Bernice keluar dari ruang kerja lalu berjalan menuju dapur. Saat ia mulai mendekati tangga dia melihat Anna turun diam-diam.
"Anna," Bernice.
Terkejut.
"Nona Bernice," Anna cepat turun.
"Kamu dari kamar Alicia?" tanya Bernice.
"Hah, hmm, iy..a Nona" jawab Anna gugup.
Bernice mengangguk pelan lalu lanjut melangkah, beberapa langkah dia berhenti kemudian berbalik.
"Oh iya Anna, aku baru melihatmu. Dari mana saja kamu?" tanya Bernice.
"Saya baru kembali dari desa," jawab Anna.
"Padahal baru kembali tapi kamu langsung menemui Alicia ya," jawab Anna.
"Saya hanya mengkhawatirkan putri, jadi saya langsung melihat keadaannya," ucap Anna.
"Senang kamu ada didekat Alicia, tolong jaga dia ya," Bernice tersenyum.
"Tentu saja Nona," Anna.
Bernice tersenyum dan kembali melangkah menuju dapur. Saat di dapur, Bernice membuat teh untuknya dan juga Felix dengan bantuan pelayan. Beberapa cemilan juga disediakan oleh pelayan untuknya.
"Sudah malam begini dan dia belum keluar juga," Bernice khawatir.
Mengaduk teh lalu menoleh ke pelayan.
"Apa putri Alicia sudah makan malam?" tanya Bernice.
"Kami sudah mengantarkan makanan ke kamar putri tapi putri tidak kunjung keluar mengambilnya," jawab pelayan.
Bernice menghela napas.
"Kalau begitu siapkan lagi biar aku yang bawakan," Bernice.
"Baik Nona," jawab pelayan bergegas menyiapkannya.
Mulai menuangkan teh ke dalam cangkir lalu menatanya dengan cemilan di samping cangkir.
"Sudah siap nona," ucap pelayan.
Berbalik lalu mengambil nampan berisi makanan dan air minum lalu mulai melangkah, hingga sampai di depan pintu dia berbalik.
"Oh iya, tehnya kalian yang antar ke Felix di ruang kerja," ucap Bernice lalu pergi.
Berjalan menuju kamar Aya. Sesampainya disana Bernice hanya berteriak memanggil nama Alicia karena tangan Bernice penuh.
"Putri Alicia, Alicia, buka" teriak Bernice.
Tidak ada respon.
"Ayolah buka pintunya, ini aku Bernice," teriak Bernice.
Hening.
"Aku membawa makanan untukmu, kamu harus ma..," teriak Bernice terhenti karena pintu terbuka tiba-tiba.
Aya membuka pintu lalu kembali lagi masuk, Bernice mengikuti Aya tak lupa menutup pintu dengan bokongnya. Meletakkan makanan di meja lalu duduk.
"Makanlah," Bernice.
Aya mendekat lalu mengambil makanannya dan mulai makan.
"Seharian kamu menangis ya?" Bernice.
"Tidak," jawab Aya lalu memasukkan makanan ke mulutnya.
"Mata kamu gak bisa bohong, bengkak gitu," Bernice.
"Bengkak banget ya?" tanya Aya lemas.
"Iyalah, gara-gara itukan kamu tidak membukakan pintu kepada pelayan," Bernice.
Menyuap sambil mengangguk.
Menghela napas lalu menyandar di sofa sambil melipat kedua tangannya.
"Makan yang banyak biar kuat nangis," Bernice.

KAMU SEDANG MEMBACA
swapped soul
FantasyPangeran Fitz Mercia adalah anak pertama dari ratu Luisa Mercia dan Raja Edward Mercia yang merupakan raja ke 3 yang memimpin kerajaan Penamorfi. Sudah saatnya untuk Pangeran Fitz untuk memilih calon Putri atau calon istri untuknya. Pangeran Fitz me...