[28] Kembali lagi?

1K 112 4
                                    


"Hei bangun Yue aku sudah membelikan mu makanan yang kau inginkan, apq kau tidak menghargai usaha gege mu ini hm?" Ucap suara yang benar benar familiar untuk Yue, suara yang dia rindu selama ini dan suara yang benar benar ingin dia dengar setelah sekian lama dia berpisah. Mata itu perlahan terbuka dan didepan nya sudah terlihat sosok sang kakak yang dia rindukan, buliran air perlahan menetes dari dalam mata indahnya dan rasa sesak perlahan merambah kedalam relung hatinya

"Ge" Gumamnya pelan dengan suara yang bergetar

"Sstt hei kenapa menangis? Gege selalu disini jangan khawatir" Balas sosok itu sembari tersenyum, Yue lantas memeluk kakaknya dengan erat seakan ia tak ingin berpisah kembali Xiao Yang hanya tersenyum bingung namun ia tetap membalas pelukan itu ia sedikit merasa heran karan adiknya yang tiba tiba bersikap seperti ini namun hatinya sekarang benar benar menghangat

Dalam beberapa menit mereka terus dalam posisi tersebut hingga sebuah suara berhasil menginterupsi keduanya, ya perut Yue sekarang berbunyi dengan keras hingga membuat wajah seputih susu itu menjadi semerah tomat

"Hahaha rupanya adik manis ini sedang merasa lapar" Ejek Xiao Yan dengan puas, Yue merengut kemudian memukul bahu kakanya dengan keras sehingga itu berhasil membuatnya mengaduh kesakitan namun tetap dengan tawanya. Yue hanya tersenyum karena ia merindukam tawa itu lantas keduanya sekarang turun menuju ruang makan rumah mereka, mata itu memandang dengan liar dan memeriksa dengan seksama furnitur rumah mereka dan benar saja sama dengan terakhir kali ia lihat sebelum kecelakaan itu terjadi

"Ge aku ingin menanyakan sesuatu" Ujar Yue

"Hm silahkan saja kenapa sangan kaku begitu?" Ujar laki laki itu menjawab

"Kenapa aku bisa baik baik saja? Aku ingat dengan jelas bahwa tubuh ku terlempar beberapa meter saat menyelamatkan anak kecil ditengah jalan waktu itu" Ujar Yue merasa bingung

"Kecelakaan apa? Kita beberapa hari ini hanya dirumah, apa kamu benar benar baik baik saja? Perlukah kita pergi kerumah sakit?" Ujar Xiao Yan bertubi tubi lantas memeriksa suhu adik nya untuk memastikan dia baik baik saja

"Tidak rasanya sangat nyata dan rasa sakit itu benar benar membekas, apakah itu hanya mimpi?" Ucap Yue mengerut bingung

"Mungkin hanya mimpi jangan terlalu dipikirkan Yue mari makan kita sudah lama kan tidak makan bersama seperti ini hm?" Balas Xiao Yan sambil tersenyum hangat gadia itu pun hanya mengangguk patuh dan memakan semangkuk sup teratai kesukaannya namun dalam kepalanya ia terus berpikir dan merasa aneh

Dengan perlahan ia melihat jam dinding yang tertempel disampingnya dan waktu menunjukkan pukul sepuluh matahari juga masih bersinar terang tandanya ini memanglah masih pagi, lantas ia terus menerus mencari sesuatu untuk membuatnya yakin bahwa ini nyata bukan hanya ilusi semata

"Yue apakah supnya tidak enak? Kenapa tidak dimakan" Tanya kakaknya khawatir

"Ah tidak ini sangat enak dimana gege membelinya? Mungkin nanti kita bisa memesannya lagi" Ujar Yue yang sedikit tersentak

"Ah syukurlah jika kamu menyukainya, ah ya ini gege membelinya direstoran yang ada diseberang jalan baru buka beberapa hari lalu" Jawab Xiao Yan kembali. Dalam dua puluh menit mereka menyelesaikan makan dan Xiao Yan pamit karena ia memikili pekerjaan yang harus diurus

"Yue gege akan pergi dulu hm? Kamu dirumah saja dan istirahat nanti malam gege akan pulang" Ujar Xiao Yan sembari berjalan kearah pintu lantas memakai sepatunya

Yue memperhatikan kakaknya dan merasa ada yang aneh dalam hal itu, gadis itu terus memandang kakaknya yang kemudian keluar dari rumah.

*****

Malam telah tiba dan Yue masih tetap berada disana, ia bingung apa yang sebenarnya terjadi seingatnya kemarin ia pingsan setelah menolong Wanmei namun saat bangun tiba tiba ia sudah kembali berada di rumahnya, bukan ia tidak senang namun ini sangat aneh

Pukul tujuh kakaknya pulang ia juga membawa beberapa makanan karena memang saatnya untuk makan malam, sembari makan Yue memiliki inisiatif untuk bertanya tentang beberapa hal yang memang ia dan kakaknya saja yang tau

"Ge, kamu ingat saat kita kecil dulu pernah mengubur botol kaca dibelakang rumah?" Tanya Yue, kakanya tidak langsung menjawab namun memandang Yue sejenak

"A-ah ya gege ingat, memangnya ada apa?" Tanya laki laki itu kembali dengan sedikit gugup

"Tidak apa apa, aku hanya mengingatkan saja. Mari besok kita gali sudah beberapa tahun berlalu ah iya benar juga aku tidak melihat si hitam kemana dia?" Tanya Yue sekali lagi

"Si hitam? Ah dia sedang berada di klinik beberapa waktu lalu karena sakit apa kamu lupa?" Tanya Xiao Yan

"Eh? Benarkah? Kurasa aku sudah bertambah tua hahaha" Tawa nya

Mereka pun menyelesaikan makan malam dan kembali ke kamar masing masing, Yue semakin menduga bahwa ia tidak kembali kedunia nya yang dulu sepertinya ini adalah sebuah ilusi yang sengaja dibuat oleh seseorang untuk menipu dirinya.

Kenapa dugaan itu semakin kuat karena pertanyaan pertanyaan yang ia ajukan tadi saat makan malam, tentang botol itu memang benar ia dan kakanya dulu menguburnya, botol itu berisi sebuah pesan untuk mereka berdua saat sudah mencapai umur tujuh belas tahun dan mereka berdua sudah menggalinya kembali dan untuk si hitam itu adalah anjingnya dulu yang sudah mati karena tertabrak sebuah mobil sedangkan Yue sekarang memelihara kucing bukan anjing

Gadis itu memutuskan untuk menutup matanya dan tertidur, beberapa jam berlalu hingga ia terbangun karena mendengar suara berisiki dari luar rumah. Ia berjalan menuju jendela dan membuka sedikit gorden untuk melihat asal suara itu dan benar saja kakanya berada disana, jika diperhatikan lebih detail lagi ia seperti sedang menggali sesuatu karena tanah tanah itu terlihat berantakan

Yue menghela nafas lantas ia membuka gorden itu lebar lebar, ia harus mengakhiri ini karena sejujurnya ia mengkhawatirkan teman temannya juga ia tak yakin sudah berapa lama ia berada disini. Gadis itu berusaha memanggil pedang miliknya namun seperti dugaan ia tak bisa dipanggil kerena mungkin dunia ini memiliki pembatas namun ia bersyukur karena ia dapat merasakan energi Qi miliknya mengalir dengan kuat diseluruh tubuhnya

"Ge apa yang sedang kau lakukan" Ucap Yue dingin sambil menatap kakak palsunya tajam

"A-ah Yue apa kau terbangun karena suara berisik ini? Maaf yah gege tidak bermaksud" Ujar Xiao Yan palsu dengan suara yang sedikit bergetar karena gugup

"Berhentilah Ge" Ujar Yue

"Y-ya ini akan segera selesai kok, kamu boleh kembali tidur" Ujarnya kembali lantas membalikkan badan untuk membereskannya

"Bukan itu, berhentilah berpura pura menjadi kakakku" Ujar Yue tajam, ia turun dari balkon lantai dua menuju taman belakang dengan ringan

"Ah ternyata sudah ketahuan ya hihihi" Ujar Xiao Yan palsu dengan terkikik geli lantas ia berbalik perlahan dan memandang Yue dengan tatapan geli dan remeh

"Ah nona Wang Xiao Yue ups kurasa bukan, sepertinya dia sudah mati benar? Hahaha dan sekarang jiwa siapa ini? Hmmm benar benar menarik" Ujarnya, Yue tak merespon dan dia tetap diam jujur ia ingin segera cepat cepat untuk membunuh makhluk yang ada didepannya kini

"Siapa yang menyuruhmu?" Tanya Yue dingin

"Oh coba tebak? Ck ck ck sungguh keluarga yang sangat harmonis sekali hahaha" Ucap nya lagi dengan tiba tiba ia menyerang Yue, gadis itu yang belum siap terpental beberapa meter dari tempat, badannya benar benar sakit namun ia mencoba untuk terus bangkit, tangan putih itu mengusap darah yang mengucur dari dahi dan hidungnya

"Dasar Xing Xing sialan" Umpatnya pelan, ia telah menduga bahwa adik tirinya itu yang membuat kekacauan ini terjadi

Book 1: The Great Empress Qin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang