Annyeong!🧜
Ini bukan cerita yang bagus dan menarik. Maaf krna banyak kekurangan dalam ceritanya.
Jangan lupa buat vote ✳️
Selamat membaca, saya harap kamu suka🖤
~~~
Kepulangan Yumi dari sekolah di sambut oleh kehadiran ibunya yang datang tiba-tiba tanpa memberi kabar. Perempuan cantik satu itu langsung berlari cepat memasuki rumah setelah turun dari ojeknya.
“Momy!” serunya senang dan langsung berhambur untuk memeluk ibunya.
“Sayang Momy. Gimana kabarnya? Maafin Momy jarang jenguk kamu,” ucap Zeny tulus, mengusap punggung putrinya lembut.
“Gapapa Mom, aku baik. Momy gimana?” tanya Yumi menguraikan pelukan keduanya.
“Momy baik,” balas Zeny tersenyum lembut menatap wajah putrinya, “sekarang anak Momy udah besar ya, cantik pula!” Zeny mencolek hidung mancung Yumi gemas.
Yumi tertawa malu, “Aku kan anak Momy, udah pasti cantik,” katanya.
“Hehehe iya, Momy lupa.”
“Oh iya, Momy mau kenalin seseorang sama kamu. Ayo masuk,” imbuh Zeny; mengajak putrinya masuk ke dalam rumah.
Saat Yumi menginjakkan kaki masuk ke dalam rumah, kerutan di dahinya langsung muncul. Seorang laki-laki dengan baju santai tengah duduk menatap ke arah mereka berdua.
“Kael, ini Yumi, yang kemarin Tante bilang,” ucap Zeny, menuntun putrinya untuk duduk.
“Yumi? Salam kenal.” Kael mengulurkan tangannya, tetapi Yumi belum menyambutnya sampai detik ini. Membuat Zeny gregetan dan menuntun tangan putrinya untuk membalas jabatan tangan itu.
Kael tersenyum canggung. Laki-laki itu paham akan sifat Yumi yang katanya sering di sebut cewek es. Lama hanya mengamati selama bertahun-tahun membuat ia sedikit tahu.
Sebelum Zeny mengenalkan, Kael sudah lebih dulu tahu perempuan di depannya karena pernah melihat perempuan itu menolong seekor kucing yang kehujanan menggunakan kardus dan plastik. Hatinya tersentuh hanya melihat hal itu. Hal yang sudah jarang di temukan pada masa kini.
“Yumi, Kael ini awalnya tinggal di Prancis. Tapi pas kenaikan kelas dua dia pindah kesini dan mau lanjut sekolah disini juga.” Penjelasan Zeny tak mendapati respon apapun dari anaknya.
“Nah, Momy suruh Kael sekolah di tempatmu. Biar kalian makin akrab juga dan nggak malu-malu setelah menikah nanti.”
“Mom? Maksudnya?” Yumi syok, ia bahkan tak tahu menahu soal pernikahan yang di ucapkan ibunya. Keterkejutannya tak sampai disana setelah ibunya kembali berucap.
“Momy sama orangtuanya Kael udah sepakat jodohin kalian. Momy nggak mau kamu salah pilih karena orang di luaran sana,” terang Zeny yang mampu membekukan tubuh Yumi detik itu juga. Rasa tak percaya begitu menjalar di hatinya.
Selama ini ibunya tak tentu untuk pulang. Pertemuan ini pun setelah dua tahun lamanya ibunya tak datang dan hanya mengirim uang dan uang. Tentu ucapan yang di lontarkan ibunya membuat keterkejutan besar.
“Mom, Momy nggak ngomong apapun sama aku. Aku nggak mau sama kesepakatan Momy,” ucap Yumi menahan gejolak emosi.
“Kamu udah enggak bisa nolak sayang. Kita udah nentuin tanggal pernikahan dan tempatnya. Momy sayang kamu, makannya Momy mau yang terbaik buat kamu.”
Yumi ingin berteriak dan membalas perkataan ibunya. Sayang dalam definisi apa? Seorang ibu yang tega meninggalkan anaknya sendiri dalam kesakitan, hanya memberi sebuah materi tanpa rasa sayang yang sesungguhnya. Yumi belum pernah benar-benar merasakan kasih sayangnya seorang ibu.

KAMU SEDANG MEMBACA
NARAPIDANA ✓
Fiksi Remaja{SELAMAT MEMBACA} ___ Julukan Napi sangat cocok untuk laki-laki berpakaian urakan itu. Selain sering tawuran, mabuk-mabukan, balapan liar, Napi juga seringkali keluar masuk penjara. Napi juga seringkali bergonta-ganti pasangan, hanya untuk main-mai...