01. Bertemu dengannya

555 27 54
                                        

Hallo ratu mermaid kembali menyapa di cerita yang berbeda! hehehe🧜

Gimana kabar kalian? baik? semoga selalu di beri kesehatan di sana yaaa, aamiin❤️🐙

-Jangan lupa untuk terus tersenyum, buktikan pada mereka kalau kamu bisa!🐬🧜❤️-ratu mermaid

semoga suka, selamat membaca 🐙

_____________
________
____
_______________

"NAPI NARENDRA! KESINI KAMU!" teriakan itu menggelegar di lorong sekolah. Seorang laki-laki bernama Napi tengah berlari menghindari guru BK yang tengah mengejarnya. Cowok yang di juluki brandal itu memasuki ruang seni lukis untuk bersembunyi.

Nafas cowok itu tersengal-sengal dengan baju yang sudah berantakan tidak karuan. Ia menatap ruangan yang sepi dan tenang ini dengan helaan nafas.

"Itu guru udah kaya setan aja." gumam Napi berdecak, dan mendudukan diri di kursi.

"Hei," Napi terlonjak kaget saat suara lain menginterupsinya, ia menoleh dan menghela nafas, ternyata manusia dan masih bernapak.

"Lo manusia kan?" tanya Napi memastikan.

"Kamu pikir?"

"Gue kira bidadari, soalnya cantik banget." Napi mengedipkan matanya genit.

Gadis itu menyerngitkan dahi bingung, tidak membalasnya dan berjalan menuju sebuah kursi yang terdapat lukisan di depannya. Ia akan mulai melukis.

"Kamu ngapain masuk ke sini? Kamu bukan anak seni kan?" tanya gadis itu yang tetap berfokus pada lukisannya.

"Bukan, gue anak orang." jawab Napi asal. Tetapi menang benar, dia itu anak manusia.

Yumi, gadis blasteran Rusia-Indonesia itu hanya mendengus dan acuh. Ia tidak peduli lagi dengan kehadiran Napi.

"Lo lukis apa? Kenapa nggak coba lukis wajah gue? Pasti kalau lo jualin laku laris." kata Napi berucap dengan percaya diri.

"Aku nggak bisa gambar wajah kamu." jawab Yumi.

"Kenapa? Karena gue terlalu ganteng ya?"

Yumi menggeleng, "Bukan, kamu terlalu jelek, susah buat aku lukis."

"Anjir, muka kalem omongannya pedes kaya cabe setan."

"Aku cuman jujur." balas Yumi yang tetap fokus pada lukisannya. Tangannya lihai memainkan kuas dan melukis, seperti seolah tercipta memang untuk menciptakan hal seni yang nyata.

"Lo bukan asli sini ya?" tanya Napi lagi mencari topik.

"Aku asli sini, cuman memang ibuku itu dari Rusia," jawab Yumi tanpa ada unsur menyombongkan diri.

"Oooh, pantes." kata Napi mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Kenapa?" kata Yumi bingung.

"Soalnya lo mirip."

"Mirip siapa?" Yumi semakin bingung.

"Mirip masa depan gue." Napi menaik-turunkan alisnya menggoda.

Yumi tidak menjawabnya. Mungkin Napi belum tahu, Yumi itu di juluki es batu berjalan, karena wajahnya yang putih, penjiwaannya yang selalu diam. Padahal Yumi sendiri tidak seperti itu.

"Kita belum kenal kan? Kenapa nggak kenalan dulu? Nama gue Napi Narendra, pasti lo udah tau karena gue terkenal di sini. Anaknya bapak Jenandra yang punya cabang nomor satu terkenal dimana-mana. Nama emak gue Lita yang punya toko butik dan kueh yang udah jadi branded terkenal sampai luar negeri. Salam kenal ya." ujar Napi tersenyum di akhir perkenalannya, tangannya terulur untuk mendapat balasan dari Yumi yang hanya diam.

"Ya, aku Yumi. Salam kenal." jawab Yumi membalas uluran tangan Napi. Napi di buat tercengang dengan respon biasa Yumi, gadis itu bahkan tetap memasang wajah datar dan seperti tidak berminat.

"Eh, lo tau gak? Emak gue kemarin juga habis dapet penghargaan nomor satu se-Indonesia karena produk bajunya yang terkenal bagus dan keren." ujar Napi menggebu-gebu.

"Aku nggak tau." balas Yumi

"Se-serius.. lo nggak tau? Lo punya tv di rumah? Kalau enggak, biar gue beliin."

"Punya, kamu nggak perlu repot-repot beliin aku tv."

Napi mendengus kesal, baru kali ini ia mendapat respon biasa saja dari seorang perempuan. Tentu membuatnya kesal dan merasa tertantang.

"Oh iya, lo kelas berapa betewe? Biar nanti pas gue mau pedekatenya gampang." ucap Napi santai, terbiasa berbicara seperti itu kepada cewek lain.

"Bahasa 3."

"Nama panjang lo?" tanya Napi lagi.

Dahi Yumi menyerngit tanpa menoleh. "Yumi Zefanya."

"Oke! Nama lo Yumira Zefanya, masa depannya Napi Narendra. Gue bakal tulis di buku buat nanti kita nikah, biar nggak lupa. See you baby girl." Napi mengedipkan satu matanya menggoda, dan keluar dari ruang seni sambil bersiul.

•••

Untuk part 1 gimana? udah nyaman belum? wkwkw, kira-kira udah paham belum sama sifat si Napi, keliatan banget kan buaya kali nya😂

oh iya, tolong bantu promosiin juga ceritanya yaaa ke temen2 kalian buat baca cerita Napi😽💋

see you next time bestieee!🐙

jangan lupa pencet vote💋

NARAPIDANA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang