[6] Berkultivasi

4.2K 402 1
                                    


Typo Bertebaran

Ps: No edit

******

Malam begitu terang dan sunyi. Suasana yang terkadang tak disukai oleh beberapa orang kecuali dia, dia yang dingin dia yang ganas dia yang agung. Sang putra mahkota atau putra pertama dari dinasti Qin, tak mengenal ampun dan beringas, terpelajar dan dipuja banyak kaum hawa. Memiliki paras tampan nan rupawan

Mata tajamnya memandang bulan purnama yang bersinar terang disana, semilir angin berhembus menyapu helaian rambut panjang nan halus nya

"Bagaimana?" Ucap pangeran itu tetap dengan memandang bulan yang memancar

"Menjawab wangye, sejak kecelakaan itu terjadi dia sedikit berubah" Ucap seseorang berbaju hitam itu

"Lanjutkan pengawasan" Satu perintah dari mulutnya siapapun yang berada dibawahnya akan langsung melaksanakan tanpa berpikir dua kali. Bisa kalian bayangkan sosok tinggi dan kekar juga aura dingin yang senantiasa mengelilinginya

"Hmm aku akan menantimu" Ucap sang putra mahkota sambil menyeringai, tak bisa ditebak bagaimana pemikiran nya. Entah baik atau buruk hanya dia yang tau

Disisi lain kerajaan Qin yaitu kediaman Wang terlihat seorang perempuan dengan parasnya yang sempurna tengah berlatih kultivasi, setelah dia menemukan jawaban dari buku buku yang ia jarah dan ia baca kemarin akhirnya dia tau apa yang harus ia lakukan, dia juga meminta bantuan guru besar Ji untuk membuka segel dan meridian tubuhnya yang tersumbat. Cukup sudah dia yang menjadi lemah dia tak ingin lagi siapapun yang menindasnya. Dia duduk bersila dikuil teratai bersama guru besar Ji

"Nona besar anda harus berhati hati karena bila tidak berhasil maka akan berujung fatal, mungkin proses ini snagat menyakitkan mohon anda tahan" Ucap guru besar Ji yang khawatir atas keadaan nona nya ini, dia juga prihatin dengan nasib nona besarnya ini

Yue mengangguk matab dan mulai bersiap untuk membuka segelnya terlebih dahulu karena segel itu adalah sumber permasalahan utama

"Silahkan guru" Ucap Yue sembari menarik nafas dalam dalam dan menanti rasa yang akan ia rasakan

Guru besar mulai membuat formasi berbentuk segi lima, itu dinamakan formasi bintang. Tak semua orang bisa menguasai formasi tersebut bukan karena mustahil untuk dipelajari namun formasi itu hanya dimiliki oleh keluarga guru besar Ji saja, khusus di miliki oleh keluarga petapa. Gulungan yang mempelajari formasi itupun dijaga ketat dikediaman para petapa, asal kalian tau keluarga petapa sangat disanjung dan dihormati diseantero kekaisaran. Jadi meskipun petapa itu ilmunya masih rendah tak akan ada yang berani membuat masalah karena rumornya seorang keluarga petama adalah salah satu keturunan dewa

Kembali kepada Yue, dia merasakan sakit yang amat menyiksa dan itu dibagian jantungnya, kurasa ia berpikir bahwa segel itu terdapat di jantung

"Nona masuklah ke dalam alam bawah sadar nona dan bukalah segel itu, saya akan membantu nona. Nona hanya memiliki waktu 1 dupa" Ucap guru besar Ji yang diangguki oleh Yue.

Yue mengikuti apa yang dikatakan oleh guru besar dan masuk kedalam alam bawah sadarnya, dia membuka mata dan terpampanglah sebuah kristal, kristal berbentuk kepingan es yang sangat besar. Yue merasakan energi yang sangat kuat berasal dari dalam sana. Dia memegang kepingan itu dan tiba tiba aliran listrik yang entah berasal dari mana menyerang tangan Yue

"Akh" Teriak Yue terkejut sekaligus merasakan sakit di telapak tangannya

"Jangan kau sentuh itu Yue" Ucap sebuah suara yang ia kenal

Yah dia jiwa Xiao Yue yang asli, dengan senyum anggunnya dia maju dan menuju segel itu

"Aku akan membantumu membuka segel ini, namun hati mu harus kuat jangan terpengaruh oleh suara iblis. Bila kau terpengaruh maka hidupmu akan berakhir untuk kedua kalinya" Jelas Xiao Yue kemudian menyentuh kristal itu

Yue mulai memantabkan hatinya dan berpikir tentang hal hal positif agar dia tak terlalu terpengeruh. Dalam kehidupan ini anggota tubuh yang paling rapuh adalah hati, bila kau tak bertekat dan tak memantabkan niatmu maka kau akan mudah terpengaruh oleh iblis hati, iblis hati akan menyerang hati mu dan juga otak mu membuat iming iming yang akan membuat kita para makhluk fana tergiur

Rasa sakit mulai menyerang kepala dan ulu hati Yue, suara suara bisikan mulai muncul satu demi satu yang membuat Yue hampir goyah

"Yue tinggalkanlah semua ini! Aku akan mengirimmu kembali ke dunia mu dan kau bisa bertemu kakakmu" Ucap iblis iblis itu

"Ya kau bisa bertemu orang tua yang kau harapkan itu. Mari ikutlah dengan kami" Bujuk iblis iblis yang lainnya

"YUE JANGAN DENGARKAN MEREKA! JANGAN SAMPAI GOYAH YUE!!" Teriak Xiao Yue yang asli karena batu kristal didepannya ini perlahan menghitam

Yue yang awalnya terbuai akan bujukan iblis iblis jahannam itu kemudian tersadar

"Mungkin disini aku tak bahagia, namun aku sudah memiliki garis takdir dikehidupan ini. Aku akan melanjutkan hidupku disini dan aku percaya bahwa sang pencipta mengirimku kesini bukan untuk tujuan yang jahat" Batin Yue dihatinya dan segera ia berkonsentrasi lagi

Kristal itu tiba tiba bersinar sangat terang dan pecah, sinar berwarna emas keluar dari kristal itu kemudian mengelilingi tubuh Yue

"Selamat Yue kau berhasil, segel itu sudah terbuka dan kau akan menjadi seseorang dengan kultivasi yang sangat kuat, sekarang kembalilah" Ucap Xiao Yue kemudian roh itu menghilang

"Terimakasih" Ucap Yue singkat dan tersenyum kearah bayangan Xiao Yue yang asli

Yue membuka mata dan merasakan energi yang besar tengah berputar tak beraturan di tubuhnya, mungkin karena meridiannya juga belum terbuka maka energinya belum stabil

"Selamat Nona kau berhasi mengatasi nya" Ucap guru besar sambil tersenyum bahagia

"Terimakasih guru" Ucap Yue mengepalkan kedua tangannya didepan dada

"Sekarang saya akan membantu anda untuk membuka ke 12 titik meridian yang tersumbat" Ucap guru besar Ji

Proses nya tidak terlalu lama dan menyakitkan. Biasanya orang membuka titik meridian yang tersumbat dengan menggunakan jarum akupuntur namun guru besar Ji menggunakan energi Qi miliknya. Tak berapa lama akhirnya prosesnya selesai dan Yue merasa tubuhnya memiliki energi yang sangat besar dan lebih stabil dari yang tadi mengalir melewati setiap inci tubuhnya

"Terimakasih guru nona ini berhutang pada anda" Ucap Yue sambil memberi hormat pada guru besar Ji

"Jangan sungkan nona, saya sudah menjadi bagian dari keluarga Wang jadi sudah kewajiban saya menolong nona" Ucap guru besar Ji kemudian tersenyum tulus sekaligus bangga terhadapnya

"Kalau begitu saya pamit" Ucap Yue kemudian pergi menuju kediaman nya dan berniat beristirahat karena dia merasa tubuhnya sudah lelah dan ingin segera berendam dengan air panas

Diperjalanan suasana sangat lenggang dan tiba tiba

Wuusshhh

Satu anak panah melesat dan mata anak panah itu menargetkan kepala Yue beruntungnya Yue memiliki kemampuan bela diri yang tak kalah dengan master diapun bisa menangkap anak panah itu

Mata Yue menajam dan melihat sekitar, mencari siapa pelaku yang berani mencari gara gara denganya

Continued....

🍁Lian

Ig: @arvi_24

Book 1: The Great Empress Qin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang