[1] Wang Xiao Yue

8.2K 511 6
                                    


Typo Bertebaran

Ps: No Edit

*****

Seorang gadis tengah duduk disebuah balkon sebuah mension yang sangat mewah, pandangannya lurus kedepan dengan tatapan tajam yang bisa menyayat kulit kalian bila itu diibaratkan sebuah pisau. Tangannya bermain main dengan sebuah makhluk kecil berbulu, ya seekor kucing hitam bermata biru yang cerah bagaikan batu giok murni

Posisi itu bertahan hingga beberapa menit sampai ada seseorang yang memanggil nama gadis itu

"Xiao Yue!" Panggil seorang laki laki yang rupa nya mirip dengan gadis bernama Xiao Yue

"Ya gege, ada apa?" Tanya gadis bernama Xiao Yue

"Mari temani aku membeli beberapa barang, aju tidak ingin sendiri" Ucap Pria itu dengan nada yang dibuat semenyedihkan mungkin

"Hmm baik, akan aku temani" Jawab gadis Xiao Yue

"Haha kamu meimei yang sangat baik" Ucap Pria itu lagi

Mereka akhirnya berjalan bersama menuju tempat yang akan pria itu ingin kujungi, layaknya amplop dan perangko itu lah hubungan mereka, persaudaraan yang sangat erat meski dengan dua sifat yang berkebalikan. Wang Xiao Yue dan Wang Xiao Yan saudara kembar dengan wajah yang terlihat identik dengan gender yang berbeda, sifat hangat Xiao Yan dan wajah yang tampan dapat meluluhkan para wanita yang melihatnya, sikap dingin dan cuek dengan wajah cantik Xiao Yue dapat memberikan tantangan bagi seorang pria untuk mendapatkannya

Yah bisa kalian tau, sifat dingin wanita bisa luluh bukan bila dengan pasangan yang sudah dikehendaki Tuhan. Siapa yang bisa melarang? Jawabannya tidak ada, makhluk fana tak memiliki hak atas apa yang dikehendaki sang pencipta, Dia yang tertinggi dan teragung dengan segala kesuciannya dan kesempurnaanya

Mereka berdua berjalan beriringan hingga sampailah pada sebuah toko baju yang sangat besar dikota itu, mereka berdua masuk dan sang pria langsung memilih pakaian entah untuk apa pakaian itu sang wanita hanya bisa mengikuti dan melihat terlepas dari dia yang tidak tertarik sama sekali, tau kah kalian dia adalah salah seorang wanita yang tak terlalu tertarik dengan fashion namun entah kenapa apapun yang ia pakai tidak mengubah kesan cantik, dingin, dan juga tampan sekaligus

"Xiao Yue kamu tidak membeli pakaian? Sangat bagus disini" Ucap Sang pria

"Tidak" Jawaban singkat sudah bisa menunjukkan ketidak tertarikannya kepada pakaian pakaian yang berjajar rapi. Sungguh membosankan pikirnya namun dia tidak bisa menolak ajakan sang kakak tercinta yang menemaninya selama 18 tahun ini. Yah orang tua mereka sangat sibuk hingga mungkin saja tak ingat bahwa mereka memiliki anak, sungguh pemikiran yang kejam namun bagaimana lagi?

"Kalau begitu aku akan memilih terlebih dahulu kemudian mari kita pergi ke sebuah restoran untuk makan, perut ku sungguh sudah meronta dari tadi" Ucap sang pria masih dengan mata fokus memilih pakaian yang berderet

Sang gadis hanya menggelengkan kepala pelan dan sedikit mendengus, heran dengan kelakuan sang kakak yang menggilai sebuah pakaian, hey kawan apa bagusnya sebuah pakaian mahal dan cantik namun orang yang memakainya memiliki kepribadian buruk? Haha sungguh lucu

Satu jam berlalu dan akhirnya kedua dewa dan dewi itu keluar dari toko pakaian, yah siapa lagi kalau bukan Xiao Yue san Xiao Yan. Sang pria tengah menatap sebuah benda persegi pintar yang amat pas digenggam di tangannya, sedang asik mencari sebuah restoran untuknya dan juga adik kesayangannya makan. Tak lama dia menemukan sebuah restorang yang sangat menggiurkan pada menu menu yang disediakan

Segera sang pria mengajak adiknya untuk makan, mereka berjalan kaki, kalian terkejut? Yah memang berjalan kaki karena mereka berdua suka dari pada menghabiskan uang untuk membeli bahan bakar kenapa tidak berjalan saja? Toh mereka memiliki kaki yang sangat sehat dan kuat untuk berjalan bermil mil jauhnya. Kalian harus bersyukur karena telah diberikan anggota tubuh yang lengkap dan sehat, mereka bukan tipe orang yang berkarakter manja, meski mereka jarang di didik orang tua namun masih ada kakek mereka yang senantiasa bersama mereka dari mereka kecil hingga sebesar sekarang, apalagi kakek mereka adalah orang yang sangat otoriter dalam mendidik.

Setelah beberapa menit mereka berjalan sampailah mereka pada restoran seafood yang sangat digemari masyarakat tak terkecuali dua manusia itu, mereka segera masuk dan memesan makanan.

"Gege apakah Mama dan Papa akan pulang minggu ini?" Tanya Xiao Yue, sekilas bila kalian menatap matanya ada secercah kilatan harapan, hanya sebentar karena dia menyadari bahwa itu tidak mungkin terjadi

"Hmm aku tidak tau Meimei, kemarin mereka bilang bila urusan di Paris sudah selesai maka mereka akak pulang. Hahh jangan pernah berharap Meimei, itu akan membuat mu sakit" Ucap Xiao Yan sedih mengingat orang tua mereka, mungkin bila tidak ada Xiao Yue dia tak apa bila orang tua nya tak pulang, namun ini sudah berbeda karena Xiao Yan tau meski adiknya terlihat cuek dan pendiam, tapi dia tau bahwa adiknya ini terkadang berharap bahwa orang tua mereka akan pulang dan menemabinya sepanjang hari.

Menunggu beberapa menit pesanan mereka telah di antar oleh seorang pelayan, mereka buru buru memakannya karena rasa lapar yang sudah menyerang beberapa jam yang lalu, diakuinya mereka belum makan apapun sejak pagi karena faktor yang sangat sepele, sang pelayan rumah sedang pulang kampung karena putranya sedang sakit keras dan mereka berdua tidak bisa memasak, sebab itu mereka belum makan dari pagi hanya makan makanan ringan tidak bisa mengenyangkan perut

Selesai makan mereka keluar dari dari restoran, hendak menyebrang mereka menunggu rambu lalu lintas yang mempersilahkan mereka boleh menyeberang bersinar sang gadis melihat seorang anak kecil yang tiba tiba menyeberang, dia tau ada truk yang akan melintas dan menabrak anak itu segera di berlari dan melindungi sang gadis cilik dengan tubuhnya

Sang pria panik memanggil nama saudari tercintanya itu hingga peristiwa tidak menyenangkan terjadi, tubuh gadis itu terpental 20 meter jauhnya dari tempat kejadian, anak kecil terselamatkan karena gadis itu melemparnya sebelum sebuah truk menabrak dan menghempaskan jauh tubuhnya hingga bermeter meter. Xiao Yue perlahan kehilangan kesadarannya karena rasa sakit yang tak tertahankan diseluruh tubuhnya ini. Dia pasrah dengan keputusan dan takdir, mungkin memang dikehidupan ini Xiao Yue tak bisa kenal dekat dan bermanja manja dengan orang tuanya, dia berharap dikehidupan berikutnya orang tua yang ia miliki lebih menyayanginya

"XIAO YUE!!" Teriak panik sang kakak karena melihat tubuh adik tersayangnya berlumuran darah. Sang gadis hanya mendengar teriakan samar dari orang orang sekitarnya termasuk saudara kembarnya. Lambat laun mata sang gadis memberat dan kegelapan nan sunyi menyambutnya

"Kau sungguh baik"

Ucap sebuah suara yang sangat lembut dan halus, orang orang yang mendengarnya bisa terbuai oleh kelembutan dan keindahan suara yang dikeluarkannya

"Siapa anda?" Tanya Xiao Yue

"Aku hanya seorang utusan, kau belum pantas mati. Dia memberimu kesempatan kedua"

Ucapnya lagi, dengan nada yang sedikit riang

"Perbaikilah nasib nya, kau pasti mampu"

Yue yang mendengar itu hanya bingung, apakah benar dia akan hidup kembali? Ah dia hanya bisa pasrah oleh keadaan

🍁Lian

Ig: @arvi_24

Book 1: The Great Empress Qin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang