[30] Akhir dari Perburuan

810 93 0
                                    


Kelimanya pada akhirnya berhasil melumpuhkan spirit beast tersebut, mereka memasukkan kedalam kantong semesta milik Zeming, jika dihitung mereka sudah mendapatkan satu spirit beast level 4 dan satu spirit beast level 6 juga beberapa spirit beast level 2 dan 3

Bisa dibilang ini keberuntungan kelimanya karena tidak perlu menuju kedalam hutan tingkat tiga agar menemukan spirit beast level 3-6 meski ini perburuan yang menantang namun kelimanya benar benar merasa puas

"Besok sudah pergantian hari, untuk sekarang mari beristirahat dengan baik kita sudah bekerja keras" Ujar Zeming

Keempatnya mengangguk patuh saling merasa bangga pada diri sendiri, bisa dibilang ini memang pengalaman pertama mereka dalam hal berburu. Para pangeran dan putri kerajaan akan selalu didampingi oleh para prajurit jika memang mereka ingin mendapatkan spirit beast sebagai hewan kontrak kecuali situasi Yue saat itu meski Ming Hao tetap menemaninya juga

Gadis bermata ungu itu kini sedang melamun sesaat, ia kembali teringat peristiwa kemarin saat ia terjebak didalam ilusi. Seperti dugaan pelakunya adalah seseorang suruhan dari Xing Xing adiknya dan pasti bertujuan untuk membunuhnya namun dia benar benar telah meremahkan Yue sejenak senyum licik terpatri diwajah dinginnya dalam hati memiliki niat untuk membalas dendam, dia sangat berani karena telah mempermainkan Yue

"Kita lihat apa yang bisa aku lakukan" Gumamnya dingin lantas ia memutuskan untuk tidur karena besok mereka akan melanjutkan perjalanan

****

Matahri sudah mulai mengeluarkan sinarnya kini kelima orang itu sudah bersiap siap untuk perjalanan kembali pulang sembari menjaga hasil buruan dengan cermat karena bisa saja saat di perjalanan ada tim lain yang mengincarnya

"Yue kamu tidur nyenyak kemarin malam?" Tanya Wanmei lucu

"Tentu, bagaimana dengan mu?" Tanya gadis bersmbut putih kembali

"Selama dua hari ini aku tidak pernah tidur dengan pulas namun malam kemarin dewa benar benar memberi berkat kepada tidurku" Celotehnya riang dan bersemangat, Yue hanya menanggapi dengan senyuman tipis namun itu tulus ia juga merasa terhibur oleh tingkah kekanak kanakan Wanmei

"Hei bocah hentikan ocehanmu itu, sangat berisik!" Ujar Jiali

"Jika tak suka tutup telingamu! Dasar burung merak!" Tukas Wanmei yang kesal dengan sikap gadis sombong itu, dari kemarin ia selalu mencari gara gara

"Kau-" Ucap Jiali terpotong oleh Zeming

"Sudah jangan bertengkar, kita sudah akan mencapai pintu keluar tetap waspada" Ucap sang ketua menengahi sebelum situasi berubah runyam

Wanmei dan Jiali pun saling membuang muka hingga perjalanan mereka berakhir, tepat matahari diatas kepala kelimanya sudah mencapai pintu keluar hutan terlarang dan disana juga sudah banyak kelompok kelompok lain termasuk kelompok dari Minghao dan Xing Xing, Yue hanya memandang mereka sekilas lantas mengikuti teman teman yang lain menuju camp penyerahan hasil

Zeming sendiri menyerahkan hasil perburuan mereka kepada para master dari perguruan itu dan mereka yang disana pun juga terkejut karena hasil buruan kelompok Yue adalah spirit beast dengan level yang tinggi

"Selamat kalian lolos menuju babak selanjutnya" Ujar salah satu master, mereka pun tersenyum tak lupa memberi kan hormat dan segera pergi dari sana

"Akhirnya selesai juga, aku ingin segera cepat cepat berendam" Ujar Jiali kemudian ia pun berpamitan untuk pulang Jingyi yang memang seperti anak ayam itu mengikut Jiali

"Kita akan bertemu besok, sampai jumpa teman teman!" Teriak laki laki jahil itu sedangkan ketiganya hanya bisa menggelengkan kepalanya saja

"Kalau begitu aku pamit ya, sampai jumpa besok" Kali ini giliran Zeming yang berpamitan, Yue dan juga Wanmei hanya mengangguk dan masing maisng dari mereka juga memutuskan untuk pulang beristirahat

"Yue sampai jumpa besok!" Celetuk Wanmei sembari berjalan menjauh dengan lambaian tangan yang begitu semangat

"Em sampai jumpa" Balas gadis itu lantas ia berjalan menuju kediaman miliknya, memasuki istana seperti biasa para prajurit memberi hormat sopan dan hanya ia balas anggukan. Dengan langkah lebar Yue berjalan menuju paviliun bulan miliknya, sejujurnya ia juga ingin cepat cepat berendam air panas setelah itu istirahat sepuasnya dikasurnya yang nyaman yah meski kasur disini ridak se empuk didunia modern namum itu cukup baik kurasa jika ada waktu Yue harus membuat kasurnya sendiri agar sesuai dengan seleranya

"Nona selamat datang" Sambut Ye Lin dengan senyum yang cerah

"Em, tolong siapkan air aku ingin segera berendam" Ujar Yue

"Baik nona, silahkan nikmati cemilan terlebih dahulu nubi menyiapkan khusu untuk nona" Ujar Ye Lin lantas ia segera berlari menuju sumur

Yue pun melakukan apa yang dikatakan oleh pelayan pribadinya itu, ia duduk sebentar sembari memakan beberapa sajian makanan ringan hingga suara Ye Lin menginterupsi lamunannya. Yue pun segera memutuskan untuk mandi dan berendam seperti biasa ia sama sekali tidak ingin dibantu meskipun oleh pelayan pribadinya karena menurutnya itu adalah hal yang sedikit konyol, tangan dan kakinya masih utuh jdi ia akan melakukannya sendiri

Sembari ia membersihkan diri Yue mengecek energi Qi nya yang sudah naik level, yah tidak ada yabg tau juga ia akan menyembunyikannya karena untuk kepentingan rencana kedepannya

"Cukup baik untuk saat ini namun ini masih belum cukup" Gumamnya sambil memejamkan mata "Kurasa aku harus mencari beberapa informasi tentang negeri ini lebih dalam lagi" Lanjutnya

Saat ia sibuk melamun Yue tidak sadar bahwa ia sudah berendam cukup lama hingga pelayannya itu mulai mengomel dari luar, dengan cepat gadis itu menyudahi dan segera bersiap siap untuk memakai pakaiannya. Tak butuh waktu lama Yue sudah rapi dengan setelan hanfu putih miliknya

"Apa tidak ada yang mencariku?" Tanya Yue kepada Ye Lin

"Tidak ada nona" Ujar Ye Lin, Yue mengangguk setelah itu ia memutuskam untuk tidur karena tubuhnya sudah sangat letih

*****

"Sialan! Kenapa dia masih hidup?!" Teriak suara itu nyaring, tangannya yang tak terkendalipun mulai melemparkan barang yang ada disekitarnya

"N-nona nubi mohon tenanglah" Ujar pelayan kecil itu menciut

"Tenang ucapmu?! Bagaimana bisa aku tenang sedangkan dia masih baik baik saja?!" Teriaknya geram sembari menampar pipi pelayannya itu

"N-nona nubi mohon tenangkan dirimu, bila nona berkenan n-nubi memiliki rencana" Ujar pelayan itu takut takut

"Katakan!" Ucapnya ketus lantas pelayan tersebut berdiri dan membisikkan rencana yang ia usulkan beberapa waktu dibuthkan hingga senyum licik terbit dibibir mungil seorang Xing Xing, itu benar ia lah yang marah sedari tadi dikarenakan rencananya saat perburuan gagal total, orang yang ia sewa kabarnya mati ditangan gadis licik itu

"Bagus! Rencana yang sangat bangus hahaha, Xiao Yue kita lihat besok apakah kamu masih bisa hidup atau tidak!" Ucapnya senang

Sedangkan tokoh utama kita yang sedari tadi dibicarakan sedang sibuk minum teh ditaman kediaman miliknya sembari membersihkan pedang miliknya

Hachu!

"Siapa yang sedang membicarakan aku?" Gumamnya sembari mengusap hidungnya pelan

Yue berhenti sejenak untuk berpikir bagaimana ia akan menjatuhkan adiknya besok, sejujurnya ia bukanlah tipe orang yang pendendam namun kelakuan gadis kecil itu sudah diluar batas kesabaran yang ia miliki sehingga mau tidak mau ia harus sedikit memberi pelajaran agar ia jera dan tidak akan mengganggu hidupnya yang damai ini

Book 1: The Great Empress Qin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang