[10] Memaafkan atau Membenci

4K 359 8
                                    

☡Typo Bertebaran☡

Ps: No edit

*****

Menurut Yue negri Feng ini sangat menakjubkan dari segi masyarakat dan juga negaranya sendiri, warga disini pun ramah dan minim dari tindak kejahatan mungkin ini faktor dari negaranya yang begitu teramata damai dan pemenuhan dari segi ekonomi pun juga seimbang. Dia membayangkan andai saja kekaisaran Wang seperti ini pasti tak banyak orang yang menderita akibat perekonomian sekaligus dari segi politik juga, Yue mendengan akhir akhir ini pajak di kekaisaran milik ayahnya itu juga dinaikkan

Sambil duduk di atas pohon dia memakan makanan yang dia beli tadi, mengingat misinya yang hampir selesai dan satu hal yang Yue lupa. Di tak pulang selama semalaman karena menjaga para pejabat itu, ah sungguh pelupa bahwa dia memiliki keluarga didunia ini. Ya sudah lah

Matahari akan segera terbit Yue memutuskan untuk sedikit jalan jalan dinegara Feng ini, jarang sekali kan dia bisa ke negri orang. Dia menuju pasar yang rupanya sudah buka dari beberapa waktu lalu, saat berjalan tiba tiba ada seorang anak kecil yang tidak sengaja menabraknya. Anak itu pun jatuh

"M-maaf tuan saya tidak sengaja" Ucap anak kecil itu meminta maaf terhadap Yue sembari membungkuk takut takut. Yue tak menjawab dan hanya mengusap kepala anak kecil itu dengan lembut lantas dia bergegas pergi dan melanjutkan perjalanan. Saat dia rasa cukup untuk mengelilingi pasar Yue pergi menuju hutan berniat mencoba pedang baru miliknya yang kemarin dia beli

Yue mengeluarkan pedang miliknya dari balik jubah, dia menyadari hawa yang dikeluarkan pedang bertambah kuat setelah terakhir kali ia beli kemarin. Karena Yue bisa menggunakam seni pedang maka dia tak ragu lagi untuk mencoba pedang tersebut, Yue mengayunkan pedang tersebut dan memang sangat ringan seperti yang ia duga kemarin. Saat diayunkan menuju pohon pedang itu mengeluarkan energi Qi yang membuat pohon tersebut membeku, Yue terkejut dan memandang pedang putih miliknya

"Hebat" Ucap Yue singkat kembali melanjutkam latihannya, dia masih belum bisa naik tingkat menuju level 2 karena memang rintangan untuk naik tingkat sedikit sulit dan juga dengan keadaannya menerima misi ini

"Pedang mu sangat hebat tuan" Ucap seseorang yang tiba tiba berada dibelakangnya, Yue terkejut karena dia tak bisa merasakan aura milik orang itu sama sekali sekaligus pergerakannya. Yue mulai was was karena dia merasa orang ini berada diatasnya dan lebih hebat darinya. Hey seorang pahlawan tak akan menjadi hebat secara instan kan, nyawa menjadi taruhannya kawan

"Tenanglah tuan saya tidak berniat jahat, hanya tertarik pada pedang anda saja" Ucap nya sembari tersenyum kepada Yue, Yue masih tak percaya dan berusaha mencari kebohongan dari mata pria itu namun nihil, pria itu benar benar jujur

"Hm" Yue berdehem kemudian beranjak pergi dari sana. Dia tak peduli dengan pria itu, dalam keadaan latihan seperti ini Yue sangat membenci ada seseorang yang mengganggunya

"Tunggu tuan bolehkah anda menjual pedang tuan? Berapapun yang anda ingin akan saya berikan" Ucap laki laki itu

"Maaf pedang ini tidak dijual" Ucap Yue kemudian dia kembali ke istana Feng karena dia akan pulang kembali ke negara nya

Disisi lain. . .

"Astaga nona ini kemana sih?! Apa aku perlu melaporkannya ke pada kaisar?" Ucap Ye Lin mondar mandir didalam ruang tidur nonanya, dia khawatir terjadi apa apa kepada nya. Kemarin nonanya pamit ingin pergi ke pasar sendirian namun sekarang malah belum pulang pulang

"Aduh bagaimana ini?!" Ucap Ye Lin bingung

Tiba tiba saja dari arah jendela muncullah seseorang yang sangat Ye Lin kenal

"Nona!! Akhirnya anda kembali. Nubi sungguh khawatir pada nona" Ucap Ye Lin senang

"Aku sedikit ada urusan, kau melapor?" Tanya Yue sambil melepas jubah yang ia kenakan tadi

Book 1: The Great Empress Qin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang