Satu minggu telah berlalu dan Yue merasa selama satu minggu ini hidupnya benar benar damai karena tidak ada pengganggu kecil itu, ibu tiri nya juga tidak berulah jadi Yue sebisa mungkin menikmati masa masa tenang ini dengan hati yang gembira tak lupa juga ia terus berlatih dan untuk sementara ini ia meminta bantuan guru besar Ji sebagai pengajar sementaraSaat Yue sedang asik menikmati teh nya tiba tiba ada penjaga yang memberitahukan bahwa ada seseorang yang ingin menemui Yue secara pribadi lantas tanpa ba bi bu dia menuruti nya. Gadis berambut putih itu berjalan dengan anggun menuju aula utama karena emmang tamu berada disana. Saat penjaga melihat keberadaannya ia mulai berkowtow
Yue brjalan kemudian membungkuk utuk memberi salam kepada raja
"Xiao Yue memberi salam kepada Huangshang" Ujarnya, raja Wang hanya mengangguk kemudian menyuruh Yue untuk duduk
"Kamu sudah tau bahwa pernikahan mu akan diundur karena masalah didalam kekaisaran" Ujarnya memulai pembicaraan
"Ya hamba paham" Ujar Yue
"Karena alasan pernikahan zen tau bahwa kamu tidak ingin masuk perguruan namun untuk sementara ini batas waktu penangguhan belum ditentukan jadi zen harap kamu memiliki kekinginan untuk belajar" Lanjutnya kemudian raja wang memberi Yue sebuah dokumen, Yue pun melihatnya dan ternyata isi dalam dokumen dokumen ini adalah data dari berbagai perguruan namun jika diteliti kembali tidak ada tiga perguruan yang terkenal didalamnya
"Zen memberikan ini kepadamu karena ingin kamu mempertimbangangkan, pilih saja perguruan yang ingin kamu masuki" Ujar raja Wang, Yue berpikir sejenak
"Sebelumnya mohon ampun yang mulia, jika saya boleh tau kenapa tidak ada tiga perguruan itu?" Tanya Yue
"Hahh mereka sudah tidak menerima murid jadi zen tidak bisa merekomendasikan mu kesana" Ujarnya sembari menghela nafas, sejujurnya raja Wang bukanlah raja yang buruk ia dengan perhatian mengurus rakyat juga kebutuhan orang orang didalam istana dengan bijak hanya saja menurut Yue beliau belum bisa menjadi ayah yang baik terutama untuk Xiao Yue, ia merasa Xiao Yue tidak memiliki banyak kasih sayang dari ayahnya sejak ibu Xiao Yue meninggal jadi itu sebabnya sikap anak itu begitu buruk
"Baik hamba paham, Xiao Yue mohon undur diri dan akan mengabari Huangshang secepatnya" Ujar Yue kemudian pergi dari aula utama lantas ia kembali ke paviliunnya untuk memikirkan masalah ini
Sejujurnya ia sudah memiliki rencana jika memang ia tidak bisa memasuki perguruan itu namun ia masih ragu karena rencananya adalah ia akan keluar dari iastana dan mengembara selama mungkin kurang lebih dua tahun, kenapa Yue memilih seperti itu karena dunia begitu luas untuk dijelajahi dan ia juga harus mencari banyak banyak pengalaman. Rencana itu memang bagus dan efektif untuk masa pelatihan kultivasinya namun juga banyak pertimbangan, pertama level kultivasinya masih terbilang rendah untuk dirinya sebab itu Yue ragu
"Apa yang sebaiknya kulakukan" Gumamnya saat sibuk berpikir ia tiba tiba teringan guru besar Ji
"Kurasa meminta pendapat Guru besar tidak buruk" pekiknya lantas dengan cepat ia menuju kuil, sesampai disana ia disambut hangat oleh Guru besar Ji
"Salam nona, apa ada hal yang mengganggu pikiran nona pertama?" Ujar biksu itu, Yue pun menceritakan semuanya kepada laki laki itu
"Bagaimana pendapat guru besar?" Tanya Yue penuh harap, ia ingin segera mendapat pencerahan untuk masalah ini
"Menurut saya tidak apa apa jika nona ingin melakukan perjalanan itu akan lebih baik, dunia ini begitu luas dan saya pastikan nona akan sangat terkesan" Ujarnya
"Em hao, kalau begitu terimakasih guru besar" Ujar Yue
"Jangan sungkan, jika saya boleh memberi saran pergilah kebagian utara didaerah itu banyak hal yang akan membantu nona dalam perjalanan" Ujar guru besar sembari tersenyum, Yue mengangguk patuh kemudian ia kembali kepaviliun bulan. Hatinya merasa lega dan kebimbangan itu sudah hilang sepenuhnya
Gadis itu duduk dibawah pohon persik yang ada ditaman paviliunnya, ia mengeluarkan pedang miliknya dan aura spiritual yang ia pancarkan bertambah kuat dari terakhir kali ia gunakan
"Kurasa sudah waktunya untuk menamaimu kan?" Gumam gadis itu sembari tersenyum, mata cantiknya terus menatap pedang sembari memikirkan nama yang cocok
"Lěng Huā?" Gumamnya kemudian tersenyum, artinya adalah bunga yang dingin kenapa ia menamainya seperti itu karena pedang ini berwarna putih dan terlihat sangat dingin apalagi ia pengguna teknik es dan bunga karena di gagang pedang ada pola bunga teratai dan juga bulan tak ada yang spesial sih dari nama ini namun Yue menyukainya
"Sangan baik, mari kita bekerja sama setelah ini" Lanjutnya lagi
Suara langkah kaki terdengar mendekat Yue menoleh dan menemukan Ye Lin tengah mendekatinya
"Nona" Ujar gadis itu kemudian ikut duduk disebelahnya
"Hm?" Balas Yue hanya berdehem
"A-ah tidak ada hanya nubi merasa seakan nona akan meninggalkan nubi setelah ini" Ujar pelayan itu sambil memasang ekspresi gusar
"Benar" Jawab Yue singkat
"H-Hah?! nona nubi hanya bercanda kenapa malah dianggap serius? Apa nubi membuat kesalahan? Nona tolong hukum nubi saja tapi jangan buang saya" Pekiknya terkejut lantas memohon mohon
"Ye Lin kau tak memilki memiliki, hanya saja aku ingin memperdalam kultivasiiku saja" Ujar Yue menjelaskan, pelayan pribadinya ini benar benar unik dan polos atau bodoh? Padahal sudah banyak mendapatkan penyiksaan namun ia tetap bersikap baik
"Kalau begitu nubi ikut! Nona kan tidak tau tempat ini dengan baik jika nubi ikut maka akan sangat meembantu nona nantinya" Ujar Ye Lin, Yue yang mendengar hanya memberikan senyum tipis. Yue saja memutuskan untuk pergi karena ingin memperkuat diri jika seandainya Ye Lin ikut bisa saja ia terbunuh di tengah perjalanan karena Yue belum bisa melinduginya
"Tidak, kau disini saja menjaga kediaman dan tunggu aku hingga kembali nanti" Ucap Yue
"T-Tapi nona nubi n-nubi-" Belum sempat Ye Lin meneruskan kalimatnya Yue sudah memberikan tatapan tajam seakan tidak ingin dibantah, Ye Lin yang merasa terintimidasi kemudian menunduk dalam karena takut
"Tidak perlu khawatir aku akan kembali dengan selamat" Ujar Yue lantas ia menatap langit yang perlahan memerah, ia berdoa semoga keputusan yang ia ambil ini tepat, ia ingin bersiap sebelum memasuki harem dan juga istana karena gadis itu memiliki feeling bahwa masa depan tidak akan selalu damai seperti ini.
****
Keesokan harinya Yue menghadap raja dan ia mengutarakan keinginannya untuk keluar dari istana selambat lambatnya dua tahun, awalnya raja Wang tentu marah namun setelah berdebat lama pada akhirnya dia mengalah dan mengijinkan putrinya untuk melakukan perjalanan
"Xiao Yue mengucapkan terimakasih" jarnya lantas mebalikkan tubuh dan berjalan keluar dari ruang belajar
Raja Wang menatap punggung Xiao Yue lamat lamat, ia merasa putrinya ini semakin jauh dan perubahan sifatnya selama satu tahun terakhir ini sedikit memberikan pukulan. Dulu Xiao Yue selalu bersikap manja kepada dirinya meski ia selalu bersikap dingin dan tidak mempedulikannya, anak itu selalu berusaha mencari perhatiannya namun sekarang sudah berbeda
Putrinya ini entah mengapa seakan akan berusaha untuk menjauh darinya, tidak lagi memanggilnya ayah hatinya merasa nyeri namun ia berusaha tidak memperdulikannya, ingat gadis itu yang membunuh istrinya sehingga menciptakan penderitaan yang sangat dalam.
Yue kembali ke paviliun bulan, besok ia sudah berangkat Ye Lin dengan hati hati menyiapkan semua keperluan Yue beruntungnya gadis itu memiliki kantong penyimpanan sehingga barang bawaan bisa praktis dan tidak memakan banyak tempat
"Nona berhati hatilah, jika ada sesuatu yang mendesak nona bisa menghubungi nubi" Ujar Ye Lin begitu cerewet
"Kau sudah mengatakannya sebanyak sepuluh kali" Ujar Yue lantas gadis itu cemberut
"Nubi hanya mengkhawatirkan nona" Ucapnya
"Hao aku akan berhati hati" Ujar Yue lantas mengusak pelan rambut Ye Lin
KAMU SEDANG MEMBACA
Book 1: The Great Empress Qin ✔
Fantasy[PROSES REVISI] Kembali ke masa lampau dengan menjadi seorang sampah yang terasingkan? Siapa yang akan mau? Dia mungkin mengalaminya tapi dibalik itu juga dia bahagia, bahagia dengan segala bentuk hal yang mereka lakukan. Pelayannya yang baik, cuku...