32. See you { Ending }

244 9 0
                                    

HALOO HALO HALOO🧜🐬

ENDING WOY, HAHAHA AKHIRNYA.
puas aja gitu, ngerasa udah lunas utangnya hahaha.

Alur ending ini seimbang ya. Walau rasanya berat, tapi gapapa, ngehehehe. Oke oke, kalian harus nikmati alur ini ya. 

Sebelumnya terimakasi untuk yang udah baca dari awal sampai akhir, aku seneng karena sikap setianya haha❤️ makasih untuk kalian yg udah selalu bantu vote dgn ikhlas nya🐙❤️

Happy reading guys!😉

~00~

Hari bahagia, hari dimana penuh isak tangis yang menyertai para keluarga. Bagi sang keluarga perempuan, ketika mereka menyerahkan anaknya, berarti mereka telah merasa berhasil dalam merawat, menjaga dan melindunginya. Sampai akhirnya sang perempuan membuat kehidupan sendiri.

Namun berbeda dengan Zeny. Selama ini ia abai, selalu melampiaskan rasa sakitnya pada sang anak, menyebabkan anak itu mendapati tekanan tak berujung. Baginya, melihat putri yang dulu di kandungnya kini malah berdiri di atas altar bersama seorang laki-laki pilihannya adalah hal yang membuatnya damai. Zeny merasa tentram menyerahkan sang anak pada laki-laki baik seperti Kael.

Air mata wanita itu tak henti-hentinya turun. Bahagia sekaligus merasa penuh penyesalan ketika memikirkan dirinya begitu kejam pada sang anak saat dulu. Kini, ia akan menembus semuanya, walau mungkin telat, ia tak akan pernah lagi meninggalkan Yumi, ia akan memberinya kasih sebesar mungkin untuk sang anak.

Setelah ikatan suci pernikahan terucap lantang, Yumi dan Kael telah sah menjadi sepasang suami istri yang berjanji tak akan meninggalkan satu sama lain. Kecuali ketika maut memisahkan.

“Terimakasih, terimakasih untuk kamu yang sekarang sudah menjadi istri saya. I love you Yumira.” Di kecupnya lembut kening sang istri penuh mesra. Semua yang melihat ikut terbawa suasana, bahagia, terbawa perasaan dan lainnya. Kedua pengantin itu menikmati momen bahagia mereka tanpa perduli sekitar.

Di sisi lain, seorang pengendara motor sengaja datang lebih terlambat. Rasa tak sanggup ketika memikirkan mereka saling menukar bahagia begitu membuat hatinya berpikiran cemas dan sakit.

Bagaimana bisa Napi patah hati sendirian? Ia tertinggal di belakang, menjadi orang yang mencintai sepihak. Dari dulu dia tak pernah berfikir akan merasakan akhir cinta yang sesungguhnya sakit seperti ini.

Napi berhenti ketika lampu menunjukkan warna merah. Ia melihat sebentar pada sebuah kotak kecil yang berada di kantung kemejanya. Tersenyum masam, lalu kembali menjalankan motornya ketika lampu berubah hijau, hadiah tetap ia genggam di tangan kanannya.

Memang, setiap takdir buruk atau baik tak pernah di sangka oleh setiap manusia. Mereka tak akan bisa menebak sesuatu yang akan terjadi sedetik kedepannya.

Sama halnya dengan Napi, ia tak pernah menyangka bahwa motornya hilang kendali. Tangan dan kakinya berusaha mengatur laju motor, namun sepertinya jalan yang harus ia hadapi seperti ini. Ketika mobil truk melaju ke arahnya dengan klakson berbunyi nyaring.

“Shit!” Dalam keadaan panik, ia berusaha berfikir keras supaya tak terjadi kecelakaan beruntun. Pilihannya ada pada jalan yang tetap salah, menabrak pembatas besi yang menyebabkan dirinya jatuh terpental.

Napi memejamkan mata erat-erat, ikut menggenggam erat kotak di tangan. Yang melihat pun tak pernah menyangka akan terjadi kecelakaan seperti ini.

Darah yang keluar dari kepala Napi membasahi aspal, baik tubuh dan wajahnya sama-sama penuh luka.

NARAPIDANA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang