Desa

147 7 0
                                    

Aya sudah mengganti gaunnya dan mengenakan pakaian yang diberikan oleh Pangeran. Tapi Aya masih saja bergumam dan sedikit kesal. Pada saat itu Anna memasuki kamar.

"Nona, mengapa Nona berpakaian seperti ini," heran Anna.

"Ya mau bagaimana lagi, ini perintah Pangeran," ujar Aya.

"Kenapa Pangeran.." ucap Anna.

"Sudahlah Anna, aku tidak mau berbicara tentang dia lagi," kata Aya memotong ucapan Anna.

Aya menghampiri sebuah cermin dan mulai melihat dirinya pada pantulan cermin.

"Alicia tidak cocok dengan pakaian seperti ini, tapi kalau Aya memang cocok deh," ujar Aya.

"Aya? Siapa Aya? Saya tidak pernah mendengar nama itu Nona," tanya Anna.

"Oh bukan siapa-siapa," jawab Anna.

"Oh iya Nona saya hampir lupa," ujar Anna.

"Ada apa?" tanya Aya.

"Pangeran menunggu Nona," jawab Anna.

"Dia lagi, ada apa lagi sih," kesal Aya.

"Oh iya Nona, Nona juga diminta bawa kotak hadiah," ucap Anna.

"Kotak hadiah?" tanya Aya.

Anna mengangguk.

Aya berusaha mengingatnya.

"Oh, yang dari Pangeran Heinz ya?" ucap Aya.

"Saya juga kurang tau Nona," ucap Anna.

"Cuma itu kotak yang bisa disebut sebagai hadiah, kalau yang ini..." melihat pakaian yang diberikan Pangeran, "sudahlah," tambah Aya.

Aya mengambil kotaknya dan kemudian keluar dari kamar.

"Nona tunggu saya," teriak Anna mengejar Aya.

Aya berjalan menuju ruang kerja Pangeran. Setelah sampai, dia pun mengetuk pintu.

"Masuklah," suara dari dalam.

Aya membuka pintu.

"Ada apa Pangeran? kenapa Pangeran ingin menemui aku lagi?" tanya Aya.

Melihat Anna bersama dengan Aya, Pangeran memerintahkan Anna untuk meninggalkan mereka berdua. Anna keluar dan hanya tersisa Pangeran dengan Aya saja dalam ruangan.

"Kenap menyuruh aku ke sini? Apa Pangeran penasaran ya melihat bagaimana seorang rakyat biasa ini memakai baju yang pantas untuknya?" tanya Aya kesal.

"Kamu kenapa sih" jawab Pangeran.

"Ish...," Aya.

"Kenapa wajah kamu seperti itu? Kamu mengejekku ya," tanya Pangeran.

"Siapa yang mengejek Pangeran? Malahan Pangeran yang mengejekku," ujar Aya.

"Sudahlah, jika seperti ini terus mungkin sampai kiamat juga tidak akan selesai," ucap Pangeran.

Aya diam.

"Kamu tunggu disini," ujar Pangeran.

Pangeran memasuki ruangan yang ada dalam ruang kerjanya. Aya menunggunya dengan sabar, tapi Pangeran belum juga keluar.

"Apa yang dia lakukan sih, kenapa lama sekali," Aya bergumam.

Setelah beberapa lama kemudian, akhirnya Pangeran keluar dengan mengenakan pakaian biasa.

"Kenapa Pangeran berpakaian seperti itu?" tanya Aya.

"Sudah jangan banyak tanya," jawab Pangeran.

Saat itu juga Felix masuk ke dalam ruangan.

swapped soulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang