan seorang penyanyi. Restoran ini rupanya mengadakan live music setiap malam pada akhir pekan. Jika dilihat dari penampilannya, penyanyi tersebut merupakan kaum shapeshifter karena ia mengenakan atribut khas kucing. Jenny dapat melihat Henry hanyut dalam alunan musik biola yang mengiringi pertunjukan. Kesempatan ini digunakan Jenny untuk melancarkan aksinya.
"Believe me (believe me), I will make you see
All the things that your heart needs to know""I'll be waiting for you
Here inside my heart
I'm the one who wants to love you more
Can't you see I can give you
Everything you need?
Let me be the one to love you more""Berikan tepuk tangan yang meriah untuk Reina Valentina!" Ujar seorang pria yang merupakan pembawa acara.
Jenny memberikan tepuk tangan yang sangat meriah. Bukan karena ia menikmati penampilan Reina, melainkan karena penyanyi tersebut memberikan cukup waktu baginya untuk melancarkan aksinya. Lain halnya dengan Henry, tubuhnya terpaku menatap ke arah panggung. Sedetik kemudian ia berlutut kemudian badannya mengalami kejang hebat. Hal yang sama dialami oleh pemain biola yang mengiringi pertunjukan Reina.
Jenny berteriak panik melihat keadaan Henry. Ia mencoba sekuat tenaga untuk membuat Henry kembali normal. Namun, tak ada satupun pengunjung restoran yang peduli untuk menolongnya. Seolah kejadian ini merupakan hal yang sudah biasa bagi mereka.
Henry dapat kembali normal setelah mengalami kejang selama lebih dari lima menit. Tubuhnya penuh keringat saat ini. Pandangannya mengabur, ia hanya dapat mengandalkan indera penciumannya yang membawanya kepada gadis pemain biola. Pandangannya menjadi jauh lebih jelas ketika ia melihat sang gadis terkulai lemas di atas panggung. Dengan refleks ia langsung merengkuhnya ke dalam pelukannya. "Kaulah yang selama ini kucari." Bisiknya lembut.
Dirinya telah terikat dengan sang Luna.
Seketika seisi restoran kembali bertepuk tangan riuh. Beberapa dari mereka yang mengenakan jaket kulit hitam langsung menghampiri sang Alpha seraya memberikan selamat. "Dengan ini saya umumkan bahwa upacara pernikahan sang Alpha dan Luna akan diadakan mulai besok petang di kastil kerajaan werewolf! Semua penduduk kota Phycity dipersilakan untuk menghadiri pernikahan sang Alpha." ucap sang Beta.
Jenny tak bisa berkata apa-apa lagi, ia meninggalkan restoran dengan air mata yang mengalir deras.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Inverse [END]
General FictionBerawal dari hobi stalkingnya, Wanda diperkenalkan oleh temannya kepada perwira polisi. Dari sinilah ia mendapat pekerjaan paruh waktu sebagai stalker oleh pihak kepolisian. Ia diharuskan untuk melaporkan berbagai kasus yang dilihatnya untuk selanju...