Ego

319 16 0
                                    

Dalam ruangan kerja, Pangeran dan Felix mulai berfikir tentang apa yang harus dilakukan agar Alicia tidak ketahuan demi nama baik kerajaan.

"Lihat wanita itu, dia sangat tidak sopan," ujar Pangeran melihat Aya pergi.

"Apa pangeran mempercayai perkataan Nona Alicia?" Tanya Felix.

"Pemindahan jiwa memang ada tapi itu merupakan ilmu sihir yang terlarang," jawab Pangeran.

"Jika seperti itu akan menjadi kecacatan Pangeran jika hal ini bocor. Semua rencana Pengeran akan sia-sia," ucap Felix.

"Kita hanya perlu merahasiakannya agar tidak menjadi kegagalan. Tidak ada yang akan mengetahuinya," Ujar Pengeran.

"Saya akan selalu mengawasi Nona Alicia." Tegas Felix.

"Tidak, biar aku yang mengawasinya. Kamu awasi saja wanita yang bernama Bernice itu. Aku masih tidak yakin dengan dia," perintah Pangeran.

"Baik Pangeran." Jawab Felix.

Sementara itu dalam kamar, Aya terus meluapkan emosinya.

"Kenapa dia bisa dengan santai berkata seperti itu. Dasar tidak punya perikemanusiaan," kata Aya emosi.

"Aya pelan kan suaramu. Kamu akan di hukum jika menghina Pangeran," tenang Bernice.

Aya diam setelah mendengar ucapan Bernice.

"Yang sekarang kita lakukan adalah mengikuti keinginan Pangeran," ujar Bernice.

"Aku tidak bisa Bernice. Nona Alicia pasti sedang kesusahan jika berada di tubuh aku. Kamu tau sendiri bagaimana sifat orang tua aku," Ucap Aya.

"Bagaimana kalau kita melihat keadaan Nona Alicia dulu baru kamu putuskan akan berbuat apa," Saran Bernice.

"Yasudah, sekarang kita meluncur," ujar Aya.

Aya dan Bernice sekali lagi mendatangi ruang kerja Pangeran.

"Ada apa lagi?" Tanya Pangeran ketus.

Santai aja kali gak usah ngegas

"Pangeran saya dan Aya, maksud saya Nona Alicia akan keluar melihat keadaan Nona Alicia yang asli" Ucap Bernice.

"Untuk apa? Alicia tidak boleh keluar dari istana ini," tegas Pengeran.

"Saya harus melihat keadaan Nona Alicia, tolong sekali ini saja biarkan saya keluar. Pangeran tidak usah khawatir kami tidak akan tampak mencolok dan hanya sebagian kecil warga desa mengenali wajah Nona Alicia." Ucap Aya.

Berpikir.

"Baiklah, aku akan memberikan kalian waktu sampai matahari terbenam." ucap Pangeran.

"Terimakasih banyak Pangeran," Ucap Bernice.

Aya hanya terdiam dan melihat dengan mata sinis terhadap Pangeran.

"Aya ayo.." Ajak Bernice.

Bernice menarik Aya keluar dari ruangan.

"Sudahlah Aya buang wajah sinis itu, kita harus bergegas." Ucap Bernice.

"Aku hanya kesal pada Pangeran. Aku memiliki niat baik melihat Alicia tapi apa respon dia. Kamu lihat sendiri tadi kan" Ketus Aya.

"Sudahlah, lagian Pangeran juga sudah mengizinkan," Ucap Bernice.

Bernice mempercepat langkahnya dan juga menarik Aya agar berjalan cepat. Mereka mulai berganti baju dengan baju yang lusuh agar bisa berbaur dengan warga desa.

"Jika seperti ini kita tidak akan ketahuan," ujar Bernice.

"Tapi untuk apa kau berpakaian seperti ini juga? Bukankah warga desa sudah mengenalmu?" Tanya Aya.

swapped soulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang