☡Typo Bertebaran☡
Ps: No Edit
*****
Matahari mulai muncul dengan malunya, cahaya siap menyinari seluruh dunia dan seisinya. Seorang wanita bangun dengan memori yang telah tersimpan rapi didalan kepalanya seperti perpustakaan. Wanita itu menghela nafas, sungguh dia memang pantas mati karena perbuatannya. Bagaimana tidak semasa hidupnya dia begitu jahat, yah memang dia di anggap aib dalam keluarganya karena dia tidak memiliki kemampuan sejak lahir
Yang diperbuatnya memang tidak salah namun caranya salah, tidakan yang katanya -hanya- untuk melindungi dirinya dan juga membela dirinya dia membunuh siapa saja. Bukannya itu berlebihan? Yue merasa kesal kenapa dia melah terjebak pada tubuh hina seperti ini. Selama hidupnya dia tak pernah membunuh orang meski hidupnya kesepian dan tidak disukai orang, dia hanya acuh, namun Yue juga prihatin dengan tubuh ini, huft sekarang dia akan di cap sebagai orang jahat dan dia tak akan pernah tenang dalam masa masanya nanti
Beruntungnya sekarang Xiao Yue yang asli sudah tiada, bisa merepotkan bila masih ada jiwa Xiao Yue yang asli ditubuhnya. Hmm Yue bingung apakah dia akan jujur kepada pelayannya? Atau dia akan menyembunyikannya saja?
Cukup lama Yue berpikir akhirnya dia memutuskan untuk tidak menyembunyikannya dan diwaktu yang tepat dia akan berkata jujur pada pelayannya. Dilihat dari memori Xiao Yue, pelayannya ini sudah mengabdi sejak ibunya masih ada didunia dan ibunya lah yang meminta untuk menjaga Xiao Yue, secara tidak langsung memberi perintah dan amanat.
"Kurasa Aku harus membebaskan Ye Lin, aku akan mandiri" Pikir Yue
"Ah nona sudah bangun? Nubi akan menyiapkan air mandi untuk nona" Ucapnya kemudian segera pergi
Yue hanya diam dan tak berbicara, biarlah ini menjadi pelayanan terakhir pelayannya itu. Setengah jam berlalu air mandi telah disiapkan oleh Ye Lin, segera Yue beranjak dari tempat tidur yang keras itu, huft sengsara hidupnya sekarang
Setelah selesai mandi dia mengganti pakaian, Ye Lin menyiapkan hanfu berwarna merah mencolok dengan banyak hiasan
Pakaian macam apa ini? Dia tidak pernah berfikir akan memakai pakaian yang norak dan terlihat mengerikkan. Yue pun pergi menuju ruangan yang menyimpan semua pakaiannya
"N-nona apa yang n-nona lakukan?! Biar nubi yang melakukannya" Ucap Ye lin dengan takut takut khawatir
"Diam disitu" Satu perintah dari Yue dengan nada datar tanpa emosi membuat pelayannya itu terheran heran sekaligus bingung dengan sikap tuannya ini. Menurutnya tuannya sangat berbeda dari yang dulu. Saat Ye Lin melamun keluarlah Yue dengan setelan hanfu laki laki, yah tuannya ini memakai hanfu sebatas lutut dan memakai celana. Ye Lin membelalakkan matanya. Tuannya ini sungguh tampan dan cantik secara bersamaan hingga pipinya bersemu tidak sadar
"Bantu rapikan rambutku" Ucap Yue, dia baru sadar rambutnya sangat panjang dan itu membuatnya sulit untuk bergerak
"Potong rambutku sepinggang" Peritah Yue lagi
"A-apakah nona yakin? Nubi tidak ingin nona menyesal karena rambut ini kesayangan nona" Ucap Ye Lin terkejut. Bagaimana tidak selama dia melayani tuannya, tuannya justru malah menyuruhnya untuk memperlakukan rambutnya dengan hati hati, dan bila dia tidak puas maka Ye Lin akan dimarahi
"Tidak. Potong" Tetap dengan nada datar dan tanpa emosi
Segera Ye Lin mengambil gunting dan memotong rambut sang tuan dengan hati hati dan memberikan hasil yang sangat indah dan sempurna
"Sudah selesai nona, nubi akan merapikan rambut nona" Ucap Ye Lin
"Sederhana dan jangan terlalu banyak hiasan" Ucap Yue
Sekali lagi Ye Lin terkejut, nona nya dulu suka dengan banyak hiasan dan sekarang sang tuan malah menolak. Ye Lin tak banyak berpikir dan melaksanakannya. Dia menguncir rambut Yue, tidak semua hanya bagian atas kemudian memberikan hiasan bulan sabit di sisi kanan
Sungguh pesona sang tuan membuatnya bersemu, sangat cantik dan tampan
"Ye Lin, aku membebaskan mu" Ucap Yue tiba tiba
"A-apa maksud nona? Nubi tidak mengerti" Ucap Ye Lin bingung
"Aku akan membebaskan mu menjadi pelayanku. Kau boleh pergi" Ucap Yue tenang
"A-apa salah nubi nona? Apa nona kurang puas dengan pelayanan n-nubi? Mohon jangan berkata seperti itu nona, nubi mohon. Yang rendah ini sudah tak memiliki siapapun untuk bernaung" Ucap sang pelayan dengan bersujud di kaki Yue sambil menangis histeris
Yue pun menyuruh Ye Lin bangun dna mulai menjelaskan
"Tuan mu sudah mati Ye lin" Ucap Yue dengan mata yang menerawang ke mimpi yang malam lalu ia alami
"Apa maksud nona? Lantas siapa nona kalau bukan tuan saya?" Ucap snag pelayan
"Tuan mu sudah mati di hutan, jiwa pada tubuh ini bukan milik tuan mu. Sekarang jiwaku yang menempati tubuh ini, bukan kan kau sadar aku dan dia sangat berbeda?" Ucap Yue menjelaskan dengan ekspresi datar
"T-tapi itu tidak m-mungkin, bagaimana bisa terjadi?" Ucap Ye Lin tak percaya dengan apa yang dikatan oleh sosok didepannya
"Tidak ada yang mungkin didunia ini, sekarang kau sudah tidak bertanggung jawab melayaniku lagi dan kau bisa pergi. Aku tak seperti tuanmu, aku berbeda" Ucap Yue dingin
"T-tidak nona, nubi akan senantiasa melayani nona meskipun nona Xiao sudah tiada, siapapun nona nubi akan senantiasa melayani nona sampai nubi meninggalkan dunia ini. Yang rendahan ini memohon pada tuan untuk tidak mengusir hamba" Ucap Ye Lin sambil bersujud
Yue menghela nafas karena lelah
"Baik terserah" Ucap Yue kemudian dia berdiri dan keluar dari kediamannya, Ye Lin berterima kasih dan mengikuti sang tuan. Aura dari tuannya ini memang sangat berbeda, tapi dia juga bahagia dan merasakan sedih sekaligus. Ye Lin berjanji pada dirinya sendiri untuk menjaga rahasia sang tuan
Yue berjalan disekitar paviliunnya, dia ingat dia sedang dihukum oleh kaisar dan akhirnya dia dilempar ditempat yang buruk dan tak layak dihuni. Namun dia tak merasa keberatan hingga tiba tiba seorang penjaga datang menuju dirinya, penjaga terkejut oleh penampilan sang putri
"Salam yang mulia putri, hamba membawa berita dari Huangsang, bawah putri harus menemui beliau di aula" Ucap penjaga itu sambil menunduk
Yue hanya mengangguk dan mengibaskan tangannya untuk menyuruh sang penjaga pergi, dengan menunduk kemudian penjaga itu pergi dari hadapannya
Yue segera pergi ke aula dengan pelayan setianya, saat menuju aula banyak pasang mata yang melihat dan memandangnya tidak percaya, kagum dan tatapan benci. Yue hanya diam dan mengacuhkan nya
Dia terus berjalan menuju aula. Dia memutuskan berpura pura menjadi putri Xiao Yue. Setelah sampai didepan pintu sang penjaga berteriak mengumumkan kedatangannya
"Putri Xiao Yue memasuki ruangan!" Teriak sang penjaga dengan lantang
Yue masuk dengan aura dinginnya kemudian memberi salam
"Salam Kaisar. Semoga anda berumur panjang" Ucap Yue dingin tanpa emosi, sang kaisar terkejut karena putrinya ini tak memanggilnya ayah dan apa yang dia pakai?
"Bagkitlah" Ucap nya
"Zhen memanggil putri kesini karena ingin menyampaikan sesuatu" Ucap kaisar Wang Tian Xu
Continued....
🍁Lian
Ig: @arvi_24
KAMU SEDANG MEMBACA
Book 1: The Great Empress Qin ✔
Fantasia[PROSES REVISI] Kembali ke masa lampau dengan menjadi seorang sampah yang terasingkan? Siapa yang akan mau? Dia mungkin mengalaminya tapi dibalik itu juga dia bahagia, bahagia dengan segala bentuk hal yang mereka lakukan. Pelayannya yang baik, cuku...